Anthony melangkahkan kakinya keluar sekolah, sendirian, kadang bersenandung kecil ost nya doraemon.Sahabatnya lagi pada sibuk, Kevin yang langsung dibawa Om Marcus abis bel pulang sekolah, Rian yang masih belum pulang dari kemarin gara-gara di bawa Om Fajar ke rumahnya, dan Ihsan yang langsung otw ke warnet, baru dapet uang banyak hasil menyewakan Rian, dia langsung nyewa 10 jam di warnet.
"Aku ingin begini~ aku ingin begitu~" senandung Anthony kecil, sesekali melompat kecil.
"Ingin ini ingin itu banyak sekali~" lanjutnya sambil membuka lebar kedua tangannya. Anthony mah mana punya malu, orang-orang di jalan udah pada liatin, malah ada yang sampe berhentiin kendaraan di tengah jalan buat liat Anthony yang asik bersenandung pake gaya-gaya.
"Semua semua semua dapat di kabulkan—
"Dapat di kabulkan kalo kamu mau sama Om"
Anthony berhenti berjalan, ia berdiam, perasaan kaya ada yang ngomong.
Hidungnya mengendus-ngendus aroma di sekitarnya, sampai tubuhnya berbalik hidungnya menyentuh dada bidang seseorang.
Anthony mendongakkan kepalanya.
"Hai sayang"
"Hai om goblok" balas Anthony, ketika melihat orang di hadapannya ini adalah orang yang sama yang kemarin berkunjung ke kontrakannya dan orang yang sama menjerit-jerit minta di lepaskan ketika Anthony memaksa membuka celananya sambil memegang pisau.
"Kasar banget sih sayang" balas Om Jonatan, mencubit kecil ujung hidung Anthony.
"Sakit anjing" kata Anthony melepas paksa jari-jari Jonatan yang masih bertengger di hidungnya.
"Sendirian aja manis?" Tanya Jonatan, mengabaikan makian Anthony tadi.
"Om punya mata tuh ya di gunain, semua orang juga tau dari tadi Ony sendirian sampe om-om hidung belang datang dan sekarang sedang berhadapan dengan Ony" balas Anthony dengan wajah sebalnya, karena kebodohan Om Jonatan yang sungguh keterlaluan, melebihi kapasitas yang sudah ditentukan.
"Basa basi sih sayang, jalan-jalan yuk" ajak Jonatan sambil menarik pelan lengan Anthony, berniat mengajaknya masuk ke mobil.
"ARGHHH TOLONGGG OM-OM MESUM INGIN MENCULIK ONYYYY" iya itu Anthony, tiba-tiba teriak gitu, bikin orang-orang kembali menjadikan Anthony fokus mereka bersama Jonatan.
Tiba-tiba sekelompok pria berbadan besar menghampiri mereka,
"Astaga dek, ini apaan ya tuhan Jonatan belom mau mati, belom nikahin ony astagaa" Jonatan sedikit ngeri, pria-pria tadi hampir mendekatinya.
Anthony malah tertawa ngakak.
"Pak udah Pak saya baik-baik aja, saya kenal dia kok" kata Anthony ketika pria-pria tadi sampai di hadapannya.
"Serius kamu nak? Jangan takut kami melindungimu" kata salah satu pria tadi, sepertinya ketuanya.
"Iya Pak benerann" balas Anthony sambil tersenyum manis.
"Yaudah, awas kamu ya macem-macem" kata pria tadi sambil menunjuk Jonatan yang udah ketar ketir aja sambil megang erat tangan Anthony.
Jonatan hanya mengangguk lalu pria-pria itu pergi meninggalkannya.
"HAHAHAHA ANJING OM LUCU BEUDDD" Tawa Anthony kembali pecah menatap Jonatan yang udah keringetan, genggaman tangannya juga masih erat.
"Anjing lah dek, jangan begitu lagi" keluh Jonatan, menarik nafas dalam-dalam, sedangkan Anthony masih tertawa begitu bahagia.
"Om minta duitnya dong" kata Anthony tiba-tiba, menghentikan tawanya dan mengadahkan tangannya pada Jonatan.
"Mau buat apa?" Tanya Jonatan.
"Ituuuu tuhh, bayarin Ony ya om goblok yang kaya raya" jawab Anthony sambil menunjuk kedai es krim yang tak jauh darinya. Iya. Netra Anthony tadi menangkap kedai es krim yang baru di buka makanya dia langsung diem dan meminta uang pada Jonatan setelah berpikir uang jajannya sudah habis gara-gara bayar uang kas.
"Yaudah ayo" Jonatan masih sabar aja dari tadi udah dikatain, di ketawain, di kerjain, apa lagi tar.
"Om, om kok bisa ketemu Ony?" Tanya Anthony sambil berjalan memasuki kedai es krim.
"Bisa dong kita kan jodoh" jawab Jonatan dengan senyum sumringahnya
"Sa ae bambang, tapi Ony gamau dapet jodoh kayak Om" balas Anthony, setelah memilih pesanan es krim.
"Emang kenapa?" Tanya Jonatan, penasaran juga biar udah nebak jawabannya pasti akan melecehkan dirinya lagi.
"Soalnya om punya otak tapi gak pernah di pake, heran Ony" jawab Anthony sambil tertawa, membawa es krimnya ke salah satu meja disana, diikuti Jonatan yang tersenyum di belakangnya.
'Gapapa dek kamu hina om sepuasnya, yang penting bisa liat kamu bahagia gini gara-gara om' batin Jonatan dalam hati.
"Emang kamu peringkat berapa di sekolah?" Tanya Jonatan, penasaran juga dia di goblok-goblokin terus sama anak SMA, seharusnya pinter Anthony ini.
"Kata Ihsan sih Ony masuk 10 besar dari belakang" jawab Anthony asik memakan es krimnya.
Jonatan yang mendengar jawaban Anthony hanya diam terpaku, menatap sosok manis di hadapannya yang asik dengan es krimnya.
'sesama goblok ternyata' batin Jonatan lagi yang menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔
Fanfictie"Sugar Daddy kok goblok sih" "Bukan matre om tapi realistis aja" "Anda bodoh atau tolol?" ⚠ AU ⚠ Laki sama laki, boy x boy, humu, gay ⚠ Age gap ⚠ penuh dengan kata-kata kasar ⚠ non baku ofc