--
Ku liat ia membawa semangkuk makanan dan segelas susu. Ku tebak, pasti mau ngelanggar. Huft, dasar. Memang sih, sejak kecil hal itu memang sudah menjadi kebiasaannya namun itu tidak bagus untuk kesehatannya." Kau berencana melanggar selagi aku gak ada ? "
Terlihat sekali ia begitu terkejut, walaupun dalam suasana gelap. Dari dulu dia memang aneh, kurang peka.
" Ya-yang Mulia.. apa yang.. anda lakukan? Bukankah kau bilang hendak beristirahat di ruang kerja? " Kelihatan banget gugupnya, haha... Seperti anak kecil yang ketahuan tidur malam.
" Angin malam ini sangat dingin. Lagipula bukan waktunya kita berdebat, ada acara penting esok hari. Sebaiknya bergegas tuk istirahat. "
Langsung ku rebahan di kasur, menghiraukannya. Aku tak tega melihat wajah kecewanya, ya walaupun bukan salahku juga. Lagipula aku gak berbohong.--
Akhir - akhir ini begitu banyak masalah kerajaan. Entah mereka yang menganggap ini terlalu sepele atau aku yang terlalu kepikiran, yang pasti hal itu membuatku tidak nyaman. Langit masih tertidur, namun aku sudah siap. Bahkan aku baru sadar kalau aku tidur di kamar, yang sudah pasti ada dia. Ya, Huanji. Gadis yang lugu, polos, namun cerdas. Kecerdasannya membuat ia menjadi perebutan, pada awalnya.
Aku merasa kasihan kepadanya, aku tidak bisa membahagiakannya, se bahagia ia jika bersama yang lain. Meski begitu, ia tetap tegar dan menjalankan tugasnya. Membuatku merasa sedikit bangga.Cinta? Kita tidak butuh itu semua. Atau yang lebih tepat, aku tidak membutuhkannya. Toh, kita tak butuh cinta. Tugasku adalah sebagai seorang raja dan Huanji sebagai ratu. Tidak lebih dan tidak kurang. Aku tidak butuh cinta. Dan dia memilih untuk menerimanya.
--
Pertemuan hari ini cukup penting, mengingat Kerajaan Kaisar Jian merupakan penghasil tanaman ginseng. Jadi tak perlu repot untuk menjalin kerja sama dengan negara tetangga.Memang sih, aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri. Sejak dulu, aku hanya mementingkan diriku sendiri, meski begitu mereka masih mau bersama , yaa karena posisiku sebagai putra mahkota.
Mereka hanya menginginkan uang, jabatan, takhta, dan wanita. Ciri - ciri manusia yang sangat membosankan, menjijikan, dan tak layak untuk hidup.
Bayangan tentang ironinya dunia ini begitu mencekam sebagai seorang pemimpin. Berat sekali rasanya memikul beban semua ini, menanggapi bagaimana egonya manusia, kemunafikan, kejahatan, kebiadaban, tak terelakkan di dunia ini. Mereka yang berfikir bahwa mereka bisa mendapatkan segalanya dengan mudah, adalah orang - orang yang tak pantas untuk diperjuangkan.
" Permisi, Yang Mulia Raja. Pesanan anda sudah datang " beberapa pengawal istana memasuki ruangan sembari membawa berbagai macam kotak, yang sudah pasti aku paham maksudnya.
" Langsung taruh saja di kamar tidurku, dan perintah para dayang untuk hati - hati. " Seruku dengan dingin.
Tentu para dayang pun kebingungan, sebenarnya apa isi dari banyaknya pesanan yang datang setiap bulan tersebut? Apalagi benda misterius tersebut tersembunyi di dalam kotak - kotak ukiran yang indah dan tentu saja hand-made . Posisi mereka lah yang membuatnya diam.Aku memang tidak bisa membahagiakannya secara batin, namun aku akan selalu berusaha tuk membahagiakannya selama ia berada di sisiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deverse
Historical FictionA Historical Fiction Story'. Untuk dirimu, Di hari yang sendu ini, Izinkan aku mencurahkan segalanya Aku tau ini semua berat, tapi cobalah untuk tegar. Apapun yang kamu lakukan, sebelumnya, saat ini, dan setelahnya , Aku tetap mencintaimu, dengan c...