#17 Oktober
"Astaga... Anak ini masih betah saja berdiam diri di depan laptop." P'Jane bergumam, ketika dia melihat Singto masih duduk tenang di depan laptopnya, mengerjakan tugas kuliahnya dengan serius.
"Sing..." P'Jane memanggilnya, namun Singto tak juga bergeming. "Belum selesai juga?"
"Belum P', tinggal sedikit lagi." Ujar Singto sambil menyesap kopinya.
Singto memang sangat sibuk akhir-akhir ini. Dia sudah tertinggal banyak sekali pelajaran, yang membuatnya harus mengerjakan tugasnya yang semakin hari semakin menumpuk. Singto lelah sebenarnya, tetapi mau bagaimana lagi. Dia yang sudah memilih hidup seperti ini, menjalani dua kehidupannya yang sebenarnya tidak bisa dia satukan dan tidak bisa dia kerjakan dalam waktu yang bersamaan, kerja dan juga kuliah. Belum lagi jika Krist sudah merengek dan memintanya untuk menemaninya. Beruntung, beberapa hari ini, Krist cukup tenang dan cukup mengerti, setelah Singto mengabulkan keinginannya untuk bisa ikut bergabung di schoolympics. Jadi, Singto bisa tenang juga mengerjakan belasan tugasnya yang terbengkalai.
"Setidaknya makanlah sesuatu. Jika hanya minum kopi, asam lambungmu akan kambuh." P'Jane mengingatkan, sambil meletakkan sepiring sandwich sederhana di samping Singto.
"Khruubb, P'Jane. Terimakasih ya." Kata Singto lagi.
"Heuh, kau juga harus punya waktu untuk memperhatikan kesehatanmu, Sing."
"Aku tau P'Jane."
"Hm, baguslah." P'Jane kemudian berjalan ke arah tempat tidurnya dan membaringkan diri disana.
2 jam berlalu, P'Jane yang masih asik bermain game di ponselnya, kembali menengok ke arah Singto yang masih saja sibuk mengetik di laptopnya. P'Jane menggelengkan kepalanya tidak percaya. Anaknya yang satu ini, sepertinya benar-benar tidak merasa lelah. Padahal dia saja yang hanya melihat rasanya sudah sangat lelah.
P'Jane lalu mengalihkan kembali pandangannya ke arah ponselnya, dan tidak sengaja matanya menangkap tulisan tanggal hari ini dan juga jamnya.
"17 Oktober? Au, besok ulang tahun Krist?" Ucapnya. P'Jane kemudian langsung duduk di tepi ranjangnya. "Hey Sing.."
"Sedikit lagi P'Jane."
"Tapi ini sudah hampir jam 12 malam, Sing."
"Iya iya aku tau. Sedikit lagi selesai kok."
"Bodoh. Aku tidak bicara soal tugasmu, tau! Kau tau tidak, besok itu hari apa?"
"Kamis."
P'Jane menepuk jidatnya sendiri.
"Ku rasa tugas-tugasmu itu benar-benar telah membawamu pergi dari bumi, sampai-sampai kau lupa bahwa beberapa menit lagi adalah ulang tahun kekasihmu."
Singto langsung menegakkan badannya dan memandang P'Jane dengan tatapan terkejut.
"Damn assignment. Sekarang aku bahkan lupa ulang tahun Krist."
Tanpa berpikir panjang lagi, Singto segera mengambil ponselnya dan membuka instagramnya, berniat memposting foto Krist sebagai ucapan ulang tahun pertama untuk kekasihnya itu. Namun, ketika dia melihat Instagram, sudah banyak sekali teman-temannya dan juga fans-fans Krist yang memposting fotonya dengan caption ucapan selamat ulang tahun.
Singto diam, berpikir.
"Akan jadi membosankan dan tidak spesial kan?" Pikirnya.
Singto mengurungkan niatnya untuk memposting foto Krist di instagramnya. Dia lebih memilih untuk membuka aplikasi Line nya dan langsung melakukan panggilan video call kepada Krist saat itu untuk mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung.
YOU ARE READING
SWEET DAY WITH KRIST-SINGTO (ONE-SHOTS)
Short StoryHanya berisikan beberapa peristiwa sweet sweet hasil "halu" ku terhadap cute couple yang satu ini. want to know? just read. enjoy it