1. Dia berbeda.

10.8K 443 9
                                    

*seoul.01-06-2015.

Namaku Kang Seulgi, aku baru saja berumur 15 tahun dan ini adalah hari pertamaku masuk sekolah menengah atas., sekolah ku termasuk sekolah favorit di kota seoul ini.

Aku seorang laki laki biasa, tidak ada yang spesial dariku, aku hanya menjalani hidup sesuai yang ku inginkan, otak ku tidak pintar maupun bodoh, ya setidaknya aku bisa menjawab bila guru bertanya, dan sikap ku mungkin sedikit berbeda dengan yang lain, bisa dibilang aku memandang dunia dengan cara yang berbeda.

Bagiku dunia dan takdir hidup yang kujalani ini tidak ada artinya, tidak ada yang menarik dari dunia ini, dan semua hubungan yang ada didunia ini aku tidak pernah mempercayainya.

terkadang aku selalu bertanya, sebenarnya apa arti pertemanan itu?, yang ku lihat mereka hanyalah sekumpulan orang egois, tidak ada ketulusan yang ada hanyalah kepalsuan, mereka hanya mau berteman dengan kasta yang sama, sikaya dengan sikaya, si miskin dengan simiskin, sipencundang dengan sipencundang, dunia memang konyol dipenuhi orang orang yang bodoh dan serakah.

~~~

Dihari pertamaku ini, tidak ada yang menarik, semua sama seperti sekolah pada umumnya, dan tentunya aku tidak mempunyai teman, bukan tidak ada yang mau menemaniku, namun aku yang menolak karna aku tidak percaya dengan pertemanan.

Hari pertamaku ini cukup bebas karna hanya ada pembagian kelas dan pembagian ketua kelas saja, sudah ku bilang kehidupan ini sangat membosankan. Dan teman teman kelasku, aku tidak suka mereka, senyum palsu mereka aku benar benar tidak menyukainya.

~~~

Aku berjalan menelusuri lorong kelas yang mulai sepi, semua murid mulai pergi meninggalkan sekolah, setidaknya aku lebih suka ketenangan seperti ini, jujur saja telingaku begitu sakit mendengar teriakan gadis gadis dikelas tadi, tch, aku sangat benci gadis yang berisik.

Hanya ingin memberitahu, jika aku juga tidak pernah percaya dengan kisah cinta, cinta hanyalah hubungan bodoh yang orang miliki, hubungan orang orang yang buta karna perasaanya, sungguh cinta membuat orang bodoh, meskipun cinta itu menyakitkan tapi orang orang terus mencoba untuk mencintai meskipun disakiti.

Namun aku tidak pernah munafik, sejujurnya aku pun pernah jatuh cinta, ya saat itu aku masih kelas 2 smp masa dimana aku baru masuk masa puber dan jatuh cinta di masa itu memang wajarkan?, hanya saja aku salah, karna jatuh cinta dengan gadis yang memandang seseorang dari fisik dan kasta, sungguh dari mulai saat itu aku tidak mau lagi jatuh cinta. Tch persetan dengan yang namanya cinta.

Aku terus berjalan dan berhenti ditaman sekolah, lalu duduk bersantai, mungkin mulai hari ini taman sekolah akan menjadi tempat favorit ku disini sangat nyaman.
Mataku memperhatikan bangunan besar didepanku,lalu mataku terhenti tepat di jendela kelas dilantai 2, tch, masih saja ada murid yang diam didalam kelas, aku segera mengalihkan pandanganku namun pandanganku terdiam saat orang itu membuka jendela.

Sejenak aku tertegun melihatnya, cantik. Kata itu yang pertama kali melintas dipikiranku. Dia melihat kearahku, sorot matanya benar benar tajam namun begitu tenang, aku segera mengalihkan pandanganku, siapa dia?. Perlahan kulirik dia, dia masih ditempat yang sama, namun kini dia memejamkan mata, dia seperti merasakan angin yang berhembus kepadanya.

Mataku terus melihatnya, kenapa ini?, jantungku berdebar kencang. aku segera berdiri dan menepuk pipiku pelan, sadar lah seulgi, dia hanya gadis yang sama seperti yang lain!. Aku berlari meninggalkan taman dan sekolah. Oh ayolah gadis itu seperti mempunyai sihir hingga membuatku tertarik untuk terus melihatnya.
Lebih aku pulang dan tidur.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang