Fahry
*****Sudah 15 hari berlalu tapi tidak ada perubahan dengan Lira. Tidak ada pilihan lain, nanti sehabis kerja aku akan menjemput Lira untuk pulang ke rumah kami.
Lelah sekali rasanya setiap hari seperti ini, pergi pagi pulang malam tidak ada yang menunggu di rumah. Biasa nya ada Lira yang setia menunggu nya pulang semalam apapun.
Pukul 19.00 fahry mengendarai mobilnya ke rumah mertua nya itu.
Tak lama sampai di depan rumah dan memarkirkan mobil nya."Lira dimana bik." Tanya ku sama bik Minah yang menemani Lira di sini
"A..anu tuan..?" Bik Minah tergagap
Membuat ku heran, tak biasa seperti ini.
"Apa bik? Mana Lira?" Tanya ku lagi
"Nyonya Lira pergi sejak kemaren membawa koper yang besar tuan."
Deg......
"Kemana?" Tanya ku lagi
"Bibik tidak tau, nyonya cuma bilang jaga rumah dengan baik."
Kaki ku gemetar mendengar perkataan bibik.
"Kemana dia." Ucap ku frustasi
"Nyonya hanya menitipkan ini pada bibik, kata nya kalau tuan mencari berikan ini." Sambil memberi kan amplop coklat besar.
Lalu ku buka isi nya,
"Foto USG"ucap ku pelanKeterangan di sana menyatakan Lira hamil anak kembar
"Bik aku akan jadi ayah, ucap ku antusias." Bibik pun nampak gembira
Kuk bukak yang ,
Deg....
"Surat cerai."ucapku lirih, suasana kembali tegang.
Melihat ada tanda tangan Lira di surat cerai itu..Yang terakhir sepertinya surat ku baca.
To. Kak fahry
Maaf aku selalu menjadi duri dalam kehidupan mu. Jika bisa memilih, aku akan memilih tidak masuk dalam hidup mu.
Hidup yang sempurna jika tidak ada aku di dalam nya.Keinginan ayah adalah perintah untuk ku, memilih mu menjadi suamiku. Suami yang saat ini sangat ku cintai. Tapi sayang, kebencian yang kau tanamkan padaku membuat ku berfikir dua kali untuk bertahan dalam kisah kita ini.
Sebelumnya tekad ku memang kuat untuk mempertahan kan mu di hidupku. Tapi itu sebelum ku tahu ada wanita lain di hatimu.
Apa kau tau sakit nya aku malam itu, malam saat kau dengan wanita itu di kamar kita. Tapi aku bisa apa, aku ini hanya duri atau bisa di sebut benalu. Tak hanya itu, kematian ayah membuat ku sadar. Hanya ayah yang sayang pada ku, hanya ayah yang menyayangiku. Rasa nya aku ingin pergi saja bersamanya.
Tapi itu sebelum aku tahu ada malaikat kecil yang sedang ku kandung sekarang. Buah cinta ku, tapi mungkin bagi mu ini hasil kebencian mu pada ku.
Aku pergi, kami pergi kak. Bukan karna tidak menyukai mu atau membenci mu. Tapi karna aku sangat mencintai mu, untuk mengabulkan keinginan mu.
Keinginan mu untuk jauh dari ku, jauh dari satu-satunya masalah mu.Biar anak ini bersama ku, untuk pengganti kau yang tidak bersamaku lagi.
Terimakasi kak, atas kebahagiaan yang kurasakan saat di dekat mu.
From. Lira Nasresia
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Wasiat
Short StoryAndai aku tidak memiliki hutang budi pada ayah nya, aku tidak akan menikahi wanita gendut seperti dia. Tapi saat dia membawa anak ku yang dia kandung menghilang bersama nya. Hanya penyesalan yang aku rasakan telah memperlakukan nya dengan buruk. "Fa...