13

4.7K 501 30
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo



17okt18

Jungkook membelai lembut surai jimin, suami mungilnya itu sedang menangis sambil tiduran di paha jungkook, rasa mual yg dirasakan jimin sangat membuatnya kesal. Sudah meminum semua jamu yg di resepkan seokjin tetap saja rasa mual itu tetap datang menghantui.

Jungkook sudah membujuk jimin dengan segala cara bahkan memenuhi semua keinginan abang tirinya itu tapi tetap saja tetap menangis tiada henti, kata jimin tidak adil karena ia yg mengandung dan merasakan kejanggalan di tubuh mungilnya.

Jimin juga meminta jungkook untuk mengambil alih janin yg ada di perutnya, karena jungkook hanya merasakan enaknya saja. Jungkook diam dan mengiyakan semua rengekan sang suami manjanya itu, jimin tidak tahu saja sejak kehamilannya jungkook tidak mempunyai nafsu makan dan tiba-tiba pusing mendadak.

"Kalau bisa di pindahin ya udah aku ajjah yg ngandung anak kita biar kamu gak ngeyel lagi" untuk kesekian kalinya jungkook menghibur jimin

"Hiks mual kook, gak enak hiks gak bisa makan... huks gak bisa ngapa2en"

"Terus mau gimana? Gak mau punya anak? Mau diapain ke dokter sekarang? Gugurin ajah gtu?"

"JUNGKOOK!!!!!"

"apa sayang??"

"Hiks gak gitu, aku tetep mau adek"

"Ya udah jangan nangis lagi, aku juga bingung jadinya"

"Mau main tempat JunSeok"

"Pasti mau curhat sama eomma"

"Iyaaaa hiks, aku pengen dapat pencerahan"

Jungkook memeluk tubuh jimin, di hapusnya air mata bening yg mengalir di pipi mulus sang suami, dengan sabar sang dominan menggendong jimin menuju kamar, lebih baik mereka istirahat dari pada berbaring di sofa ruang tengah.

Jam dinding sudah menunjukan pukul 08.20pm, belum saatnya mereka tidur tapi entah kenapa mereka ingin berbaring sekedar menghilangkan rasa lelah.

"Kook, adek mau minum"

"Adeknya atau mamanya nih?"

"2-2nyq hehe, ambilin gih"

"Mau di buatin yg anget2 juga gak?"

"Mau sayang, coklat yah mau roti selai strowberry juga"

"Duhh banyak maunya, ya udh bobo-an dulu ajjah sayang"

"Makasih papa, adek sayang papa"

Jimin tersenyum cantik, setelah jungkook beranjak ke dapur, jimin sibuk dengan kegiatannya sendiri, namja mungil itu berdiri di depan kaca. Diangkatnya baju kaos kebesar yg membungkus tubuhnya sebatas dada.

Jimin menekan lembut perut ratanya, masih belum terlihat memang tapi ia dapat merasakan buah cintanya dan jungkook ada di dalam dirinya. Jimin makin tersenyum cerah membayangkan ketika bayi itu nanti hadir diantara mereka

[END] Aku Sayang Abang [ASA] JIKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang