"gila sih hari ini full pelajaran gurunya masuk semua, gak ada jamkos (jam kosong)." ucap Dina lesu, sambil jalan gontai.
"iyah, Syasya lelah ih ngotak mulu, untung sekarang udah jam pulang, jalan yu gitu ke moll cuci otak kita shopping. " Ucap Syasya semangat 45, yang tadinya sama lesu seperti Dina, namun sekarang semangat karena satu kata yaitu shopping.
"ide bagus cuy, ayo lah cus berangkat." Ucap Dina sama semangat seperti Syasya. Namun satu orang tersisa sedari tadi hanya diam membisu.
"ayo, Nadine kita ke moll shopping!" ajak Syasya sambil menggoyang-goyangkan tubuh langsing Nadine.
"iyah ayo" ucap Nadine singkat, padat dan jelas.
"ih ko Nadine lesu sih, lagi sakit bukan dari tadi loh diem mulu, kalo Nadine sakit kita gak jadi aja." ucap Syasya mengkhawatirkan sahabatnya yang satu ini.
"gak lah, gw gak sakit, gw cuman ngantuk aja, dari semalem gak bisa tidur." Ucap Nadine lemah. Nadine tidak pernah mau menceritakan semua masalah dalam hidupnya pada siapapun, termasuk sahabatnya. Nadine selalu memendam nya.
"ayolah, kita happy-happy. " Lanjut Nadine, sambil masuk ke dalam mobilnya. Selalu saja Nadine yang menjadi supir sahabatnya ini. Sahabatnya ini tidak pernah membawa mobil, karena alasan nya sama tidak bisa mengendarainya. Merka selalu diantar jemput oleh supir nya, namun jika pulang sekolah kadang-kadang mereka nebeng sama Nadine sambil main dulu.
Akhirnya mereka sampai tujuan yaitu moll yang terkenal di jakarta timur. Tujuan pertama mereka yaitu makan. Yah makan lah nomer satu, jika perut terisi, jalan-jalan pun ada tenaganya. Setelah mereka makan, kebiasaan mereka jika sudah makan yaitu membeli ice cream.
"ah Syasya selalu suka ice cream ini." Ucap Syasya sambil menjilat ice cream vanilla nya. Dulu sih Syasya dan Dina tidak pernah suka membeli ice cream jika sudah makan, tapi mereka terbawa oleh Nadine. Yah itulah kebiasaan Nadine, Nadine sangat menyukai berbagi ice cream, tapi yang paling favorite adalah rasa green tea.
"anter gw beli make up sama baju, ayo! " Ucap Dina sambil berlalu pergi, meninggalkan dua sahabatnya yang masih diam. Jujur Nadine dan Syasya malas bila mengantar Dina memebeli make up sama baju, kenapa? Karena bisa-bisa mereka pulang besok kerumah, saking lamanyaa!
Namun Nadine dan Syasya menurut saja lah untuk mengantar Dina membeli make up sama baju.
"menurut kalian gw beli bedak ini apa ini yah?" Dina terlihat bingung antara memilih warna coklat apa hitam tempatnya, tempatnya doang padahal mereknya sama.
"menurut Syasya sih hitam Din bagus jadi keliatan elegant gitu." Ucap Syasya menepuk nepuk ibu jarinya di dagunya, tanda sedang berfikir.
"menurut lo Nadine bagusan mana?" Tanya Dina meminta pendapat Nadine.
"satu pendapat aja sama Syasya, lagian tuh mereknya sama aja hago." ucap Nadine masih setia menjilat ice cream nya yang belum habis.
"omay-omay hago gw, hari ini gw belum maen hago cuy, ini semua gara-gara guru SMA Kebangsaan, kenapa mereka semua masuk kelas, kan biasanya juga suka ada jamkosnya, jadikan gw gak update, aduhh pasti vans gw kangen sama gw inimah, pasti banyak yang ngundang maen tapi gak gw response." Ucap Dina panjang lebar, karena hari ini dia belum sempat bermain hago, permainan kesukaan nya. Kedua sahabatnya jengah melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
"ayo Dina udah belum beli make up nya, ini udah malem, cuman milih bedak lamanya hapir 3 jam. " Ucap Syasya kesal.
"woy 3 jam dari hongkong, baru juga setengah jam, yaudah gw pilih warna coklat aja." Ucap Dina, sambil pergi ke tempat kasir untuk membayar.

KAMU SEDANG MEMBACA
NADA
Roman pour AdolescentsDavin Kavindra Prasetya " Gw gak tahu, gw cinta sama lo itu emang dari hati, apah cuman karena mata indah itu." Nadine Andrina Agahta .R " Gw cinta sama lo, tapi ego gw terlalu besar, gw gak punya keberanian kaya perempuan lain pepet lo sampai dapet...