Hari sudah malam, Loah juga sudah pulang, apalagi Jian bilang mau tidur di ruang kerja. Haha... Begitu damai rasanya malam ini. Sebaiknya aku menikmati dengan segelas susu dan biskuit. Memang melarang aturan sih, tapi sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.
Seperti yang aku duga, suasana kamar begitu gelap. Bergegas menyalakan lampu kecil sambil membawa beberapa potong biskuit dan segelas susu di samping kasur.
" Kau berencana melanggar selagi aku tidak ada? "
Baru saja hendak menikmati kebahagiaan, tiba - tiba terdengar ada angin semilir lewat. Siapa sangka Loah sudah ada di ruangan ini semenjak tadi, membuatku hampir saja jatuh.
" Ya-yang Mulia.. apa yang.. anda lakukan? Bukankah kau bilang hendak beristirahat di ruang kerja? " Ucapku terbata - bata, menyadari kesalahanku
" Angin malam ini sangat dingin. Lagipula bukan waktunya kita berdebat, ada acara penting esok hari. Sebaiknya bergegas tuk istirahat. " Tak lama, ia pun membalikkan badan membelakangi ku. Bukan suatu hal yang aneh. Pertanda buruknya hanyalah aku tidak bisa menikmati kebahagiaan malam ini.
--
Sinar matahari membangunkan ku. Ku tebak, Loah pasti sudah tidak ada disini, soalnya terdengar suara cukup riuh dari luar. Sepertinya tamu penting.
" Selamat Pagi, Yang Mulia Ratu. Yang Mulia Raja sedang melakukan pertemuan dengan-
" Aku tahu. Beliau sudah menyuruhku untuk beristirahat. Terima kasih infonya , kau boleh keluar. " Ucapku dengan halus. Ia paham dan segera meninggalkan ku seorang di kamar.
Ku menghela nafas.Ruangan sebesar ini, hanya didiami oleh 2 orang. Seketika terlintas di pikiranku, sampai kapan aku bisa menikmati ini semua...
--
Hari ini aku off. Daripada membusuk di kamar, lebih baik aku menikmati taman yang terlalu luas ini.Awalnya para pengawal menemaniku, namun aku menolaknya. Aku tahu, aku akan dimarahi habis ini, tapi setidaknya itu setimpal dengan kedamaian yang aku rasakan nanti.
Ada sebuah taman di antara wilayah kerajaan, dan itu sangat besar. Sangat sunyi. Dan sangat tenang. Taman ini begitu indah, ada bunga kecil nan malu dari negara Eropa, sakura dan anggrek dari Jepang, aster dari salah satu tamu, dan banyak sekali yang bahkan aku sendiri pun tidak tahu. Terdapat danau yang luas di tengah - tengahnya, saking luasnya hingga sulit untuk mengarunginya. Mereka semua sudah menjadi temanku selama hidup.
Ku tatap langit, begitu bersih. Hanya ada sinar Surya dan beberapa awan tipis. Burung - burung berterbangan, bersama - sama mengarungi indahnya cakrawala. Sungguh beruntung burung itu.
Hembusan angin pun membuatku termenung sejenak. Menikmatinya. Begitu damai, sunyi, tenang. Membuatku seolah lupa dengan kenyataan yang ada. Semua ini membuaiku hingga tak terasa, aku terlalu menikmati nya.Jika aku boleh memilih, aku ingin pergi dalam keadaan se tenang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deverse
Historical FictionA Historical Fiction Story'. Untuk dirimu, Di hari yang sendu ini, Izinkan aku mencurahkan segalanya Aku tau ini semua berat, tapi cobalah untuk tegar. Apapun yang kamu lakukan, sebelumnya, saat ini, dan setelahnya , Aku tetap mencintaimu, dengan c...