Bagian 5

4.5K 651 65
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Keputusan. ]

"Aku akan mengirimimu pesan." Kata Myungsoo saat Suzy akan melangkah memasuki gedung apartemen keluarganya. Mereka langsung pulang selepas pembicaraan serius itu di sungai Han dengan Myungsoo yang mengantar Suzy sampai di depan gedung apartemen milik keluarga sang wanita.

"Hem. Hati-hati pulangnya."

Kedua orang itu mencoba untuk bersikap seramah dan sehangat mungkin satu sama lain, tapi jatuhnya tetap saja canggung. Mereka bahkan tak bisa saling menatap mata satu sama lain cukup lama.

"Baiklah." Lalu pria itu mengitari bagian depan mobil dan masuk ke dalam dengan Suzy yang buru-buru berbalik memasuki gedung apartemen yang ada di depannya, entah kenapa rasanya aneh diantar pulang oleh seorang pria setelah sekian lama.

My Husband

"Apa kau mabuk?" Hyung Sook yang menyaksikan kepulangan Suzy malam itu bertanya dengan mata yang menilai, "tidak." Suzy menjawab cepat, meletakkan sepatu kerjanya di rak sepatu lalu melangkah masuk.

"Lalu kenapa wajahmu merah?" Suzy langsung menyentuh kedua pipinya dengan tangan saat mendengar kalimat sang ibu yang bertanya kenapa wajahnya merah. Apakah benar-benar merah? Batinnya ingin tahu.

"Kau pasti minum-minum, ya ampun anak ini!" Hyung Sook kembali berkata, menyimpulkan bahwa anak perempuannya itu habis minum-minum setelah pulang kerja.

"Aku tidak minum bu." Klarifikasi Suzy, akan tetapi sang ibu tetap tak percaya dan itu karena wajahnya yang memerah. Padahal wajahnya merah bukan karena mabuk, tapi karena kecanggungan yang ada diantara dia dan juga pria itu― Kim Myungsoo.

My Husband

Berdasarkan jadwal, Myungsoo seharusnya sudah tidur sekarang karena biasanya dia akan tidur sebelum jarum jam menunjukkan angka dua belas. Bagaimanapun, dia harus selalu bangun pagi guna kepentingan bahan di restoran, karenanya dia tak pernah mau tidur terlalu larut. Akan tetapi, malam ini dia tak bisa tidur cepat seperti yang biasanya.

Jantungnya masih berdebar-debar walaupun beberapa jam sudah berlalu.

"Aku tidak menyangka dia akan menerimanya." Entah kenapa dia malah merasa malu, padahal dia hanya sendiri sekarang.

Jadi― mau memulainya bersamaku?

Tentu saja.

Myungsoo terkekeh, memiringkan posisi berbaringnya di ranjang dan memeluk guling. Rasanya benar-benar aneh ketika memikirkan kebersamaannya dengan Suzy selama beberapa hari ini, seperti ada bulu halus yang mengelitiki dadanya.

Geli sekali.

Keputusan itu ―mengajak Suzy untuk memulai hubungan bersama― bukanlah sesuatu yang mudah. Seperti Suzy, Myungsoo juga punya ketakutannya sendiri. Dia juga belum menggenal wanita itu dengan baik sebagaimana wanita itu juga tak mengenalnya dengan baik, lalu keluarga sang wanita― dia sungguh tak bisa menerka seperti apa keluarga wanita itu yang tentunya akan menjadi keluarganya juga jika hubungan mereka berjalan lancar.

"Aku harap aku bisa beradaptasi."

Myungsoo menekan dadanya sendiri, berharap jatungnya bisa menjadi lebih tenang agar dia bisa segera tidur.

My Husband [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang