12. pertemuan yang menyakitkan.

1.8K 267 32
                                    

~ketika aku sudah tidak bisa menghitung hari yang sudah berlalu terlalu lama~

Sudah 8 tahun berlalu semenjak gadis aneh itu pergi. Aku tetaplah sama.
Tidak ada yang berubah dari hidupku, semenjak dia pergi, hidupku kembali seperti semula.

Aku masihlah Kang Seulgi, pria  yang tidak tertarik dalam hal apapun, dan tentunya aku masih membenci dunia, namun hanya 1 yang berubah dariku.
dan itu adalah hati, ya, hatiku.

Aku yang tidak mempercayai semua hubungan, kini mulai mempercayai 1 hubungan, hubungan yang menjadikan suatu perasaan yang sulit untuk diartikan. Perasaan yang tidak pernah hilang meski waktu terus berjalan.

Kau pergi saat semua baru saja akan dimulai, bisakah kau kembali? Ini sudah terlalu lama, kesabaran yang mulai sirna, dan kekecewaan yang terus melanda. Apa yang harus aku lakukan?.

Aku berjalan menuju danau, kalian pastilah tau, danau yang sangat disukai gadis itu, danau yang dulu sering ku kunjungi dengannya, danau yang menjadi saksi bisu kisahku dengan irene.

Danau ini masih tetap sama tidak ada yang berubah selama 8 tahun ini, aku memperhatikan danau sambil memegang erat diary nya.
Diary yang masih ku jaga baik baik, bahkan sampai sekarang aku tidak tau isinya.

Kulangkahkan kakiku untuk mendekati bibir danau, berjongkok lalu ku mainkan air danau yang mulai tak jernih itu. Ku hela nafasku saat teringat akan memori itu.

Pikiranku melayang membayangkan wajahnya yang menatap langit kala itu, mengingat kata dari bibirnya yang mengucapkan jika hari ini akan hujan, sial. Aku pikir aku sudah gila tersenyum saat memikirkannya dan menangis saat sadar jika dia sudah pergi.

Aku berdiri kembali, lalu kulangkahkan kaki ku untuk pulang, berdiam diri lebih lama disini hanya menyiksa hatiku. Tepat setelah aku akan keluar dari kawasan danau, kurasakan rintik hujan yang mulai turun membasahi bumi.

Aku terhenti, ku masukan diari itu didalam jaket parasitku, lalu aku menaikan kepalaku dan melihat kearah langit, membiarjan hujan berjatuhan dan medarat di wajahku.

Rintik yang tadinya pelan kini mulai menjadi cepat dan kencang, air hujan kini benar benar membuat seluruh tubuhku basah, kurasakan sejuk disekujur tubuhku, ada rasa yang ingin meledak dilubuk hatiku.

Kupejamkan mataku, terlintas seluruh memoriku tentang dia, dan di saat yang bersamaan ada rasa sesak dan sakit saat aku mengingatnya lebih dalam lagi, tentang gadis aneh yang berhasil membawa hatiku pergi dan tak kembali lagi.

"Aku suka hujan"

"Karna hujan bisa membuatku melupakan segalanya"

"Dan karna hujan bisa mengobati luka"

Aku tersenyum miris setiap ku ingat kata kata konyol nya tentang hujan,
jika memang hujan bisa membuat ku melupakan segalanya, lantas kenapa selama 8 tahun lamanya aku masih tidak bisa melupakan mu?.

Jika memang hujan bisa mengobati luka, lantas kenapa rasa sakit dihati tidak pernah hilang? Aku benci hujan karna hujan slalu mengingatkanku tentangmu.

Ku buka mataku, mengusap pelan wajahku, ku langkah kan kembali kaki ku meninggalkan danau ini.

Irene...kapan kau kembali? Apa 8 tahun tak cukup bagimu untuk membuatku terus bersabar menanti dirimu yang entah kapan kembali.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang