2.Buku diary

3K 347 10
                                    

Keesokan hari~.

Terlihat seulgi berjalan menuju kelas dengan wajah seperti biasa, wajah yang malas dan tak bergairah, ketidaktertarikan nya pada dunia sudah sangat akut. Dia selalu beranggapan jika dunia hanyalah tempat orang orang yang naif dan bodoh. terlalu konyol hidup didunia yang tidak ada artinya, kalimat itu slalu dia katakan kapanpun dan dimanapun.

Seulgi terdiam saat siswa cupu itu berdiri depan kelas nya, siswa cupu itu tersenyum kepada seulgi, entah apa yang dipikirkan siswa cupu itu, dia menepuk pundak seulgi sambil memperlihatkan senyum pepsodennya.

"Kang seulgi, mulai sekarang kita berteman,oke"ucap siswa cupu itu, membuat seulgi mengerutkan sebelah halisnya karna bingung, kenapa orang ini sangat tidak jelas.

"Kenapa kau tau nama dan juga kelasku? Dan apa maksudmu dengan berteman? Aku tidak mau, teman tidak ada artinya bagiku"ucap seulgi, membuat siswa cupu itu terkekeh.

"Oh ayolah seulgi, kau sudah membantuku kemarin, dan aku sudah menganggapmu teman, aku tau namamu dari buku siswa, aku sengaja menemuimu karna aku ingin berteman denganmu!"ucap siswa cupu itu

Seulgi menghela nafas malas,

"Terserah padamu saja euh..um"ucap seulgi dengan wajah bingung karna ia tidak tau nama siswa itu

"Limario manoban, tapi panggil saja lim"ucap lim dengan senyum yang masih mengembang...

"Hm ya apapun namamu itu."ucap seulgi dengan wajah yang masih malas, tanpa bicara apapun lagi, dia masuk kelas, meninggalkan lim yang masih berdiri didepan pintu kelas.

Lim tidak sakit hati dengan sikap seulgi, ya karna lim sudah tau karakter seulgi, dia bisa melihat wajah malas dan ketidaktertarikan dalam hal apapun yang terlihat jelas. Dari cara seulgi berbicara pun lim tau jika seulgi benar benar orang yang aneh yang memandang dunia dengan cara berbeda lebih tepatnya terbalik.

Saat jam istirahat, seulgi memilih untuk tidur dikelas karna dia lupa membawa bekal dan dia juga malas untuk pergi keluar.
Baru saja dia memasuki dunia mimpinya, tiba tiba saja seseorang menggoyangkan tubuhnya, membuatnya terpaksa membuka matanya.

Seulgi melihat orang itu, lalu menghela nafas malas

"Wae?"ucap seulgi sambil menutup matanya kembali.

"Seulgi, ayo kita kekantin,"ucap lim

"Hah?..."ucap seulgi lalu membuka matanya kembali.

"Ayo bro, aku akan mentraktirmu untuk balas bantuan mu kemarin"ucap lim sambil menarik tangan seulgi

Apa apaan anak ini?menyebalkan sekali.  Seulgi mendengus kesal, lim begitu mengganggunya, tapi sikap ramah lim membuat seulgi diam, meskipun dia tidak tertarik dalam segala sesuatu, dia tetap mempunyai sikap yang sopan.

"Lem eh lio um maksudku siapa namamu, maaf aku lupa lagi"ucap seulgi sambil berdiri

"Lim , limario!, astaga kau ini benar benar pelupa akut "ucap lim

"Ya apalah itu, sejak kapan kita berteman? Aku tidak pernah menganggapmu sebagai teman"ucap seulgi, lim hanya tersenyum

"Sejak tadi pagi, ayolah seul, pokonya kita berteman oke, lets go kita kekantin"ucap lim penuh semangat, menarik seulgi keluar kelas, membuat seulgi terpaksa mengikuti lim.


Seulgipov.

Apa apaan anak ini. Dengan malas aku berjalan,mengikuti langkah orang yang menyebut namanya ini lim kearah kantin, jika saja aku tidak lapar sudah pasti aku tidak akan mau diajak anak yang so kenal ini.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang