Aku terperanjat bangun saat mendengar suara gaduh di depan kamar kostku, saat itu aku membuka pintunya dan...
"Damnn... Shittt!kenapa mereka bisa tau aku disini?!"makiku dalam batin.
"ternyata kamu disini riaa"ucap ayahku lalu memelukku, aku mendorongnya dan saat itu juga beberapa pengawalnya menodong pistol kearahku.
"woahhh... Kalian seperti penjaga yang siap siaga menjaga raja kalian, apa kalian tidak tahu?raja kalian ini yang membuatku pergi dari rumah!" ucap remehku dan jariku menunjuk tepat pada wajah ayahku.
"Ria kenapa kamu kaya gini?kenapa kamu jadi pembunuh kaya gini sayang?"ucap ayahku lembut,tapi maaf itu takkan membuatku luluh.
"Karna dirimu bodoh! Aku gila karena kalian!" terikku tepat pada hadapan wajahnya.
"kamu jangan kaya ginu Ria,Ayo kita pulang ibu kamu khawatirin kamu nakk"ucap ayahku kembali dengan suara lembutnya.Namun persetan dengan suara itu, justru aku muak mendengar suara lembutnya yang semakin membuatku membencinya.
"Hah?!apa?!aku tak salah dengarkan?! Ibu menghawatirkanku?!ohh Shittt!!Dia tak pernah peduli padaku!ia hanya peduli pada cintamu,hartamu,dan pekerjaannya!"teriakku dan saat itu juga aku meresa sesuatu menusuk bagian leherku dan kepalaku terasa pening, penglihatanku mulai samar samar tak jelas,aku kehilangan kesadaranku.
Aku terbangun dengan sedikit pusing pada kepalaku, aku melihat sekelilingku dan aku kenal tempat ini,ini adalah kamarku, aku beranjak dari tempat tidurku dan saat itu pintu terbuka menampilkan ibuku yang membawa sebuah nampan makanan.
"kamu udah bangun Ria?" tanya ibuku dengan lembut lalu duduk ditepi ranjangku.
"kamu dari mana aja si? Ibu khawatir ama kamu nak" ucapnya terdengar lirih namun tak sama sekali memengaruhi perasaanku.
"Persetan dengan kekhawatiranku itu!Bodoh!" teriakku dan saat itu aku mehempas nampan yang dibawanya dan...
Prangg....
Suara pecahan itu terdengar nyaring dikamar ini.Pintu kamarku terbuka dan menampilkan lagi sosok manusia yang paling aku benci,ayahku.
"Ada apa ini?!"teriak ayahku,haha akhirnya ia mengeluarkan kedok aslinya.
"Ria melempar nampan yang saya bawa mas"ucap ibuku lirih, ohh tidak! Sekarang aku akan segera menonton drama lagi namun kali imi aku okut serta dalam dramanya.
"kenapa Ria?kenapa kamu kaya gini?!"bentak ayahku, ohh god ini benar benar timing yang bagus untuk membunuh keduanya.
"Jangan ngebentak Ria mas"ucap ibuku menahan ayahku yang akan segera meledak.
"Diam kau! Persetan dengan kalian semua! Kau ingin tahu jonatan? Kau ingin tau aku seperti ini karena siapa?!"teriakku.
"Riaa, jaga bicara kamu!" kini ibuku yang berteriak padaku.
"ohh,shitt,jangan sok suci Ranita!karena kalian lah aku seperti ini karena kalian!persetan dengan kalian! Akan kubunuh kalian!" teriakku dan segera beberapa anak buah ayahku menahan lenganku dan membawaku keluar rumah itu dan entah mereka membawaku kemana sekarang ini.Aku dibawa turun dari mobil itu dan Shit ini adalah rumah sakit jiwa?!mereka benar benar orang tua tak punya perasaan! Aku dibawa kesebuah ruangan dan pintu itu segera tertutup,aku hanya diam menatap pintu yang sudah tertutup rapat itu.Maaf aku baru update hehe:")
Aku baru isi kuota:")
Jangan lupa voment man teman:D
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PSYCHOPATH[COMPELITE]
Fiksi Remaja"Aku benci keluarga! karena mereka aku menjadi manusia tanpa perasaan"-Daria Elbara "Maafkan kami nakk"-Jonatan dan Ranita *typobertebaran