9. bagaimana dengan hatimu?

1.9K 280 7
                                    

*seoul.14.07.2015

Masih ditanggal yang sama, seorang lelaki berkacamata bulat terdiam dibalik tembok, matanya tertuju pada pada gadis yang kini berciuman dengan orang yang sangat ia kenal, senyumnya terukir melihat mereka, lebih tepatnya senyum ikhlas.

Sedikit sakit, karna ia sangat menyukai gadis itu, tapi dia adalah tipe laki laki yang tidak pernah memaksakan perasaannya, langit mulai menggelap, dia masih setia memperhatikan mereka berdua. Hingga suara seorang gadis membuatnya mengalihkan pandangan dan melihat ke sumber suara.

"Sampai kapan kau memperhatikan mereka? Apa kau tidak kasihan dengan hatimu?lim."

"Kau? Um rossean park, teman sekelas seulgi kan?"ucap lim berusaha mengingat wajah gadis ini. Dan jawaban nya benar gadis itu tersenyum dan mengangguk.

Lim ikut tersenyum, "aku hanya memastikan perasaanku saja" lim berucap dengan santai. "Kau sendiri?kenapa kau ada disini? Ini sudah mulai malam" lanjut lim.

Rose tersenyum, "aku pun hanya memastikan perasaanku." Gadis itu mulai berjalan meninggalkan lim

Lim dengan segera berjalan mengikuti gadis itu.

"Kenapa kau bisa tau jika aku terluka saat melihat mereka?"tanya lim sembari mensejajarkan langkahnya disamping rose dengan arah pandang yang menatap manisnya gadis itu.

"Bukan kah kau menyukai irene? Aku tau karna setiap kau berbincang dengan seulgi dikelas dan aku slalu mendengar jika kau menyukainya"jelas rose tanpa melihat kearah lim

Lim tersenyum, "ahh yaa, kalo boleh aku tau, kenapa kau belum pulang? Apa kau menyukai seulgi?"ucap lim to the point.

"Bisa dibilang begitu, sepertinya rasa suka ku ini memang tak terbalas"ucap rose dengan santai

"Ku pikir akupun sama dengan mu, kau telihat santai meski orang kau suka menyukai yang lain"ucap lim, rose melihat kearah lim lalu tersenyum.

"Kau pun sama, aku menyukai nya namun belum mencintainya, bisa dibilang rasaku pada seulgi hanya sekedar kagum, sikapnya yang berbeda aku menyukainya"jelas rose dengan senyum manis yang masih tercetak.

"Jadi itu alasanmu, kita sama namun sayangnya aku bukan menyukainya, aku mencintainya, gadis dingin itu benar benar membawa hatiku pergi, aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali kita bertemu" wajah lim seketika menjadi sendu, kepalanya menunduk.

Rose terhenti membuat lim ikut berhenti, rose memposisikan dirinya untuk berhadapan dengan lim.
Lim melihat kearah rose. Ia tersentak kaget saat rose menangkup kedua pipinya. Rose tersenyum seakan memberi semangat untuk lelaki ini.

"Memang sakit saat orang yang kita cintai mencintai yang lain, namun kau harus yakin lim jika saat merelakan seseorang dengan tulus maka seseorang yang lain akan datang kedalam kehidupanmu" lim terdiam mendengarkan rose.

"Kau hanya perlu terus maju dan melupakannya,dan ku yakin pasti akan ada seseorang yang mampu mengisi hatimu kembali" lanjut rose.

Lim tersenyum, gadis ini memang dia kenal namun dia tidak pernah berbicara dengan rose, siapa sangka seorang gadis bernama rossean park ini membuat lim begitu nyaman saat pertama kali berbincang, kata kata bijak dari gadis ini membuat lim merasa tenang.

"Dan seseorang itu adalah kau" lim tersenyum saat mengucapkan kata kata itu sambil menangkup kedua pipi rose, rose ikut tersenyum.

"Mungkin, karna takdir seseorang tidak ada yang tau, siapa tau aku adalah orang yang mengisi hatimu dimasa depan"rose terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Untuk apa menunggu masa depan? Jika sekarang aku bisa bersamamu?" Lim dengan wajah serius. Rose melepaskan tangan nya dari pipi lim, namun masih membiarkan tangan lim menangkup pipinya.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang