Sebelumnya, di chapter 16...
Chenle terus diselimuti perasaan bersalah telah menyebut-nyebutkan satu-satunya nama --atau gelar-- yang sangat mengganggu pikiran Jaemin dari pertama dia menjadi salah satu prefek dengan gelar Athena di Akademi Onct. Chenle menyebutkan Aphrodite tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana Jaemin akan merespons dan bagaimana Jaemin akan bertindak. Jaemin tidak kembali pulang malam itu, tidak peduli berapa lama Chenle menunggu di pintu masuk asrama. Tapi Chenle tidak menghalau dingin sendirian. Haechan yang kebetulan hari itu kembali menjadi murid Yunani pun menemani Chenle. Yang lebih muda awalnya terganggu --dia awalnya tidak ingin Haechan berada di sana juga, tapi ternyata pembicaraan mereka di sana berbuah manis. Chenle sudah tidak lagi memusuhi Haechan secara terang-terangan.
...
...
...
Biasanya, pada sabtu pagi seperti ini, Renjun akan masih terlihat bergelung di balik selimut sebagai bentuk perayaan melepas lelah selama seminggu terakhir. Ya, dia tidak begitu peduli sarapan. Dia biasa membolos sarapan dan biasanya baru makan pukul setengah 1 siang.
Tapi hari ini, ada yang berbeda. Renjun sudah terlihat duduk di meja belajarnya yang menghadap jendela ke arah luar dengan kening mengerut.
"Sedang menulis apa, kak?" suara itu tiba-tiba terdengar dari belakang. Renjun terperanjat. Dia langsung meringis mendapati orang yang mengagetkannya adalah Chenle yang baru saja masuk ke dalam kamar, disusul Haechan. "Cie, rajin banget. Pagi-pagi udah mutar otak."
Chenle mengintip notes yang tergeletak begitu saja di meja. Renjun langsung menutup-nutupi, tapi percuma karena Chenle sudah melihat.
"Hah? Mutar otak?" Haechan mengulang. Dia mendekat sambil masih memegangi kemasan air minum yang dibawanya dari kantin --dia dan Chenle baru saja kembali dari sarapan. "Njun! Kamu pagi-pagi begini belajar? Ngapain sih!"
"Bukan! Aku lagi memikirkan soal Olympia!" tukasnya dengan masih sambil menutup notesnya. "Aku harus sudah menentukan beberapa hal soal Olympia besok! Jadi kalau mengerjakannya bukan hari ini ya kapan lagi!"
Chenle hanya menimpali sekenanya, sementara Haechan berdengung-dengung sambil menyingkirkan barang-barang di kasur bawah milik Renjun. "Olympia itu apa sih? Tadi di kantin aku dengar banyak yang membicarakan itu."
"Ah, kak Haechan, mah! Aku kemarin kan sudah menjelaskan soal itu!" Chenle menimpuki Haechan dengan bantal kecil miliknya, kesal.
"Belum, ya! Kamu cuma bilang itu acara tahunan di sini. Kamu tidak cerita soal apa yang ada di acara itu."
"Karena kan aku belum pernah ikut!"
"Iya makanya aku tanya ke Renjun! Kamu bagaimana sih!"
"Kalian berisik ih!! Kalian bikin kepalaku tambah sakit!" Renjun mengerang sambil menutup kedua telinganya. Bayangkan, Haechan dan Chenle berdebat dengan suara-suara mereka yang khas itu, dan mereka berdebat tepat sekali di sebelah kalian. Bayangkan.
Tapi... Olympia ya? Benar, Renjun memang belum menceritakan itu pada kedua temannya yang masih awam ini. Renjun kemudian memberi penjelasan singkat mengenai acara yang disebut Olympia itu waktu Haechan lagi-lagi mendesaknya.
"Olympia itu seperti acara pentas seni sekolah lain. Kita menyusun kepanitiaan, menyusun konsep acara, lalu mengundang orang luar untuk datang. Seperti itu."
Haechan menggerutu tidak puas. "Penjelasan macam apa itu? Aku mengharapkan penjelasan yang lebih mendetil, tau!" katanya. "Apa di sana kita lari-lari? Makan-makan? Atau ada perlombaan ilmiah? Atau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akademi Onct ¦¦ Noren, Markmin, Sungle
FanfictionSelamat datang di Akademi Onct, di mana bakat dan gelar sangat menentukan. ~~~ "Sejauh apa yang kamu ketahui soal sekolah ini?" "Bayaran di sini mahal." "...baik. Kurasa kamu tidak tahu banyak soal sekolah ini ya." ~~ Cast: lee haechan, huang renju...