Author
Paginya Fahry suda berdiri di depan pintu kamar hotel yang di tempati Lira dan si kembar.
Tok...toK...
Ceklek"Dady." Pekik Lauren dan langsung menghambur ke pelukan Fahry
Lira dan Lavin yang mendengar teriakan Lauren pun datang menghampiri mereka.
"Kenapa kakak bisa ada di sini?Tanya Lira heran
"Aku merindukan istri dan anak-anakku."jawab fahry sambil mengedipkan sebelah mata nya pada Lira
Wajah lira memanas blushing mendapatkan kedipan Fahry.
"Dady jemput kita buat pulang ke rumah dady ya?"tanya Lavin
"Ya tentu boy, kalau Momy mu tak keberatan." Kata Fahry
"Maaf kak aku Belum siap."ucap Lira pelan
Seketika wajah Fahry dan si kembar langsung berubah sendu.
Huft...
Terdengar helaan nafas Fahry."Baiklah, setidaknya kalian pulang ke rumah papa. Kasihan bik Minah yang sudah tua mengurus rumah itu."
"Tapi kak."
"Kali ini tidak ada penolakan." Final Fahry
"Baiklah." Kata Lira membuat Fahry tersenyum lega
Lira, Lauren dan Lavin kini sedang mengemas pakaian-pakaian nya dan cek out dari hotel.
"Jadi ini rumah Momy.Tanya Lauren.yang takjub melihat rumah orang tua Lira
Lira hanya tersenyum pada anaknya.
Saat ingin masuk ke rumah, tapi bik Minah sudah dulu membuka pintu rumah.
"Non Lira."pekik Bik Minah dan menghambur memeluk Lira
Mereka berpelukan sambil menangis sesegukan.
"Non kemana aja gak pulang-pulang." Kata bik Minah sambil sesegukan
"Maafin Lira ya bik, hiks...hks..
"Udah gak apa-apa yang penting sekarang udah pulang."
Pandangan bik Minah terarah pada Lavin dan Laure.
"Ini anak non lira?"tanya bik Minah
"Iya, sayang ayo salim sama bik Minah."
Lauren dan Lavin menuruti perkataan Momy nya
"Udah -udah ayo kita masuk mau sampai kapan di luar." Akhirnya fahry ikut bicara
Bik Minah menepuk jidat nya.
"Bibik lupa." Sambil cengengesanKini mereka telah selesai meletakan barang-barang ke kamar masing-masing.
"Twin bagaimana kalau kita cari makan ke Mall dekat sini."tanya Fahry
"Ayok dad Lauren Lapar sekali, bik Minah sajabaru mau beli bahan-bahan yang mau di masak."kata Lauren yang sudah kelaparan. Dan di angguki oleh Lavin
Lira cuma geleng-geleng melihat anak nya berubah jadi manja.
Fahry berdiri
"Yok sayang." Katanya memegang tangan LiraWajah Lira blushing karna mendengar panggilan Fahry pada dirinya
Lavin dan Lauren saling lirik senang satu sama lain melihat orang tuanya.
Kini mereka sedang berada di restoran junkfood di salah satu Mall.(maaf jika author salah ketik)
Twin semangat sekali menghabiskan makanan mereka.
Lira dan Fahry makan sambil melirik satu sama kain karna kecanggungan mereka setelah bertahun-tahun berpisah.
Tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka.
"Lira." Kata pria itu
"Loh Refo, kenap kamu bisa di sini?" Tanya Lira ke heranan.
Fahry yang melihat pria itu berbincang dengan Lira merasa terusik
"Hay Twin, ternyata ada kalian juga."
"Hi uncle Revo."balas Lauren dan Lavin berbarengan.
"Kalian kenapa bisa berada di Indonesia?"tanya Revo sambil melirik Fahry
"Menghadiri pesta pernikahan sepupuku, kau sendiri?
"Aku perjalanan bisnis."
Apa dia sepupu mu yang menikah?"tanya Revi menunjuk FahryFahry menatap Refo tidak suka
"Oh bukan, perkenalkan ini kak Fahry ayahnya Twin." Ucap Lira
Fahry bisa melihat perubahan di wajah Refo, nampak sekali tidak suka nya pada Fahry
Fahru menjulurkan tangan dan di sambut ileh Refo
"Suami Lira." Kata Fahri mempertegas
Dibalas senyum miring oleh Refo.
Lira berbincang-bincang dengan Refo, semakin membuat Fahry geram.
Tanpa dia ketahui Twin memperhatikan wajah kesal Dady nya sedari tadi.
Sungguh tragis nasib quality time keluarga kita yang pertama"batin Lauren
"Dia itu saingan mu Dad."bisik Lavin ke telinga Fahry
Otomatis fahry menglihkan pandangan nya pada Twin.
"Sepertinya anak-anaknya juga tidak senang dengan keberadaan Refo.
"Dia itu pernah melamar Momy, tapi untung saja di tolak."kali ini bisikan keluar dari Laura
Membuat wajah Fahry berubah menjadi kepiting rebus.
"Ayo kita pulang." Fahry yang tiba-tiba berdiri menarik tangan Lira membuat yang punya tangan gelagapan.
Lauren dan Lavin juga mengikuti orang tua nya tanpa memikirkan Refo yang di tinggal begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Wasiat
Short StoryAndai aku tidak memiliki hutang budi pada ayah nya, aku tidak akan menikahi wanita gendut seperti dia. Tapi saat dia membawa anak ku yang dia kandung menghilang bersama nya. Hanya penyesalan yang aku rasakan telah memperlakukan nya dengan buruk. "Fa...