06. Mnemosyne ☕

1.3K 173 224
                                    

-The goddess of Memory-

Happy Reading

.

.

.

Chelia terus memacu langkah kakinya dengan napas terengah. Kontraksi-relaksasi otot antar-tulang rusuk dan diafragmanya terus berkesinambungan menyuplai oksigen yang langsung diubah menjadi energi untuk tungkai bagian bawah tubuhnya agar terus berlari. Tujuannya hanya satu, laboratorium Farmakologi.

Bunyi berdecit beserta panorama khas laboratorium yang ditata sedemikian apik sesuai standar operasional Badan Akreditasi Nasional menyapa segenap panca indranya begitu pintu besi sebagai media akses ruangan itu terbuka. Chelia melangkah masuk, menjadi satu-satunya penghuni di sana. Sekarang jam istirahat, kurang lebih satu setengah jam lagi laboratorium tersebut difungsikan. Ruang alat, ruang bahan, dan ruang asisten masih terkunci. Papan tulis yang biasanya penuh coretan skema kerja pun belum terjamah. Alat peraga beserta patung-patung torso juga masih tertutup kain putih.

Chelia memposisikan dirinya di tengah laboratorium, tepat berhadapan dengan papan tulis. Memiliki sebuah sindrom langka, Chelia memiliki daya retensi atau kemampuan menyimpan informasi yang tidak terbatas, serta dapat melakukan retrieval--pemanggilan kembali terhadap stimulus-stimulus yang telah tersimpan tersebut dengan sempurna.

Sebelum pelajaran kedua dimulai beberapa waktu yang lalu, Chelia tidak sengaja membaca sebuah artikel tim jurnalistik kampus yang dikirim Rumy di grup chat angkatannya.

Korban--mahasiswi yang tewas bunuh diri tersebut belakangan ini ternyata mengalami gangguan kecemasan yang fluktuatif, obat yang digunakan untuk memutus nyawanya itu adalah obat yang diresepkan dokter namun diminum menyalahi aturan dosis.

Chelia membenarkan informasi tersebut, obat hipnotik untuk mengurangi waktu jatuh tidur memang tidak dijual bebas karena rentang terapinya yang sempit. Sedikit saja menyalahi dosis bisa berbahaya, namun foto kemasan obat yang ikut diunggah dalam artikel itu membuatnya syok, sebab kemasan tersebut telah terekam jelas diingatannya sebagai kemasan obat kedaluarsa yang dilihatnya sewaktu membantu Edward menyusun obat.

Chelia akan melakukan pembuktian dengan sebuah teknik yang disebutnya sebagai retrospeksi, suatu cara untuk membangun ulang memorinya secara empat dimensi dengan menampilkan seluruh impuls yang diterima organ sensori--baik berupa gambar, pergerakan, suara, sentuhan, maupun suasana di sekelilingnya untuk terekonstruksi kembali secara keseluruhan.

Chelia mengambil tempat di samping patung torso, salah satu titik di mana ia berdiri di hari itu kemudian melakukan scanning terhadap seluruh penjuru laboratorium untuk memperoleh templete posisi dan lokasi.

Detik berikutnya Chelia mulai memejamkan mata seraya memfokuskan pikiran, melakukan recalling process hingga kilas balik beberapa memori kini terproyeksikan di benaknya, ibarat sebuah potongan scene film yang terpampang dalam ruang kosong dan muncul silih berganti--sebagian besar didominasi oleh kenangan bersama Riva dan teman-temannya, juga aktivitasnya sehari-hari sebagai mahasiswi farmasi yang sibuk kuliah dan praktikum.

Chelia memusatkan ingatannya lebih dalam lagi, berusaha memperkecil ruang lingkup kepingan memorinya untuk menemukan rangkaian peristiwa seminggu belakangan.

Ketemu!

Chelia membuka sebuah layar memori dan memilih momen tiga hari yang lalu tepat waktu pulang praktikum. Di hadapannya kini terpampang gambar imajiner dari setiap frame yang terekam utuh di ingatannya pada momen tersebut.

Prescriptio☕  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang