19. alasan tuan bae.

1.7K 281 33
                                    

DORRR...

Suara tembakan begitu keras , namun lim maupun seulgi tak merasakan apapun yang menembus badannya, dilihatlah anak buah tuan bae yang memegang rose tertebak dan mati ditempat.

Ke 3 anak buah yang masih hidup langsung mencari arah penembak, sedang kan lim yang mendapat kesempatan, segera berlari kearah rose dan menarik wanita itu.

Sadar jika rose berhasil di bawa, ke 3 anak buah itu langsung bersiap menyerang lim, namun dengan sigap lim menendang salah satu diantara mereka, tak mau hanya diam, seulgi langsung membantu lim.

Disaat lim dan seulgi sedang asik berkelahi dengan 3 anak buah itu, seorang lelaki menghampiri rose, dia membuka ikatan dan sumpalan kain dimulut rose.

Lim melirik kearah rose, dia sedikit emosi siapa lelaki itu, namun ia tidak bisa mendekat karna sibuk menahan serangan dari anak buah tuan bae.

"Jisoo!" Kini giliran seulgi yang kaget, saat si penembak tadi itu adalah kim jisoo, laki laki yang beberapa hari lalu menemuinya.

"Arrghh...anjing!!!, " lim berucap sembari menarik rambut anak buah tuan bae dan membantingnya ke pintu mobil hingga lelaki itu tumbang tak sadarkan diri.

Lim dan seulgi kembali fokus memukul 2 orang yang tersisa, sedangkan jisoo memberi intruksi pada rose untuk masuk kedalam mobil.

Rose segera masuk kedalam mobil milik lim, ia melihat kearah lim dan seulgi yang bersusah payah melawan anak buah tuan bae yang begitu kuat.
Hanya butuh waktu 15 menit, akhirnya seulgi dan lim berhasil melumpuhkan kedua orang itu.

Meski kini kepala lelaki bermarga Kang itu, berdarah karna pertarungan tadi, namun itu tak membuatnya terlihat lemah,
Jisoo memberi instruksi kepada lim dan seulgi untuk masuk kedalam mobil.

Irene berjalan menuju ruangan sang ayah, dengan tenang dia membuka pintu, wajahnya yang teramat dingin begitu sangat menakutkan.

Tuan bae tersenyum melihat putri nya itu, irene dengan tenang duduk dihadapan tuan bae yang memandang nya lebih tenang.

"jadi, untuk alasan apa putriku ini datang kesini, tumben sekali," tuan bae berucap begitu tenang dengan senyum ya bisa dibilang manis namun menakutkan.

Tatapan dingin irene begitu tajam kearah tuan bae,

"Lepaskan kang seulgi, kau sudah terlalu jauh ikut campur dalam urusanku, hidupku aku lah yang menentukan, bukan kau" irene berucap begitu tegas dengan tatapan yang ganas.

"Bocah itu tidak pantas untukmu, kau tidak tau siapa dia sebenarnya, bahkan kau tidak tau latar belakang keluarganya"ucap tuan bae mulai serius menatap anaknya.

"Kau berucap seperti itu seakan kau itu tau segalanya, berhentilah menganggu hidup dan urusanku, aku sudah tau apa yang terbaik untukku"

Tuan bae menghela nafas, mungkin jika dilihat mereka berdua sama persis dari sifat maupun wajah, dingin dan tenang, tatapan yang tajam dan mengintimidasi.
Dengan tenang tuan bae menatap putri nya itu.

"Kau terlihat begitu yakin irene, bocah kang itu terlalu buruk untukmu, irene ingatlah, jika kau ingin bocah itu slamat, kau hanya perlu menikah dengan seokjin, maka aku tidak akan bersusah payah memerintah anak buahku untuk membunuhnya", irene terdiam, dia memang terlihat tenang namun hatinya mulai gelisah.

"Slama ini aku hanya diam dan mengikuti keegoisanmu itu, sekarang katakan padaku, kenapa kau sangat membenci kang seulgi?, bahkan kau tidak pernah bertemu dengannya, jangan pakai otak mafia mu untuk menilai kang seulgi!" Irene berucap sedikit meninggikan suaranya.

Irene [seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang