Suatu hari
Hwang Baek Hyun pemuda 18 tth indigo, awalnya dia depresi karna indigonya tapi tak lama kemudian dia menemukan hal yang menyenangkan.
Baekhyun dulu sering kali dibuli olwh teman" sekolahnya karna fisiknya yang kecil dan cenderung pendiam disekolah. Pembulian yang ia alami berawal sejak ia masuk sekolah menengah dimana saat itu dia telah kehilangan kedua orang tuanya akibat kebakaran yang terjadi diapartemen tempat tinggal mereka.
Teman" Baekhyun sering kali menjahili Baekhyun dengan mengurungnya di WC sekolah, mengunci dia diruang penyimpanan hingga yang terburuk siang dimusim dingin saat jam pulang sekolah berbunyi. 4orang siswa mulai menarik paksa Baekhyun menuju gudang sekolah, "hei aku melihatmu datang keruang guru tadi pagi. Apa kau ingin mengadu kepada mereka soal kami?!" ujar salah satu dari mereka.
"ti..tidak.." Baek hanya menunduk dengan wajah yang bukan lagi takut, seolah ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya dan dia siap akan hal itu.
"apa kau yakin?!" mendorong Baek hingga punggungnya membentur dinding dibelakangnya. Baekhyun masih menundukan kepalanya sambil sesekali mengepalkan tangan kecilnya.
"kalau begitu beri kami sedikit uangmu."
"aku tidak punya..."
"ayolah jangan begitu. Apa kau mau kami pukul."
"lalu..." Baekhyun perlahan mengangkat kepalanya, memaksakan dirinya untuk melawan. "lalu.. apa kalian akan berhenti menggangguku jika kalian aku beri sedikit uang?!" Baekhyun mulai tidak tahan dan meninggikan suaranya.
"YAAA!!! Berani-beraninya kau !!!" satu tamparan mengenai pipi Baekhyun dan meninggalkan bekas merah dikulit putihnya.
Baekhyun menahan air matanya, dia laki" dan dia mencoba untuk terlihat kuat meski rasanya ingin segera mati saja.
"kenapa?? Kenapa kalian lakukan ini padaku??" suara BaekyHyun mulai bergetar.
"kau itu menjijikan!! Apa kau tidak sadar itu?!!"
"iya betul.. lihatlah kulit putihmu. Kau nampak seperti seorang wanita."
"dan lagi kau itu pembawa sial!! Itulah kenapa orang tuamu akhirnya mati tapi hanya kau sendiri yang masih hidup. Tidakah itu menakutkan??" mereka tertawa
"tau apa kalian tentang hidupku!!" Baekhyun berusaha melawan, menarik jaket tebal salah seorang dari mereka dengan tatapan mata yang sudah berkaca-kaca.
"AISHHH.. JAUHKAN TANGANMU DARIKU!!!" satu tinju mendarat dipelipis kanan Baekhyun, tubuh kecilnya terhempas ke tanah.
"hei bangun.." seseorang yang baru saja memukulnya mencoba membangunkan Baekhyun dengan kakinya, tapi Baekhyun tidak bergerak sama sekali.
"yaaa!! Kalau kau tidak bangun juga akan aku injak tubuh kecilmu." Kakinya masih menggoyang-goyang tubuh Baekhyun.
"apa dia mati???" tanya teman disebelahnya.
"kenapa kau memukulnya bodoh." Mereka mulai panik sembari menengok kekanan dan kekiri.
"hei.. hei. Ayo pergi sebelum ada yang melihat kita." Merekapun akhirnya pergi, meninggalkan Baekhyun tergeletak ditanah yang dingin.
Mata Baekhyun belum sepenuhnya tertutup, ia masih bisa melihat anak-anak yang baru saja membully dirinya pergi meninggakannya. Jam sekolah telah berakhir, orang-orang mungkin sudah tidak ada disekolah. Nafas Baekhyun beehembus perlahan, dirinya mencoba menggerakan bibirnya . Ingin rasanya bertriak meminta tolong.
"tak akan ada yang datang bukan?? Ayah?? Ibu?? Apa kalian tidak akan datang membantuku??" ujar Baekhyun dalam hatinya. Airmata menetes sesaat sebelum matanya benar-benar tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOSTKEEPER
Ngẫu nhiênJika kalian termasuk orang" yang bisa melihat hantu.. jangan sekali" bertanya siapa nama hantu yang kalian temui. Karna saat dia mengatakan namanya maka hantu itu akan terus mengikutimu dan menganggapmu sebagai temannya. Apalagi kalau kalian yang pe...