Bagian 12

5.2K 632 69
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Ciuman. ]

Kim Myungsoo belum pernah ciuman sebelumnya, dia bahkan tak pernah pacaran walaupun sebenarnya dia dulu pernah menyukai wanita dalam diam.

Saat pria itu masih di sekolah menengah atas, ibu dan ayahnya bercerai. Tidak ada kata damai di rumah karena sang ayah ketahuan mencintai wanita lain dan telah berhubungan lama dengan wanita itu. Setiap hari mereka selalu berkelahi, perdebatan tak berkesudahan itu akan berakhir dengan tuan Kim yang pergi keluar rumah dan Mi Kyung yang menangis di dalam kamar. Itu adalah masa terburuk bagi seorang Kim Myungsoo.

Semenjak itu, Myungsoo memutuskan untuk fokus membahagiakan sang ibu. Terutama ketika persidangan perceraian selesai dilakukan dan ayahnya pergi meninggalkan mereka begitu saja untuk bersama wanita itu.

Myungsoo mulai mencari kerja paruh waktu walaupun dia masih sekolah, dia tak lagi peduli masalah cinta-cintaan. Sejak saat itulah dia asik dengan dunia kerja diusianya yang masih muda. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk tidak kuliah dan membuka usaha.

Banyak hal yang telah dia lalui untuk sampai ke titik ini, terutama menjauhkan masa remajanya dengan hal berbau cinta dan juga wanita. Semua itu dia lakukan untuk menguatkan sang ibu dan juga dirinya sendiri, sekarang semuanya terbalaskan. Mereka baik-baik saja tanpa lelaki yang meninggalkan mereka itu, mereka bisa berdiri sendiri sekarang dan jauh lebih bahagia.

"Kenapa kau harus malu? Kalian sudah pernah berciuman sebelumnya bukan?"

Pertanyaan Peniel tersebut membuat Myungsoo memalingkan wajahnya untuk melihat Suzy, kebetulan sekali wanita itu juga sedang melempar pandang pada dirinya. Saat mata itu bertemu, mereka menelan saliva serentak― seketika gugup dan salah tingkah.

"Sepertinya belum pernah." Pria bernama Hyunsik tersebut kembali berucap dengan wajah datar, kali ini matanya berkedip-kedip karena menahan kantuk.

"Serius?" Peniel memasang wajah terkejut, dia melihat ekspresi Myungsoo dan Suzy bergantian. Kemudian langsung tahu jawaban atas pertanyaannya tersebut, "wow! Berarti aku akan mengabadikan ciuman pertama kalian dengan ini." Dia mengangkat kamera besar yang ada di tangan. Suzy dan Myungsoo semakin salah tingkah.

Sebenarnya, Suzy sudah pernah melakukan yang namanya ciuman saat berpacaran dengan mantan kekasihnya dulu. Pria yang lebih tua darinya dan juga brengsek, Suzy bersyukur dia hanya memberikan ciuman pertamanya dan bukan yang lain. Setelah itu Suzy tak lagi percaya pria, dia mulai mencintai dirinya sendiri dari pada para kekasihnya.

"Sungguh momen yang berharga." Ada senyuman licik di wajah Peniel dan itu hanya diketahui oleh Myungsoo yang jelas mengenalnya dengan baik karena mereka adalah teman dekat, "aku beri tahu kau Myung―" pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga Myungsoo kemudian berbisik, "rasanya luar biasa. Aku yakin seratus persen bahwa kau akan menginginkannya lagi dan lagi."

Wajah Myungsoo seketika merah, sekarang pikirannya sudah kemana-mana dan Suzy yang melihat perubahan warna dari wajah Myungsoo tersebut seketika penasaran. Apa yang kedua pria ini bahas sebenarnya?― batinnya penasaran.

"Baiklah, pose selanjutnya!" Hyunsik yang sudah menjauhkan dirinya dari Myungsoo sedikit mengeraskan suaranya, memberi intruksi bahwa pemotretan akan dilanjutkan.

My Husband

Myungsoo menatap Suzy ragu, dia tidak yakin wanita itu ingin melakukan hal semacam ini di depan banyak orang. "Santai saja. Lakukan dengan hati agar terlihat natural. Kalau kurang natural akan aku ulangi terus sampai natural." Peniel baru saja menyampaikan ancamannya terhadap Myungsoo.

My Husband [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang