"Kenapa Jonatan?Kenapa?kenapa harus kau yang menikah dengan ku?hah?! Jawab aku Jonatan!" Teriak marah ibuku sambil menatap tajam pada ayahku.
"Kau benar-benar membuatku kehilangan kesabaran Ranita!" Bentak ayah pada ibu.
Saat itu aku menyaksikannya dengan jelas,menyaksikan dimana kedua orang tuaku itu saling berteriak satu sama lain.Saat itu aku belum tahu apa-apa jadi ku pikir ibu marah pada ayah karena ayah tak membelikan ibu mainan seperti yang ayah belikan untukku.
Aku merasa bersalah karena ayah lebih memilih membelikan mainan itu untukku dari pada ibu hingga hal itu membuat itu marah pada ayah.Aku menghampiri mereka,mereka masih saling berteriak satu sama lain.Lalu aku menarik baju ibu dan ibu menatapku dengan tatapan yang tak aku mengerti.
"Ibu jangan marah sama ayah,ayah beliin Ria mainan karena Ria yang minta," ucapku begitu polos.Ibu menurunkan badannya dan menyamakannya dengan tinggiku sambil mengusap pucuk kepalaku.
"Ibu ga marah kok,ibu cuma lagi ngomong aja sama ayah lagian ibu ga mau mainan kok," ucap ibuku dengan suara lembut dan seperti biasa namun saat itu aku tak begitu mengerti tentang keadaan disekitarku sehingga aku tak tahu kalau ibuku sedang menahan sesuatu saat ia berbicara padaku.
"Ohh...Gitu jadi kalo gitu ayah sama ibu ga berantem kan?" tanyaku dengan begitu polos.
"Ngga kok sayang ibu sama ayah ga berantem," ucap ibuku dan itu berhasil membuatku percaya bahwa mereka tak bertengkar.
Hari itu telah kulalui dengan banyak bermain diluar rumah,mulai dari bermain masak-masakan, bermain boneka, dan bermain lari-larian bersama teman sekampungku.Matahari mulai tenggelam,aku pulang kerumahku pada saat aku membuka pintu aku mendengar suara gaduh di kamar ibu dan ayahku,aku menghampiri suara itu dan itu benar-benar suara yang membuatku takut hingga tak sanggup menahan boneka ditanganku,aku melihat ibu menangis dengan disekelilingnya banyak pecahan-pecahan benda yang telah hancur entah karena apa?.Aku terdiam membeku menyaksikan ketika ayah membanting TV yang ada dihadapannya dan hal itu terjadi tepat didepan penglihatanku,aku tersentak kaget dan tanpa kusadari aku menangis menyaksikan semua itu.Maaf kalo ceritanya ga jelas ini cerita pertama aku...hehe:)
Jangan lupa vote lebih-lebih kalo coment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PSYCHOPATH[COMPELITE]
Teen Fiction"Aku benci keluarga! karena mereka aku menjadi manusia tanpa perasaan"-Daria Elbara "Maafkan kami nakk"-Jonatan dan Ranita *typobertebaran