05

74 8 1
                                    

Bonus pict teteh cantik :)


🌈🌈🌈



Yeri dan Haechan pergi membeli martabak dekat taman kota. Suasana disana cukup ramai sampai Haechan harus menggantikan Yeri mengantri menunggu giliran. Sedangkan Yeri malah asik jajan sosis bakar disebelah penjual martabak.

Tak lama kemudian, Yeri datang membawa dua keresek kecil ditangannya. Ikut berdiri disamping Haechan, ikut mengantri.

"Chan gue masih kepikiran tuh surat deh!" Yeri berbisik, membuat perhatian Haechan yang sedang menatap jalan raya pindah ke arahnya.

"Ya terus gimana neng? Itu surat iseng aja kali biar acara radio elo sama temen lo ga monoton." cueknya.

Yeri mendengus. Mengerucutkan bibirnya kesal, Haechan mah emang gabisa diandelin banget. Emangnya siapa juga yang iseng sama hal hal kayak gitu. Bikin kepikiran sama penasaran aja.




"Yeri, ngapain lo disini?"




Yeri jadi menoleh menatap cowok yang menyapanya, begitu pun Haechan yang ikut melirik.

"eh jun! Lagi jajan nih hehe". Yeri tersenyum so akrab pada ketua ekskulnya itu.

Sebenarnya, Yeri dan Renjun itu cukup akrab sih. Cuma emang kadang Yeri ada perasaan canggung aja, soalnya pas awal awal kelas satu Dia pernah suka sama cowok itu. Entah itu hal yang memalukan atau bukan. Yang penting dia tidak mau mengingat kebodohannya itu. Meskipun Renjun tidak tahu menahu tentang perasaannya.

Renjun tersenyum kecil membalas Yeri. "sama lo juga Chan!". Berikutnya menyapa Haechan yang sibuk menatap kesana kemari, merasa terkacangi.

"Yoi!"  Haechan tersenyum miring, membalas ucapan cowok itu.

Haechan buru buru mengambil pesanan dari mang martabak. Setelah selesai membayar ia langsung menyeret Yeri untuk pulang.

"eh jun gue duluan ya! "

Renjun hanya tersenyum sebagai balasan. Matanya menatap Yeri yang diseret Haechan sampai mereka pergi menggunakan motor untuk pulang.


Haechan melajukan motor dengan kecepatan sedang. Langit sore terlihat cantik dengan jingga jingga yang menghiasnya. Angin sepoi sepoi serasa menusuk kulit, membuat tenang orang orang.

Yeri dibelakang Hanya melamun. Ia masih memikirkan sesuatu tentang surat itu. Matanya fokus melihat ke depan. Kini pikirannya jadi berkelana kemana mana.

Haechan yang bingung menatap Yeri lewat kaca spion berdecak."Mikirin apa sih Yer!?"

Yeri tersentak. Mendekatkan kepalanya pada bahu Haechan.
























"kok gue jadi kepikiran pernah suka Renjun ya Chan?"


Jangan lupa like and follow ya ;)Maap kalo ceritanya rada ngaco teman teman 😣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa like and follow ya ;)
Maap kalo ceritanya rada ngaco teman teman 😣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Replay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang