Keenambelas

19 3 0
                                    

" Gimana kalau kita lawan mereka Pa ? " usul Adeeva.

" Boleh saja,tapi kita tidak boleh gegabah,jika mereka melawan kita lawan. Jika mereka diam,kita biasa aja. Oke ? Kamu siap ?! "

" Siap ! "

Sesuai rencana mereka berdua akan masuk ke toko tersebut dengan ekspresi seperti pelanggan yang tidak tahu menahu permasalahan. Adeeva masuk mendorong pintu dengan santai meski pikirannya di selimuti perasaan was was.

Seorang wanita dengan mulut terlakban yang duduk di belakang kasir meronta-ronta ,agaknya memberi isyarat untuk Adeeva pergi atau justru meminta Adeeva agar menolongnya.

Adeeva berdiri memandangi pria-pria yang dengan enaknya memporak-porandakan seisi toko. Tentu saja pria-pria kasar tersebut tak ayal memandangi Adeeva balik secara bersamaan.

Air liur itu ia telan dengan agak memaksa,dan Adeeva tanpa pikir panjang melepaskan tali yang mengikat tangan juga kaki wanita yang Adeeva duga sebagai karyawan toko ini. Perlahan Adeeva membuka lakban yang melekat di bibir wanita tersebut.

Mata wanita itu terbuka sempurna saat mengetahui satu pria mencoba memukul Adeeva dengan sebilah kayu.

" MBAK AWAS !!! " teriak wanita bernamakan Sarifa itu.

Aba-aba telah terucap dengan bismillah, Adeeva dengan sigapnya merebut kayu itu sebelum sampai melukai tubuhnya.

" Kau mau apa ?! He ! " bentak Adeeva dengan sangar.

Pria itu terlihat meludah," Berani juga nih cewek," tukasnya lirih dan agak gemetar. Tangannya mengepal dengan guratan-guratan pembuluh darah yang terlihat ,hingga ia sudah tak sanggup menahan dan memberi pukulan ke arah wajah Adeeva.

Tentu Adeeva menghindar namun di belakang Adeeva telah jatuh korban,Sarifa yang kena pukulan.

" Mbak,bangun mbak," kata Adeeva, ia menampar-nampar pipi Sarifa perlahan- lahan. Adeeva berdiri tegap,pria itu berusaha melemparkan pukulan dengan sikutnya namun lagi-lagi seketika saja Adeeva dapat berbalik dan menahan sikut pria tersebut cepat.

Sangat dekat,pria itu memandang mata Adeeva dengan tajam . Sementara Adeeva segera menutup matanya rapat-rapat. Dan Hap.....

Adeeva mendorong tubuh pria itu hingga menjauh satu meter darinya.

Tak terima di perlakukan semacam itu,pria itu berteriak lantang," Serang !!!! "

Enam pria maju bersamaan, bersamaan pula Pak Salim masuk menghajar orang-orang yang berusaha menyakiti putrinya.

Lampu menyala seperti semula tidak lagi berdisko semacam tadi itu.

Kepalan tangan orang merangsek ke arah Adeeva ,ia beberapa kali mengamankan tubuhnya agar terkena serangan. Dan beberapa kali juga ia mulai mendapat pukulan-pukulan yang berantai. Adeeva menangkis dengan cepat,melontarkan balik tendangan serta pukulan ke wajah-wajah menyebalkan di hadapannya. Membuat mereka merobohkan rak-rak tempat berbagai jenis camilan yang langsung kocar-kacir ke berbagai penjuru.

Adeeva dengan lihaiserta gerakannya yang santai mampu merobek-robek kesombongan tiga anggota geng motor itu,sedang tiga lainnya di hadapkan pada Sang Papa yang tak kalah jago melawan.

Adeeva mengeluarkan karbon dioksida dari mulutnya sembari memasang kuda-kuda . Dia bersiap , lingkaran hitam di matanya bergerak-gerak mengamati para musuh yang mulai bangkit.

Dua orang maju mencoba melawan, Adeeva yang bersiap-siap memutarkan tubuhnya dengan kaki yang melayang . Tepat aja tendangan itu langsung mampir ke wajah dua pria itu,menjadikan mereka ambruk seketika.

ALTADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang