[9] Can We Fall?

27 8 0
                                    

Can i fall for once? Stop the tape and rewind.

Zamia Floridana▪

***

"Kau sedang apa di London, Lou?"

Seperti permintaan Louis, Zayn mengajaknya minum kopi di kedai kopi ibunya setelah mengobati luka Louis di klinik yang letaknya tidak jauh dari kedai ibunya. Louis baru datang dari Pakistan. Ia adalah teman sepermainan Zayn, dulu. Zayn sudah lama tidak bertemu Louis, kalau dihitung, sudah hampir 15 tahun. Mereka memang sering bertukar pesan, tetapi bertemu langsung seperti ini membuat Zayn senang dan kembali bernostalgia.

"Ayahku baru saja membuka bengkel disini, dan kebetulan aku sedikit mengerti tentang mesin. Jadi, ya, aku memutuskan untuk membantunya."

Zayn mengangguk. "Bagus. Sepertinya aku akan sering menemuimu disana."

"Bagaimana denganmu?" tanya Louis ambigu.

"Bagaimana dalam konteks apa dulu, nih?"

"Hubungan asmara."

Seketika Zayn teringat Zamia. "Aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun."

Louis menahan tawanya. "Serius?" Zayn mengangguk. "Kau tahu, Zayn. Aku bahkan sudah pernah mengencani 3 cewek sekaligus dalam semalam."

"Kau memang brengsek."

"I am." sahut Louis ringan.

Mereka menyesap kopinya masing-masing sampai sebuah nada dering menandakan pesan masuk menginterupsi kegiatan keduanya. Itu ponsel Zayn.

From : Zammy F

Zayn, bisakah kau ke flatku?

Senyum Zayn merekah melihat pesan dari Mia. Tanpa babibu, Zayn mengetikkan balasan untuk Mia.

To: Zammy F

Oke. Kau ingin menitip sesuatu?

Yogurt, please?

Alright. I'll be there in 15 min.

Zayn memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya dan melihat Louis sedang menatapnya dengan dahi yang berkerut.

"Aku harus pergi, Lou." kata Zayn. "Kau bohong rupanya," kata Louis. "Kau tentu punya seseorang yang membuatmu tergesa-gesa untuk menemuinya." goda Louis.

Zayn mendengus. "Oke. Aku akan menceritakannya padamu, nanti."

Louis tersenyum puas. "Temui dia, Zayn."

Zayn mengangguk dan melangkah pergi.

•••

Mia sengaja meminta Zayn untuk datang ke flatnya karena ia ingin mengobrol dengan Zayn. Jujur, Mia merasa kesepian. Azolla sedang mengerjakan tugas di rumah temannya sehingga ia harus pulang sore hari.

Mia juga sudah membuat brondong jagung dan menyiapkan monopoli. Ya, Mia ingin mengajak Zayn bermain monopoli.

Tok tok tok.

Mia tersenyum dan segera membukakan pintu untuk Zayn.

"Hai." sapa Zayn.

Zamia membalas dengan seulas senyum kecil. "Ayo masuk, Zayn."

Zayn melangkah masuk dan berjalan ke arah dapur lalu meletakkan kantong kresek diatas meja pantry.

Mia membuntuti Zayn. "Ini yogurtku?"

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang