5

51 12 1
                                    

Nartelius

“Bang Jiman, ikut yuk ….” Ajak Najma sanbil menggelayut manja di leher Hajime.
Hajime menoleh mendapati sang istri yang sudah rapih seprti akan menghadiri acara penting saja. “Mau kemana?”
“Aris-“
“Gak makasih.” Jawab Hajime cepat.
“Yaudah sih ya. Moga aja ntar aku kenapa-kenapa biar bisa kuhantui kamu bang,” Najma pun berjalan keluar rumah dengan kaki yang dihentakkan dengan kesal.
“Mana ada laki-laki yang mau ikutan acara gossip begitu, Naj.” Gumam Hajime sambil berfacepalm  ria.
“KALAU ADA AKU GA CUMAN GOSIP TAU BANG!!” saut Najma dari luar.
“Buset istriku ternyata cucunya si Shun … iya Naj aku ikut.” Hajime pun akhirnya bangkit dari duduknya dan berjalan keluar menyusul Najma yang sudah duduk manis di kursi sebelah pengemudi.
Hajime pun duduk di kursi pengemudi ia melirik Najma yang terlihat akan buka mulut untuk memprotes pakaiannya, “Cuman nemenin gak ikut nimbrung aku, Naj asal bajuku gak bolong-bolong kan masih sopan.”
“Asal kau bahagia lah bang.” Najma melipat tangannya di depan dadanya lantas mengalihkan pandangan keluar jendela.
Tiba-tiba lagu gravity love terputar mereka kompak menyanyikan lagu itu dengan nada datar yang jelas sangat merusak lagunya. Bahkan bagian killing part sekalipun tak luput dari nada datar.
***
Tibalah mereka di sebuah rumah yang disepakati sebagai tempat arisan diadakan. “Mbak Ru, Najma nih!!” teriak Najma alih-alih mengucapkan salam. Tak lama pintu terbuka dan terlemparlah sebungkus Dorito yang sudah terbuka.
“Bacot lu!” teriak seorang pemuda berambut putih dengan marah.
Najma kesal bukan main, Hajime hanya bisa menghela napas panjang. Najma itu paling tidak terima jika ia dilempari sesuatu saat sedang bahagia. “Naj, sabar ….”
“Diem kau bang!” bentak Najma sambil mengangkat jari telunjuknya. Hajime langsung terdiam mendengar bentakan Najma. Untung gak nangis, soalnya Najma bawanya burger bukan permen.
“Siapapun kamu yang ngelempar gak akan dapet jatah burger ya!” teriak Najma sambil membuka sendiri pintu gerbang rumah tersebut diikuti Hajime dibelakangnya. “permisi!” pamit Najma begitu melewati pemuda itu.
“Akhirnya dating kamu Naj ….” Katasang tuan rumah dengan nampan berisi minuman di tangannya.
“Mbak Ruru!!” Najma langsung berlari mendekati sang tuan rumah yang bernama Aohitsugi Ruru. Mereka berdua bercipika cipiki ria dan Hajime cukup menjabat tangan Ruru. “eh mbak, masa ya aku tadi dilempari Dorito dari depan pintumu, udah bukaan lagi bukan yang masih mblendung gitu.”
“Mampus Samatoki ngamuk.” Ruru langsung berlari kearah pintu depan rumahnya dan mendapati suaminya yang tengah berjongkok sambil membelakangi dirinya. “Toki dikau ngapain Najma. Najma tuh cewek bang!!”
“Suamimu mbak? Kasar amat.” Tanya Najma heran. Seketika Najma mendapat cubitan halus dari Hajime.
“Mulutmu Naj gak sopan.” Bisik Hajime
“Seingetku sih gak Naj. Malah kayak kaka atau kalau gak kayak ayahku saking baiknya.” Jawab seorang gadis yang duduk dengan posisi wuenak dipangkuan seorang atlet voli bernama Oikawa Tooru.
“Mana ada cewek dateng-dateng teriak minta bukain pintu! Salam aja engga gitu katanya cewek!” balas Samatoki masih setia berjongkok entah apa yang diperbuat, yang jelas pemuda itu terus berjalan maju dengan posisi jongkok.
“Bang, kamu ngapain sih ndodok di depan segala. Malu tau dilihat tetangga!!” Ruru gemas melihat tingkah absurd suaminya yang sejak kedatangan Najma setia berjongkok itu.
“Ah, tadi Dorito yang terlempar sudah terbuka jadi saat dilempar isinya berhamburan keluar.” Jelas Hajime.
“Astaga jangan sampai itu jajan dipunguti terus nanti dia cemili,” Ruru langsung berlari keluar untuk menghentikan segala perbuatan yang akan maupun sudah dilakukan suaminya.
“Oh iya ngomong-ngomong salam kenal ya aku Mutsuki Najma terus ini Mutsuki Hajime suamiku.” Ucap Najma sambil mengulurkan tangannya mengajak bersalaman.
“Ah, salam kenal aku Oikawa Tooru suami dari Muftia.” Tooru pun berjabat tangan dengan Najma dan Hajime.
“Oh iya, tadi dititipi burgerqueen sama demitnya dorm Gravi.” Ucap Najma sambil meletakkan satu kresek berisi 4 bungkus kertas yang tiap bungkus kertas berisi dua burger ukuran besar.
“demit dorm Gravi?” Tanya Muftia heran
“Shimotsuki Shun. Najma kadang memanggilnya begitu.” Jelas Hajime sekali lagi.
Tiba-tiba pintu terbuka dan datanglah sepasang pasutri yang ditunggu sejak tadi. Hijirikawa Riku dengan Hijirikawa Masato. Riku datang dengan ekspresi heran bukan main, pasalnya sang pemilik rumah terlihat sedang berperang dengan suaminya sendiri.
“Ruru ngapain war depan rumahnya sendiri?” Tanya Riku mencari posisi enaknya dalam sofa ruang tamu milik Ruru.
“Najma dilempari Dorito sama Samatoki-san dan ternyata Doritonya udah kebuka jadilah isinya pada jatuh semua sedangkan itu Dorito terakhir yang ada disini kata Ruru.” Jawab Muftia enteng.
“Seperti anak kecil saja.” Ucap Masato sambil melipat tangannya di depan dada.
“SIAPA YANG SEPERTI ANAK KECIL, SIALAN?!” Tanya Samatoki semakin murka. Tiba-tiba terputar lagu War war War, “Ayo aku gak suka liat kalian damai.” Ucap Najma datar.
“Eh, udah ya berantemnya. Bang Toki juga gitu jangan marah-marah terus kena penyakit mati ntar. Lagian kamu kudu akur sama mereka soalnya kamu bakal sering ketemu mereka nanti.” Jelas Ruru.
“Arisannya kapan mulai woi,” Tanya Muftia tak sabar.
“Udah daritadi mbaknya.” Jawab Ruru.
“Lha masa? Terus yang bulan depan rumahnya dijadiin tempat arisan siapa?” Tanya Riku penasaran.
“Hompimpah aja yuk,” ajak Najma.
‘Arisan ter-Antimainstream,’ batin Hajime, Tooru, Masato, dan Samatoki sehati.
Mereka pun akhirnya berhompimpah dan terpilihlah Muftia sebagai tuan rumah bulan depan. Setelah acara hompimpah itu selesai Hajime sudah bersyukur akhirnya acara arisan antimainstream itu selesai.
“Naj, udahkan pulang yuk,” ajak Hajime
“Mana ada. Aku masih mau cerita sama yang lain.”
“Kasian Kuro gaada yang kasih makan Naj …,” bujuk Hajime
“Ya, telpon aja Haru-nii suruh bawa Kuro ke dorm dijamin kenyang dia disana.” Jawab Najma masih keukeh tak ingin cepat-cepat pulang.
“Yang waras ngalah deh Naj.”
“Emang aku gak waras udah ah tunggu sepuluh menit doang kok.”
“Iyain biar seneng.” Hajime mencomot burger yang ada lantas memakannya.

Buku kelucknutan camemb PE'aaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang