2. Rumah Sakit

32 7 0
                                    

"Sebanyak ini?!" Occa seakan tak percaya melihat total pembayaran rumah sakit untuk Glenn.

"Iya mba, bisa diurus ke bagian administrasi ya." ucap suster.

"Baik, terima kasih sus."

Occa memandang sekali lagi tagihan tersebut, harus darimana ia mendapatkan uang sebanyak empat juta?!

Occa sudah menemukan keputusan. Ia tidak akan membayar tagihan rumah sakit, toh bukan dia yang mendapatkan perawatan.

Masuk ke ruangan dimana Glenn terbaring lemah. Occa berharap Glenn tidak keberatan untuk membayar tagihannya.

"He--hey"  sapa Occa tergugup.

"Kenapa?"

"Ini" Occa menyerahkan tagihan rumah sakit.

"Gue gapunya uang untuk bayar. Jadi Lo aja ya yang bayar?" Occa berterus-terang.

"Ga mau." jawab Glenn singkat padat dan jelas.

"Saya kaya gini gara-gara kamu. Jadi kamu harus tanggungjawab."

"Gue bakal bayar kalo gue punya duit. Ini gue mau bayar pake apa hah? Daun?!" Occa malah menjadi lebih galak dibanding Glenn.

"Pinjem, pake uang saya dulu."

"Dih om, kan yang dirawat om. Gamau gue pinjem uang om buat biaya rumah sakit om. Males banget."

"Mau saya pinjemin gak nih?!"

"Ya--yaudah iya!"

Lagi-lagi Occa harus pasrah akan ancaman Glenn. Occa benar-benar tak habis pikir pada Glenn, apa susahnya membayar tagihan rumah sakit pakai uang sendiri? Toh sepertinya Glenn orang kaya.

"Nama kamu siapa?"

"Ih om kepo"

"Yaudah"

"Kaya es batu ih."

"Kenapa lagi?"

"Om dingin!"

"Tadi saya udah tanya nama kamu"

"Tanya lagi dong!"

"Buat apa?"

"Ah tau ah"

Glenn sepertinya terhibur dengan kehadiran Occa. Ia bisa membuat gadis 19 tahunan itu naik darah.

Glenn sendiri termasuk orang yang cuek terhadap wanita. Tak banyak wanita yang bisa mencuri perhatiannya. Bahkan hingga saat ini, Jeje lah yang masih setia ia pertahankan.

"Om mau bubur?" tawar Occa.

"Gausah so baik." ketus Glenn yang kini tengah memainkan ponselnya.

"Udah kaya Raisa. Serba salah." kesal Occa sembari mengerucutkan bibirnya.

Tak ada respon dari Glenn. Fix, Glenn benar-benar pria kutub.

"Gue balik ah." Ujar Occa lalu beranjak pergi.

"Woi!" Teriak Glenn ketika tersadar Occa baru saja akan keluar dari ruangannya.

Dengan malas Occa menghentikan langkahnya dan memutar badannya melihat ke posisi Glenn.

"Siapa yang ngizinin kamu pergi?"

"Emang ini sekolahan?! Harus pake surat izin segala?!"

"Mana nomor WhatsApp kamu?"

"Oh jadi ini alasan om, ternyata diam-diam om naksir sama gue? Sampe minta nomor WhatsApp." jawab Occa terlalu percaya diri.

"Saya takut kamu ga bayar hutang."

OccaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang