Ia berjalan dengan percaya diri, senyuman mampir di wajahnya yang manis. Walau sekarang usianya sudah kepala empat. Tapi wajahnya masih tetap sama, tak berubah dan malah bertambah modis.
Rambutnya yang disemir coklat malah membuatnya terlihat hampir dua puluh tahun lebih muda dari usianya sekarang. Ia mendorong pintu café membiarkan bel yang tergantung di pintu café berbunyi gemerincing.
Baru lima menit ia duduk, seorang lelaki ras kaukasia sudah menyodorinya menu, ia menerima menu dengan senyuman. Tangannya menunjuk gambar strawberry cheesecake dan satu cangkir cappuccino. Sang pelayan mengangguk dan kembali meninggalkannya sendiri.
Suara gemerincing pintu menarik atensinya dari ponsel yang baru saja akan ia buka. Lelaki tegap itu berjalan mendekatinya, senyuman terpasang di wajahnya yang terlihat teduh. Mereka berhadapan dengan sang lelaki manis yang masih betah di kursinya.
"Oraenmaniya, Jimin - ssi."
Satu tangan disodorkan, menunggu untuk disambut dalam satu jabatan tangan yang hangat. Sudah berapa lama mereka tidak bertemu seperti ini?
.
.
Plaetinuhm's Present
2018
The Good Wife - O9. Mula (Akhir)
Kinda Containing less mature content please be considered when you read it
VMin, Kookmin, VMinKook
.
.
Taehyung terus melihat jam di pergelangan tangannya dengan wajah yang terlihat tak nyaman. Disampinnya Chaeyeon terlihat diam, tetapi ekor matanya sesekali melirik ayahnya. Sedikit penasaran kenapa wajah lelaki Kim itu terlihat waswas.
"Ada apa Appa?"
"Tidak ada apa - apa sayang, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Appa hanya penasaran kenapa Eomma mu begitu terlambat datang kemari." Senyuman tipis Taehyung menjawab pertanyaannya. Chaeyeon terdiam.
"Apa, Eomma akan ikut bersama kita Appa?"
"Ya, Appa juga sudah membelikan Eomma mu tiket. Mungkin Eomma hanya sedang mengalami macet, Chaeyeon - ah. Sabarlah sedikit lagi ya?" Rambut hitam sang putri diusak sayang, ada senyuman tipis yang mengambang di bibir Chaeyeon.
"Tapi, jika Eomma tidak datang. Kita, akan bagaimana Appa?" Taehyung terdiam mendengar pertanyaan Chaeyeon. Hatinya terasa dicubit.
"Tentu tidak sayang, Eomma sudah berjanji pada kita. Eomma tidak pernah berbohong pada Chaeyeon - ie bukan? Tunggulah sebentar lagi ya?" Ada keraguan di mata anaknya, tetapi ia bersumpah. Mata chaeyeon lebih terlihat bercahaya dibandingkan satu bulan yang lalu. Ada binar harapan dalam sepasang kelereng coklat milik anaknya.
"Jika kita sudah tinggal di Prancis nanti, Appa akan mengajak Chaeyeon - ie dan Eomma berjalan jalan. Menonton theater, melihat monalisa di museum, juga mengunjungi Disneyland disana. Bukankah semua itu akan seru?"
Chaeyeon mengangguk bersemangat mendengar ucapan ayahnya, hatinya menghangat. Senyuman yang semula hanya terlihat samar kini telah mekar sempurna.
"Ne, Appa. Kita akan berjalan - jalan bertiga lagi. Seperti dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good Wife
Fanfiction[ Tamat ] Semua mata memandang Park Jimin, sebagai seorang istri yang sempurna. Seorang anak perempuan yang pandai, suami yang tampan juga pintar dan mencintainya dengan tulus. Serta paras menawan juga limpahan harta yang seolah tak ada habisnya. T...