Cerita di kantin

4.1K 637 127
                                    

BRAKKKK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRAKKKK

"Mang Idoy, beli sirup ya empat gelas"

Anthony dan kawan-kawan langsung mendudukkan dirinya di salah satu meja yang tak jauh dari tempatnya memesan minuman.

Kantin sekolahnya ini terdiri dari 100 macem stand-stand jajanan.
Segede apa coba sekolahnya anak-anak ini?!

"Apanya dek yang empat gelas?" Tanya mang Idoy, mendekati meja tempat Anthony berkumpul.

"Sirupnya mang" ini Ihsan yang jawab.

"Sirupnya? Mau berapa gelas?" Tanya mang Idoy lagi.

"Empat gelas mang" ini Rian yang jawab.

Sabar.

"Sirupnya empat gelas?" Tanya mang Idoy sekali lagi.

"SIRUPNYA MANG EMPAT GALON" ini Kevin yang jawab, sambil melotot ke mang Idoy yang ngangguk-ngangguk.

"Iya mang sirupnya empat gel—

"Sama orang yang lebih tua ga punya sopan santun, geng apaan kalian! Sok berkuasa!"

Sebelum Anthony menyelesaikan ucapannya, ada beberapa orang yang berdiri tak jauh dari meja makannya, berbicara seperti itu sambil menatap Anthony sinis.

"Yang ngomong Kevin kok natapnya ke gue sih lo?! Goblok ah" Tanya Anthony sedikit nyolot.

"Ya kan lu ketua geng ga jelasnya" balas salah satu seorang wanita bernama Airin. Irene tulisannya.

"Ya terus apa masalahnya guobloggg" Anthony sudah emosi bung.

"Ih kasar banget tuh mulut" ini temennya Irene, namanya Selgi. tulisannya Seulgi.

"DARIPADA MANIS TAPI DALEMNYA BUSUK" Anthony udah teriak aja.

Ihsan, Rian, bahkan Kevin yang di hina, diem aja nonton sang ketua lagi melindunginya, sambil minum sirup mang Idoy.

"Cowok kok suka teriak-teriak!" Balas seorang lain dari cewek-cewek tadi, namanya Joy. Pemilik joylada :v bukan bukan canda w.

"Cewek kok suka ikut campur!" Akhirnya Kevin buka mulut, membalas perkataan Joy.

"Lu lagi apa can?" Tanya Rian melihat Ihsan yang mengeluarkan ponselnya dan mulai memvideokan adu bacot itu.

"Lagi gw filmin tar gw upload di channel yutub gw, biar viral yan, biar gw femes" jawab Ihsan, masih serius menyuting mereka.

Rian ngangguk-ngangguk aja, masih menikmati sirupnya.

"Kan channel yutub lu yang subscribe cuma gw, kepin, ony, sama akun bodong lu" kata Rian, Ihsan hanya membalas dengan tatapan mirisnya.

Sedangkan Anthony masih bertatapan tajam dengan Irene, kalo Kevin santai aja tapi masih liatin cewek-cewek itu.

"Lo kalah famous sih ya ma gue" kata Anthony, tersenyum mengejek.

"Hah? Kalah famous? Lo gak liat kita lebih cantik dari kalian? Lebih bersih yang jelas" kata irene dengan tatapan songongnya.

"Yaiyalah goblok, lu cantik karena lu cewek, kan kita cowok, bangsat masa iya di bilang cantik ckckck" ini Rian yang ngomong. Tuh kan, kasarnya udah keluar.

"Sukanya cari pembelaan" kata Seulgi. Sebenernya masih ada dua cewek lagi cuma tu dua anak malah liatin aja sambil makan mie lidi.

"Lah lu sukanya cari masalah" Anthony mencoba sabar, padahal mah dalem hati udah goblok-goblokin mereka.

Satu dua lah sama gobloknya om Jo. Loh kok Anthony jadi nyambung-nyambungin ke om idung belang itu sih.

"Udah deh yang pake busa tebel di bh nya pergi sana, menjauh dari sini" Anthony emang males kalo udah ribut di sekolah, masih mending dia ribut sama ibu-ibu sebelah kontrakannya. Lebih berasa gitu.

Akhirnya, cewek-cewek tadi pergi dengan wajah sebalnya gara-gara kalah bacotan sama di ketawain hampir seisi kantin.

"Eh yan, kemaren lu waktu di bawa ke rumah Om Jay gimana?" Tanya Anthony penasaran.

"Ga gimana-gimana, sedikit nyaman sih gue sama keluarganya, walaupun sedikit budeq mungkin" jelas Rian, mengingat kemarin selama di rumah keluarga Fajar, ia sering mendengar satu keluarga itu berteriak ketika ngobrol, padahal pas Rian ngomong biasa juga kedengeran kok, gatau Rian ga ngerti lagi.

"Sering-sering aja lu iyain ya yan kalo Om Jay minta bantuan, biar gue tambah kaya" Ihsan mengeluarkan suaranya, karena jika Fajar meminjam Rian maka 10 juta akan masuk ke dalam rekeningnya. Mantap lur.

"Lah, lu can? Beneran mau buka warnet?" Kevin bertanya, Ihsan memang pernah menceritakan cita-citanya yang unfaedah itu.

Cuma ya siapa yang tau, barangkali nanti beneran dia jadi pengusaha warnet sukses, yang cabangnya ada di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ciamik lur.

"Beneran lah, kemaren gue nyari tempat kosong buat gue jadiin lokasi warnet, cuma biaya sewanya kurang, makanya Rian kalo lu di ajak sama Om Fajar lagi iyain aja ya, buat membantu cita-cita sahabat mu ini" jelas Ihsan.

Yaudahlah iyain aja. Siapa yang tau ya kan. Tar Ihsan udah kaya sering bolak-balik luar negeri karena memperbesar sayap warnetnya ke luar negeri, misalnya Zimbabwe.

Ihsan juragan warnet. Oksip. Aminkan lur.

Sugar Daddy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang