" Adeeva !!!!! "
Mendadak Althaf berteriak histeris memanggil nama Adeeva.
" Kamu nggak boleh pergi ! "
" Adeeva !!!! " teriak Althaf tambah tinggi diiringi tangis yang semakin menjadi-jadi.
Sekuat apapun ia berteriak sampai seluruh dunia tau,Adeevanya tidak akan pernah kembali. Tidak akan lagi membersamai,tidak lagi berbagi senyuman yang indah setelah tangis. Ini sebuah hakikat yang harus dijalani dan terlanjur terjadi,tak usah lagi meratapi. Biarkan,biarkan dia pergi ke sisi pencipta-Nya.
Si dia hatinya sedang rancu ,tidak ada kata-kata baik ada padanya. Relung dadanya terasa sakit menjerit-jerit. Hal ini menurutnya ammat sulit untuk ia terima dengan berlapang dada. Kerena dipikirannnya hanya dipenuhi satu nama,Adeeva.
" Ya Allah, apa dosa ini,hingga Engkau mengambil cintaku dengan tergesa-gesa. Apa arti aku diuji seberat ini. Mengapa tidak mengambil nyawaku saja,biarkan ia hidup,aku yang mati saja mengggantikannya. Aku hanya hamba yang mencintai pula seorang hamba,lalu apa salahnya sehingga Engkau mengambilnya . Inikah peringatan bagiku agar kembali mengingatmu dan melupakan segala cinta yang tak mudah aku lupakan?"
Betul- betul sakit karena dadanya juga ikut terasa nyeri. Pasti sekali tidak akan ada obat untuk penyakit seperti yang sekarang ini ia alami. Mengingat kembali masa-masa dulu lagi malah makin merusak hati yang dirundung duka dan luka yang membuka sangat besar.
Padahal matanya sudah begitu sembab tak kuat untuk memuntahkan semua kesedihan yang terus menerus terproduksi dengan kacau.
Aku mohon sekarang tolong ! Harap tenangkan hatimu yang kacau itu Althaf, sebelumnya kau dapat mudah sekali mengendalikan diri dengan segala situasi yang sering kali kau hadapi,tapi ini tidak ! Ayo cobalah berdiri, tegarkan hatimu demi bidadari yang dinanti dijannah Sang Ilahi. Disebuah tempat yang kekal abadi.
Sedikit menyelinap,Althaf menyadari bahwa pertemuan terakhirnya tadi pagi. Saat itu Althaf tak ingin menyudahi bersama wanita yang ia cintai. Tak ingin sekalipun. Sedetik saja tak mau. Lantas ,apakah tadi pagi itu sebuah firasat soal ini ? Mungkinkah ? Mungkinkah ? Entahlah.....
Althaf membersihkan noda-noda air mata di wajahnya,ia donggakkan muka lalu menatap jalanan yang sepi menemani.
Ia tatap pula langit yang mendung yang bisa jadi ikut bersedih bersamaan.
Jatuh cinta itu mudah ,tapi saat perpisahan terjadi ,kita sulit melepaskan kejutan demi kejutan yang kadang terajut indah dan tidak mudah untuk di biarkan jauh dari induk pikiran kita.
Bila sudah begitu harus bagaimana ? Dia sudah masuk dalam sekali ke pikiran kita.Sinar mentari datang dari sela-sela langit hitam yang tak mau menguyurkan hujan ke tanah bumi.
Hati-hati Althaf meletakkan tubuhnya ke kursi panjang yang ia duduki di halte semanggi sembari menatap jalan yang terhampar dimatanya . Jalan yang menarik segala situasi yang baru saja hal ini terjadi. Althaf terhenyak sesaat menatap jalan lekat-lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTADEEVA
Teen FictionTidak ada yang istimewa dari mereka berdua,namun kisah perjalanan menuju akhir cerita panjang mereka akan terukir sangat agung bagi Author. Bukan hanya cinta yang akan kalian dapat dari sini, tapi makna persahabatan,makna kekeluargaan,kesabaran,kete...