"Hei!"
Hening. Tidak ada jawaban selain suara-suara absurb yang mendominasi kelas berwarna hitam putih ini.
"Woi, Shiori!"
Tetap tidak ada jawaban dari cewek yang diragukan mati ato tidur ini. Bahkan bergerak pun tidak.
Kalian tahu jika Ciel itu memiliki stok kesabaran yang amat minim. Makanya dibandingkan menggebrak meja yang akan menimbulkan kerusuhan yang hakiki dan bisa membuatnya hengkang dari kelas ini, jadi ia memilih pilihan yang amat mudah, tapi cukup ampuh untuk membangunkan gadis yang tengah rapat dengan raja mimpi ini.
Ciel mendekatkan mulutnya di telinga Shiori dan berbisik pelan yang tidak membawa pengaruh apapun sehingga Ciel melakukan hal itu.
Tanpa izin dari pemiliknya, ia mengambil paksa botol minum yang akan diminum Mine lalu... terjadilah perang dunia kesekian kalinya, kawan-kawan antar sesama mulut comberan karena perbuatan laknat yang dibuat oleh maniak coklat ini.
"CIEL?!"
"Apa?"
"NGAPAIN LU NYEMPROT GUA PAKE AIR DARI MULUT ORANG TAK SUCI KAYAK MINE?!"
"WOI, SHIORI!! LU KALO MAU NGUMPAT CHIBI KESAYANGAN LU ITU YA JANGAN NGIKUTIN NAMAKU!!!"
"LAH KAN EMANG MULUTMU DAN MATAMU TAK SUCI LAGI, NAK!! INGAT DAN CAMKAN ITU!!"
"WOI, NGACA DONG, EMANG SITU ENGGAK?!"
"GAK TUH, AKU GAK NGERASA SAYANGNYA!!!"
Ciel hanya memutar bola matanya melihat duel mulut eerr nanti salah paham kalian anu maksudnya gelut adu kosa kata yang bikin papan 'kids not allowed' yang dipegang oleh Kuroko terpajang di samping mereka berdua. Ciel menarik lengan Shiori dan membawanya ke luar kelas sementara Mine udah keluar kata kata cantik yang amat pantas ditilang oleh asosiasi bahasa sopan dan benar.
"Apaan sih!?"
"Ayo kita date,"
Satu detik, Shiori speechless.
Dua detik, warna merah menyala, tapi bukan api melainkan seperti warna apel merambat dengan cepat dan merata di wajahnya.
Tiga detik, Shiori yakin jika dirinya bisa mati lemas anemia ataupun jantungnya berhenti mendadak.
"A-apa kamu bercanda?"
"Apa mukaku ini terlihat bercanda?"
Ciel menatap datar Shiori sebagai bukti jika ia memang benar ingin mengajak Shiori kencan.
Shiori terdiam lalu membuka mulutnya dan ditutup lagi berulang ulang yang membuat Ciel mengerutkan dahinya. "Ada apa?"
"... apa ini semacam makan gratis?"
Ciel memutar bola matanya. "Dari raut mukamu, sepertinya jika aku mengatakan iya, kau akan sangat senang dan melupakan arti kencan yang sesungguhnya,"
Shiori tertawa dan berkacak pinggang setelah berhasil mentralisir muka memerahnya walaupun hanya sedikit. "Otakku kan hanya mengambil bagian menyenangkan saja ... dan apa kamu yakin aku orang yang tepat?"
"Kurasa kau perlu memeriksakan telingamu ke dokter THT, dan kucamkan padamu jika aku belum buta ataupun punya penyakit melupakan wajah seseorang yang kuinginkan untuk teman kencan."
Okay... Shiori ingin menjedukkan kepalanya ke tembok dan berteriak kesenangan seperti orang yang habis memenangkan segudang emas. Ah, tidak lebih tepatnya ia amat kesenangan karena doinya mengajaknya kencan untuk pertama kalinya setelah sekian lama digantungkan perasaan galau akan kurangnya peluang untuk menang dari Elizabeth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku kelucknutan camemb PE'aa
Fanficternyata ad yang mau sesat bareng kita nih :*