Nanami
Hampir satu tahun saat pertama kali aku pindah ke Tokyo, di musim panas tahun lalu. Tak terasa roda waktu berputar begitu cepat melewati banyak hal. Banyak hal baik yang kulalui selama satu tahun terakhir ini, yang pertama dimulai saat aku bertemu Kazehaya. Lalu ada Mayu, walaupun pada awalnya hubungan kami tidak begitu baik, namun sekarang hubungan kami sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan teman-teman sekelasku pun yang semula menjauhiku dikelas tanpa alasan yang jelas, sekarang mereka sudah mulai mau berteman denganku. Lalu ada Kouji yang begitu mencuri perhatian adikku, hingga akhirnya mereka berdua berpacaran. Dan yang terbaik adalah saat aku kembali bertemu dengan Kanata-kun dan memulai sebuah persahabatan dengannya yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.
Kini liburan musim panas hampir tiba. Semuanya terlihat begitu bersemangat menyambut libur musim panas yang tinggal menghitung hari. Sama halnya dengan adikku Emiko, dia tidak sabar ingin segera datang ke festival kembang api yang selalu diadakan setiap tahunnya saat musim panas. Tadi pagi ia juga memberikan sebuah brosur perayaan festival kembang api padaku. Acaranya akan diadakan beberapa minggu lagi. Dan Emiko memintaku untuk mengajak Kanata-kun datang melihat kembang api bersama.------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Oi...onee-chan!!" teriak Emiko yang tiba-tiba mengagetkan Nanami yang sedang duduk di kursi taman. "Aaa... pasti sedang melamun??" tanyanya kemudian seraya duduk disamping Nanami. "Iya kan? Iya kan?" Emiko terus saja menggoda Nanami.
Nanami mengerutakan dahinya, namun ia tetap santai dengan tingkah laku yang ditunjukkan adiknya itu.
"Aku ga ngelamun..." jawab Nanami singkat.
"Hmmm....Sore wa?" tanya emiko seraya menunjuk secarik kertas yang ada ditangan Nanami. Sontak hal itu membuat Nanami lagi-lagi terkejut. Ia lupa menyembunyikan brosur festival kembang api yang diberikan Emiko tadi pagi. Dengan cepat Nanami memasukkan brosur itu kedalam sakunya. "Nani ka?" ia pura-pura tidak mengerti.
"Onee-chan sudahlah! Aku tahu onee-chan sedang memikirkan tentang acara kembang api nanti kan? Tidak usah menyembunyikannya dariku. Aku yakin onee-chan pasti ingin datang bersama Kanata-niichan, iya kan?"
"Iie..." jawab Nanami singkat. Seolah ia tak begitu mempedulikan hal itu.
"Asal one-chan tahu, kalau aku ini tau semuanya!" pekik Emiko dengan begitu percaya diri. Nanami benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dikatakan adiknya.
"Aku tidak begitu ingin datang ke acara kembang api itu, jadi aku tidak begitu memikirkannya" tegasnya.
Emiko terlihat begitu meragukan apa yang Nanami katakan.
"Aku tidak yakin jika one-chan tidak memikirkan hal itu. Aku tahu onee-chan sangat ingin pergi ke sana dengan Kanata-niichan kan?"
Nanami menggelengkan kepalanya, ia tetap bersikukuh tidak mengakuinya. "Kamu ini memang suka menebak-nebak yah!"
"Aku sama sekali tidak menebak-nebak. Aku tahu semuanya, dan aku juga tahu kalau onee-chan menyukai Kanata-niichan. Tentu sudah jelas kalau one-chan ingin pergi ke festival kembang api bersamanya" jelas Emiko yang seketika membuat mata Nanami terbelak.
Gadis itu benar-benar terkejut mendengar pernyataan adiknya. Ia benar-benar tak bisa menyembunyikan ekspresi kebingungannya saat ini.
'Dari mana dia tahu tentang hal itu? Apa aku terlihat menyukai Kanata-kun? Aku bahkan sudah mencoba untuk bersikap senormal mungkin dihadapan Kanata-kun, sampai-sampai Kanata-kun sendiri tidak menyadarinya'. Tanya Nanami dalam batinnya.
"Onee-chan pasti penasaran dari mana aku tahu soal itu?". Emiko terus saja menggoda Nanami yang sudah terlihat begitu kebingungan. "Sudahlah akui saja!"
"Kamu ini... ja..ja..jangan bicara yang bukan-bukan!"
Tiba-tiba Emiko mengeluarkan sebuah buku diary dari tas sekolahnya. "Kono hon wa...."
Matanya terbelak, wajahnya memerah, dan tubuhnya gemetar saat melihat buku diary yang selalu ia sembunyikan, kini berada di tangan Emiko. "Itu..kan? Kembalikan padaku!" pinta Nanami seraya mencoba mengambil buku diarynya yang kini ada ditangan Emiko. Namun Emiko tak memberikannya dengan semudah itu.
"Dari mana kamu mendapatkannya?" tanya Nanami penasaran. Perasaannya pun begitu campur aduk saat ini, antara kesal dan juga malu jikalau Emiko telah membaca semua isi buku diarynya itu yang hampir semua isinya tentang Kanata.
Emosinya mulai naik, namun ia masih mencoba mengontrol emosinya sendiri. "Kembalikan buku itu padaku?" pinta Nanami seraya mengulurkan tangannya kearah Emiko.
Emiko terdiam, ia terlihat sedang memikirkan sesuatu yang membuat Nanami mencurigai gerak-geriknya. Tak lama, Emiko pun berlari dengan membawa buku dairy milik Nanami, "Akan kukembalikan jika, onee-chan berhasil menangkapku!" teriaknya.
Nanami benar-benar kesal dengan tingkah adiknya itu yang selalu menggodanya, ia pun berlari mengejar Emiko untuk mendapatkan buku diarynya kembali. "Chotto matte yo...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chiisana Tenohira
Teen FictionHanya bisa tersenyum dari kejauhan dan selalu merasa bahagia walau hanya melihatnya dari kejauhan saja. Aku sangat menyukainya, tapi aku tak bisa berbuat apapun untuk bisa membuatnya tahu tentang perasaanku kepadanya. Bahkan sampai dia pergi dua se...