4. Gaada yang gratis

23 6 0
                                    

"Om!!! Gue buatin nasi goreng ya!!" Occa berteriak tepat di depan pintu kamar Glenn.

"Berisik!!!" Glenn merasa terganggu.

"Bener-bener kebo nih si Om." Batin Occa.

Occa berniat meninggalkan pintu kamar Glenn. Namun tiba-tiba,,

Ceklek...

Glenn membuka pintu kamarnya.

"Saya biasanya langsung bangun kalau ada yang ngomongin." sindir Glenn.

"Fix Om ini cenayang! Udah ah merinding gue lama-lama. Cepet mandi, ini hari senin. Siap-siap kerja. Gua bikinin nasi goreng"

"Ini kok kaya kamu yang jadi bos ya?" Glenn terheran.

"Hehehe" lagi. Occa menunjukkan deretan giginya.

Glenn kembali masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap. Sementara Occa kembali ke dapur untuk membuat sarapan.

Occa sudah handal dalam hal memasak nasi goreng. Tak perlu takaran sesuai resep, menggunakan feeling saja rasa nasi gorengnya tidak perlu diragukan lagi.

Wangi bumbu-bumbu nasi goreng yang Occa masak telah mampu menghipnotis Glenn. Senin pagi yang biasanya membuat Glenn tak bergairah, kini menjadi senin pagi yang menyenangkan.

"Kapan ya terakhir kali dibikinin sarapan sama Jeje?" Batin Glenn.

Argh. Bicara soal Jeje sepertinya Glenn harus mencoba mengikhlaskan. Dan membiarkan Tuhan yang mengatur segalanya.

"Loh kok ngelamun? Sini Om. Udah jadi nasi gorengnya" ucap Occa membuyarkan lamunan Glenn.

"Eh iya."

Glenn duduk di sebelah Occa. Meja makan Glenn termasuk minimalis. Tak ada pilihan lain selain duduk di samping Occa.

"Gimana Om? Enak ga rasanya?"

"Hmm." kutubnya mulai keluar.

"Om, mantan Om cantik. Kenapa gak dinikahin aja? Biar ada yang ngurusin?"

Jlebb.

"Bukannya gamau Caa.." batin Glenn.

"Ih malah diem." ucap Occa yang tak suka melihat Glenn mengabaikan pertanyaannya.

"Bukan jodoh Caa." jawab Glenn seadanya dan kembali menyuapkan nasi gorengnya.

"Tapi sumpah ya, mantan Om cantik banget! Iri gue liatnya" jujur Occa.

"Parasnya cantik. Hatinya enggak." ujar Glenn.

"Kenapa gitu? Dia jahatin Om?" Occa semakin kepo.

"Dia udah foto prewedding di Prancis."

"Terus Om gak ikut?" Tanya Occa polos.

"Ya enggak lah! Ngapain? Jadi fotografer matan? Kamu beneran gila kayanya!" Ocehan Glenn tanpa jeda.

"Yaudah kalo Om merasa tersakiti, Om harus balas dendam sama cewe itu." Occa nampak sedang berpikir keras sementara Glenn hanya geleng-geleng kepala dan mengecek ponselnya.

"Ahaaa! Aku punya edi!!" Occa bersemangat.

"Ide caa!"

"Ah iya itu maksudnya!"

"Apaan?" Glenn penasaran.

"Siniin hp Om!" titah Occa.

"Untuk?" Glenn tak langsung memberikannya.

"Ah banyak tanya. Siniin aja!" Occa merampas hp Glenn.

Glenn nampaknya kesal atas kelakuan Occa.

OccaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang