██████████
Chanyeol bersandar pada loker dengan kaki kiri sebagai tumpuannya. Ia melirik ke dalam lokerku namun segera beranjak dan menarikku untuk pulang dengannya.Sebenarnya aku terkejut atas kehadiran Chanyeol, dan aku merasa dia begitu kekanakan karena mengajakku pulang bareng lewat surat yang ia simpan di loker.
Seperti manusia sembilan puluhan saja.
Dan jujur saja, aku sempat berharap jika itu Sehun.
"Mana motormu?" Tanyaku ketika kami tiba di parkiran. Chanyeol tidak menjawab sampai ia mengeluarkan kunci dan duduk di salah satu motor yang terparkir tepat di sampingku. "Ini motormu?" Aku terkejut karena yang kulihat adalah sebuah ninja Kawasaki merah.
Chanyeol mengangguk. "First time, dan aku ingin kau yang pertama mencobanya."
"Woah, apa ini hadiah ulang tahunmu? Atau kau membelinya dengan uangmu sendiri? Tunggu tunggu, mana mungkin kau punya uang?"
"God! Berhenti mengoceh nona Im. Mau mencobanya atau tidak?" Chanyeol mulai memasang helm dan menguncinya. Ia juga menyerahkan satu helm lain untukku.
"Tapi aku tidak bisa." Gumamku sambil menatap motor besar milik Chanyeol. Dan saat kulihat pemiliknya, aku heran karena Chanyeol sedang menatapku bingung."Tidak bisa apa? Kau tidak bisa memakai helm?"
Dia bertanya seperti itu bersamaan ketika aku berhasil memakai helm dan menguncinya. "Memangnya aku bocah tiga tahun?"
"Lalu apa? Kau tidak bisa pulang bersamaku?" Tanyanya lagi.
Aku semakin heran karena pertanyaannya aneh sekali.
"Aku tidak bisa mengendarai motor besar meskipun aku ingin mencobanya." Ujarku.
"Hah?" Chanyeol terlihat semakin bingung.
"Bukankah tadi kau memintaku untuk mencobanya?"
"Like, what? Apa kau pikir aku sanggup melihatmu melukai motor baruku?"
Rasanya mulutku gatal ingin mengumpatinya. Ternyata pertemanan yang terjalin sejak lama hanya berakhir di titik terdangkal semacam ini. "Berapa harga motormu? Beraninya berkata seperti itu." Kataku berusaha berjinjit agar bisa menggapai kepalanya lalu memukulnya.
Tapi dia menghindar.
"Memang mencoba, tapi bukan berarti kau yang mengendarainya. Cukup duduk di belakangku lalu kau sampai di rumah dan bertemu Krystal." Ujarnya.
"Bukankah kau diajarkan untuk berbicara dengan jelas? Maknanya ganda jadi bukan salahku." Balasku tidak mau kalah.
Aku melangkah ke belakang Chanyeol lalu duduk di motornya. Sebentar kurasakan sensasi menaiki motor semacam ini lalu mulai merasa risih. "Motormu membuat bokongku menungging."
Tapi Chanyeol tidak menanggapi dan lebih memilih untuk menyalakan mesin dengan gas yang ia putar penuh hingga hampir membuatku terjungkal ke belakang.
"Chanyeol brengsek! Aku benci motor barumu." Umpatku.
Dia tidak menggubris, malah semakin test drive dengan membawaku di belakangnya. Aku bersumpah akan meneriaki Chanyeol setelah ini, karena setiap aku hendak membuka mulut, angin masuk keroyokan.
Jadi kuputuskan untuk tutup mulut sampai Chanyeol selesai menguji nyaliku.
***
Sehun tercenung tanpa ekspresi seperti biasanya. Ia sibuk mengamati beberapa teman yang tengah berlomba memasukkan bola ke ring di lapangan sana. Tak lupa, ia juga menilai setiap pergerakkan mereka untuk tahu siapa lawan tersulitnya saat ini. Karena kemarin malam, Sehun berhasil mengalahkan Chanyeol atas tawaran pria itu untuk bertanding.
"Song Mino..." Gumamnya. "...dia makin hebat."
Memang seperti ini.
Oh Sehun bukan seseorang yang akan terang-terangan menyatakan pendapatnya. Ia akan menilai dengan caranya sendiri.
Sampai fokus pemuda itu teralihkan pada suara motor di sebelah kanannya. Dari kejauhan, Sehun melihat Chanyeol pulang bersama Yoona dengan bermodalkan motor baru berwarna merah menyala, yang sebenarnya, Sehun lah yang memilihkan untuk Chanyeol minggu lalu.
"Apa dia tidak membaca suratku?" Sehun bergumam tanpa ekspresi.
"...lalu untuk apa aku menunggunya di sini?"
tbc.
27-10-2018Apa ada seseorang di sini? Hehe, setelah satu tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Illussion ✔ | YoonHun
FanfictionHadirnya Sehun adalah nyata. Sehun berada di dekat Yoona, tapi Yoona tak bisa meraihnya. Ingin menelan perasaan yang bersemi, tapi semakin Yoona mencoba mendorongnya, sebuah perangkap seperti menjerat leher gadis itu. Pada akhirnya langkah Yoona per...