08. Pecah

6.5K 948 251
                                    

Jimin kini tengah berbaring, pandangannya lurus keatas. Menatapi plafon putih dengan bayang – bayang wajah penolakan Chaeyeon yang terus mengejarnya beberapa hari ini. Disampingnya, Jungkook sudah tertidur pulas. Kelelahan karena baru saja pulang dari kampusnya setelah pukul 10 malam.

Ia berbalik, memandangi wajah damai Jungkook dalam tidurnya. Tangannya terangkat, jemarinya menelusuri tiap lekukan wajah lelaki di sampingnya. Bagaimana ada hidung jungkook yang melekuk dan pipi tirus lelaki itu.

Jimin menghela nafasnya, merasa semua keberanian yang ditumpuknya menyerpih begitu saja. Keputusannya yang sudah ia bangun untuk membentuk benteng antara dirinya dengan Taehyung seakan hancur berserakan saat melihat penolakan Chaeyeon kemarin.

Ia menyadari bahwa semua itu salahnya, kenapa ia tidak berfikir dua kali untuk meninggalkan Chaeyeon dulu. Bukankah bisa saja ia membawa Chaeyeon bersamanya. Sungguh, saat ini ia benar – benar ingin mengulang waktu. Jika saja ia tidak seegois itu dulu.

Tangannya tertarik kembali, seraya mengepal.

Mungkinkah, ada jalan untuknya kembali?

.

.

Plaetinuhm's Present

2018

The Good Wife – O8. Pecah

Kinda Containing less mature content please be considered when you read it

VMin, Kookmin, VMinKook

.

.

"Chaeyeon – ie, ayo makan lagi ya? Dokter bilang Chaeyeon – ie harus banyak makan. Agar cepat sembuh. Appa janji setelah Chaeyeon – ie keluar dari rumah sakit Appa akan mengajak Chaeyeon – ie pergi jalan – jalan ke taman bermain. Bagaimana?" Tangan Taehyung masih mengangsur sendok, berupaya membujuk anaknya untuk menerima suapan darinya.

Chaeyeon menggeleng. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya menolak permintaan Taehyung untuk kembali meneruskan makan siangnya. Taehyung mendesah lelah. Ia menyerah, diletakkannya mangkuk bubur yang sedari tadi dipegangnya.

"Kenapa Chaeyeon – ie tidak mau makan?"

"Appa kan tahu kalau perut Chaeyeon – ie tidak sakit. Dokter juga bilang begitu kan, lalu mengapa Chaeyeon – ie harus makan makanan rumah sakit?" Taehyung mau tidak mau mengiyakan dalam hati. Ucapan Chaeyeon benar, anaknya ini memang bukan sakit secara fisik tetapi psikisnya lah yang mengalami gangguan.

"Oke, lalu Chaeyeon – ie ingin makan apa?"

Chaeyeon mengusap dagunya, membentuk pose berpikir yang terlihat identik dengan ibunya. Taehyung tersenyum simpul, hatinya kembali terasa perih. Chaeyeon memandang Taehyung ragu, ucapannya seperti tertahan di ujung lidah. Baru saja anak itu terlihat ingin bicara sebelum menggeleng.

"Tidak apa – apa, Appa. Ayo, suapi Chaeyeon – ie lagi. Chaeyeon – ie lapar." Cengiran manis diberikan sang anak padanya. Taehyung ikut tersenyum, sedikit lega ketika mendapati Chaeyeon tidak lagi menolak suapan – suapan darinya.

Ia tahu sebenarnya Chaeyeon ingin Jimin memasakkan makanan untuknya seperti tempo hari. Tapi ia tahu, mungkin saja Chaeyeon masih merasa trauma. Penolakan Jimin padanya pasti membekas dalam.

Dan luka itu, rasanya begitu sulit disembuhkan di hati kecil gadis manis itu.

The Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang