10 / Selamat Tinggal

2.6K 235 11
                                    

'Aku tidak dapat memintamu untuk kembali, dan aku menangis lagi.
Meskipun hari esok datang, aku mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari hari kemarin.'

Baek Ji Young - Again, I Love You Today (OST Princess Man)

Play; wajib play audio di atas.










Manik Taehyung menatap tubuh wanita yang mengenakan baju dress selutut berwarna cokelat susu itu. Ia menangis. Menenggelamkan wajahnya di tubuh gadis yang ia sayangi itu. Benar, ia Yoona. Ibu dari si pujaan hati.

Ia masih setia menangisi kepergian Jisoo. Masih setia menggenggam erat tangan yang kaku bertambah dingin itu. 

Taehyung menghela nafas panjang. Ia melangkah ke tempat Yoona berada. Terus ia mengelus punggung wanita yang usianya menginjak kepala tiga itu. Memberikan ketegaran untuk menerima kenyataan bahwa anaknya telah meninggalkan dunia ini.

Tapi, reaksi tak terduga itu membekukan tubuh Taehyung. Yoona langsung memeluk lelaki bertubuh jangkung ini.

Ia menangis di pundak lelaki ini.

Dan, kemudian ia berbisik, "Terima kasih, Taehyung. Kamu telah menjaga putriku dengan baik. Aku sudah menganggapmu anak sendiri, jika kau dalam keadaan sulit,  datanglah padaku. Jisoo juga berharap begitu padaku." ucapnya.

• • •

Kini, tubuh Jisoo sudah rapi dan cantik di dalam peti mati. Dengan hiasan bunga diatas kepalanya. Sungguh,  Jisoo benar-benar menawan hari ini. Di bibir gadis itu sedikit menyunggingkan senyuman kecil.

Dan, kini si perawat lelakinya itu menatapnya, menatap jenazah Jisoo dengan tatapan sendu. Ingin rasanya mata ini kembali menumpahkan sedikit demi sedikit air mata, tolong, hanya sedikit saja.

Tapi, tidak. Ia mengurungkan niat itu. Karena ia tahu, Jisoo juga sedih jika ia menangis. Ia berharap Jisoo tenang disana, bukan malah sedih.

Ia menyentuh kaca bening yang membatasi tangannya dengan tubuh Jisoo. Mengelus lembut kaca bening itu dengan ulasan senyuman tipis diiringi matanya yang bengkak akibat menangis tadi.

Seakan merasakan, bahwa tangannya kini sedang membelai gadis cantik itu.

"Jisoo, kamu terlihat cantik."

"Benar kataku, di situasi apapun, Jisoo-ku benar-benar masih cantik."

"Tenanglah disana. Aku mencintaimu, aku akan selalu mendoakanmu disana Jisoo. Sekali lagi, aku—mencintaimu.", air mata ini kembali mengucur. Dengan sunggingan senyuman tipis yang memadukan air matanya ini. Antara sedih dan terharu. Ya, begitulah.

Bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang kamu sayangi, dan sekaligus kamu cintai. Begitu sulit untuk menerimanya. Sangat, sangat-sangat sulit sekali. Seperti rasanya semua yang berada di sekitarmu berhenti. Seakan waktu pun berhenti saat mengetahui seseorang yang membuat duniamu lebih baik itu meninggalkanmu, tidak, maksudnya, menginggalkan semua orang.

Pengakuan menyedihkan itu kembali terdengar, kembali ditangkap oleh rungu orang-orang. Bagaimana kata 'aku mencintaimu' itu selalu terulang-ulang di bibir si tampan.

"Sudahlah, Taehyung.", lelaki itu membawa tubuh jangkung dan tinggi itu menjauh sedikit dari peti mati milik Jisoo. Jimin, Jimin Ardinata namanya.

"Jangan larut dalam kesedihan, ingat itu." ujarnya mendudukkan tubuh lelaki ber pakaian jas hitam itu ke kursi panjang disana.

"Jimin-ah. Aku merindukannya. Merindukan suaranya, senyumannya, pelukan hangatnya, dan genggaman erat tangannya. Tolong, bantu aku."

Jimin hanya tersenyum simpul, "Ya, aku akan membantumu."

"Kau akan merasakan itu kembali di sana, di Surga nanti, Taehyung. Asal saja, kau tidak melupakannya." jawab Jimin dengan tatapan lurus-lurus. Diiringi senyuman yang semakin merekah di bibir si tampan bersurai pirang itu.

Taehyung membalas senyuman itu dengan senyuman kotak yang khas miliknya. "Terima kasih,"

Tiba-tiba tubuh tinggi ber jas hitam dengan surai hitam kecoklatan itu datang kearah mereka berdua. Dengan membawa sebuah kertas putih ditangannya.

"Taehyung, ada kiriman dari Jisoo. Silahkan buka dirumah." ujarnya memberikan sepucuk surat pada Taehyung.

"Terima kasih."


fin. —[selesai]

 —[selesai]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫⚫⚫

(A/N)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(A/N)

DAN, BOOK INI DINYATAKAN TAMAT. HEHE. AKHIRNYA YAKAN :')

BTS EH BTW—

COBA AJA DULU SAMA LAGU YANG AKU REKOMENDASIIN.

SAPA TAU DAPET TUH FEEL :")

JADI, ADA YANG MAU EXTRA PART?

PASTI PADA KEPO ISI SURAT APA YANG DIKASIHIN KE JISOO KAN? NGAKU HEHE.

SEE YOU NEXT TIME BEB.

Leukimia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang