Chapter 20

287 7 0
                                    

Sekarang aku masih disini,di kamar bercat putih yang begitu membuatku muak,aku ingin pergi,aku benar-benar ingin pergi dari tempat ini namun itu semua mustahil karena tempat ini dijaga ketat.Aku terus memutar otakku mencari cara keluar dari sini. Namun itu tak sama sekali berhasil hingga suatu pemikiran terlintas dalam kepalaku.
"Cara satu-satunya adalah mati, dan dengan matipun aku terbebas dari beban ini,dari suara ini, dan dari sakit hati ini"batinku.
Aku memikirkannya sesaat lalu aku membuka sepatuku dan kuambil pisau yang selama ini aku sembunyikan dan ku tekan tombol dipisau itu menyembullah sisi tajam pisau itu.Aku mengarahkan pisau itu pada bagian jantungku.
"Aku mencintai kalian,ayah,ibu,tapi sepertinya cintaku dan kasih sayangku tak pernah berarti bagi kalian, jadi kuharap setelah aku mati,aku dapat melihat kalian bahagia"-batinku dan bersamaan dengan itu.
Jlebbbb...
"arghhhh...."teriakku saat pisau itu berhasil menusuk jantungku, air mataku menetes dan tak lama aku merasa semuanya gelap.

Author POV
Kringgg..... Kringg..... Kringg...
Dering telfon rumah itu terus berbunyi dan ibu Daria mengangkatnya,tak lama ia terlihat begitu terkejut dengan wajah pucat dan telfon itu terjatuh dari genggamannya.
"ada apa?"tanya Sang ayah pada mantan istrinya itu.
"Daria, Daria kita...."ucap ibu Daria dengan suara yang seakan ia kehabisan nafas.
"ada apa dengan Daria kita?huh?"Sang ayahpun okut panik lantaran wajah mantan istrinya itu menyiratkan suatu keterkejutan yang amat besar.
"Daria bunuh diri"ucap Ibu daria dengan beberapa bulir mata menetes dari pelupuk matanya.
Blesssss....
Seakan hatinya hancur, jantungnya mencelos keluar, Jonatan,sang ayah terduduk setelah mendengar pernyataan Ranita.
"Jonatan ayo kita kesana kuta lihat pasti putriku baik baik saja"Desak Ranita pada Jonatan.
Mereka segera pergi menuju kerumah sakut jiwa dengan harapan besar putri mereka masih hidup, sesampainya disna, pupus sudah harapan mereka, putri mereka terbaring dengan berlumuran darah tepat pada jantungnya dan pisau masih menempel pada jantungnya.
"Tidakkkk!!!!"teriak Frustasi Ranita sambil berlari memeluk tubub putrinya yang sudah tak bernyawa.
"Dariaaa!!!"Jonatan ikut menyusul memeluk tubuh putri yang selama ini ia sayangi.
"Bagaimana ini bisa terjadi?!"Teriak Jonatan dengan diiringi tangis dan amarahnya.
"Sepertinya Ia terlalu frustasi hingga memutuskan untuk bunuh diri"Ucap salah satu perawat rumah sakit itu.
"maafkan kami nakkk"ucap Keduanya sambil menciumi setiap inci wajah Daria.

Sejak saat itu Daria Elbara, ia terbebas,namun tidak dengan kedua orang tuanya yang merasakan kehilangan dan penyesalan yang begitu mendalam.



I'm comeback gaes...
Lama ga update hehe...
Jangan lupa vomentt

I'M PSYCHOPATH[COMPELITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang