15. harapan yang sirna?

1.8K 252 38
                                    

Hari ini adalah hari penting bagi seulgi dan lim, mereka akan melakukan meeting dengan pengusaha besar, bagaimana pun caranya, lim dan seulgi harus bisa membuat CEO perusahan terbesar di australia itu bekerjasama dengan perusahaannya.

Lelaki bermata monolid itu asik memejamkan matanya diatas meja kantor, malas melihat sahabatnya yang sedikit gelisah akan meeting yang akan di lakukan 20 menit lagi itu.

"SEULGI!,"sentak lim

"Yaps?"malasnya sambil masih menutup mata,

"Bagaimana ini?, kalo kita gagal membuat CEO itu bekerja sama, maka kita akan mendapat kerugian yang besar" ucap lim

"Oh, santai saja, percaya padaku semua akan berjalan sesuai rencana"ucap seulgi, ia membuka matanya beralih posisi jadi bersandar dkursi kerja, menatap lim dengan wajah tanpa beban.

"Aishh kau ini terlalu santai seul, tidak ingatkah kau meeting 3 bulan lalu, kau sntai seperti ini tapi kau gagal mendepat kerja sama dari prusahan milik tuan oh itu!, seriuslah sedikit, kita akan bertemu dengan perusahan terbesar di australia, !"lim sedikit memberi penekanan dan begitu tegas berucap.

"Ya, itu sih pak oh nya saja yang bodoh tidak mau berkeja sama dengan kita, buktinya sekarang kan dia ingin bekerja sama karna produk kita berhasil dan terjual laris dipasaran"

Ingin rasanya lim melempar telpon kantor ke wajah seulgi, bukan apa apa, hanya saja bocah ini terlalu menyepelekan. Namun lim harus sabar karna seulgi punya sifat itu dari lahir.

Hingga waktu mereka untuk meeting tiba, lim dan seulgi masuk keruangan itu, diliriknya semua orang yang memberi hormat dan mempersilahkan duduk, dengan senyum yang sopan keduanya duduk tempat yang sudah ditentukan.

Lim terlihat gugup, sedangkan seulgi begitu santai sambil memainkan pulpen di bawah meja. Ada 6 kursi yang masih kosong diujung sana, dan itu adalah kursi ceo dan staffnya.

"Masa ceo besar tak kenal waktu dasar tak disiplin"bisik seulgi kearah lim, lim hanya menatap tajam agar seulgi diam.

Tak lama pintu terbuka dan menampil sosok 2 pria muda mungkin seumur dengan seulgi dan lim, namun hal yang paling mengejutkan adalah 2 wanita yang membuat mereka seketika terdiam tanpa kata.

Lim menatap gadis yang duduk disamping lelaki tinggi itu, dan seulgi mencoba mengalihkan pandangan pada gadis yang duduk disamping lelaki yang statusnya adalah anak dari CEO kim.

Entah ini sebuah kebetulan atau suratan takdir tuhan, karna ini begitu sangat menakjubkan bagi keduanya, gadis berpipi chubby berambut pirang itu juga menatap kaget kearah lim, sedangkan gadis berwajah dingin menatap dingin seulgi, dan seulgi? Oh dia sudah berusaha keras mengalihkan pandangan agar tak bertemu.

Meetingpun dimulai saat seorang pria yang cukup tua masuk dengan seorang lelaki yang sama tua dan duduk dikursi utama, sudah dipastikan jika dialah CEO itu.

kini seulgi berdiri diantara para CEO ini, entahlah rasa santainya kini sudah berubah gugup dan terkesan dramatis, itu disebabkan IRENE ya, datang nya irene yang membuat nya mendadak nervous.

"selamat sore, nama saya kang seulgi, saya pemilik kedua dari KangManoban company, disini saya akan mempresentasikan rencana dari produk yang akan dikeluarkan dari perusahan saya."

Semua memperhatikan seulgi, irene melihat seulgi yang mulai berprensentasi, seulgi menjelaskan rencana produk yang akan diluncurkan dengan baik dan benar, meski sorot mata sesekali melihat gadis itu, yang membuatnya sempat salah fokus.

Hampir 30 menit lamanya seulgi menjelaskan, iapun mengucapkan salam dan duduk perlahan.

Tuan jackson selaku CEO perusahan terbesar diaustralia mulai berbicara.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang