Pagi hari, Keyra bangun melaksanakan sholat shubuh. menghadap sang Ilahi. Bersujud memohon ampun. Menumpahkan segala amarah dan kegelisahannya. Gadis itu menangis tergugu, hanya ini yang mampu meringankan bebannya. Selepas sholat, Keyra bersiap berangkat sekolah. saat sampai di meja makan, matanya menangkap sepasang suami istri sedang sarapan. Senyum di wajahnya terbit. Gadis itu berlari dan memeluk wanita yang sedang duduk sarapan di samping papahnya.
" Mama, Keyra kangen " ucapnya sambil memeluk wanita itu.
bukan pelukan hangat yang dia dapat, melainkan perlakuan dan kata pedas yang keluar dari seseorang yag dia anggap malaikat di hidupnya.
" Kamu mau buat saya mati hah ?!! " bentaknya.
Gadis itu meringis saat sikutnya pertama kali mendarat di lantai akibat dari dorongan keras mama nya. Gadis itu menatap nanar kearah papahnya berharap mendapatkan perlakukan baik, namun yang dia dapatkan sebaliknya.
" Ngapain kamu lihat saya begitu ? itu salah kamu. orang makan malah di ganggu. dimana sopan santun mu ? "
" sudahlah pah, ayo kita berangkat. nafsu makan mamah hilang lihat anak ini "
Keyra hanya mampu menahan sakit di hatinya. Apa salah jika dia merindukan orang tuanya? Apakah itu dosa ? Dia hanya rindu pelukan hangat kedua orang tuanya. Bi Rahma yang hanya melihat kejadian itu dari dapur, merasa iba pada anak majikannya itu. Akhirnya, wanita paruh baya itu melangkah maju saat kedua orang tua itu keluar.
" Non, sarapan dulu yuk " ajaknya yang diangguki oleh Keyra.
setelah menyelesaikan sarapannya, Keyra pamit pada Bi Rahma dan juga Pak Anton, tukang kebun di rumahnya. Lalu berjalan ke depan komplek untuk menunggu angkutan umum yang membawanya ke sekolah. Keyra anak orang kaya, hanya saja orang tuanya tidak memberikan fasilitas appaun padanya. Bahkan uang jajan pun, dia harus bekerja sampingan untuk itu. Dia saja masih bersyukur bisa dapat makan.
" Kiri pak ! " ucapnya pada sopir angkot dan memberikan dua lembar uang dua ribu
Keyra memasuki sekolahnya. Belum sampai depan pintu kelas, gadis itu sudah mendapatkan bully. Seseorang melemparkan tanah yang masih basah ke arahnya. Keyra hanya diam, sudah biasa, pikirnya. Tanpa memperdulikan suara tawa dari seseorang yang melemparkan tanah padanya, dia berjalan masuk dan duduk di kursinya. Menenggelamkan wajahnya dengan bertumpu pada tangan kirinya.
Tes
setetes air mata keluar tanpa ijin. Gadis itu rapuh. Tidak mengerti garis takdirnya. Dia hanya duduk, memandang ke arah luar jendela hingga sebuah suara mengintrupsi kegiatannya yang hampir saja memasuki alam mimpi.
" Woy ! lo napa tidur mulu sih " ucap Iqbal
" jangan ganggu, gue capek " jawabnya
" serah deh "
Iqbal Ardhiyansah, cowok yang berjarak lima bulan lebih tua dari Keyra ini adalah sahabat Keyra satu-satunya. Tidak ada rasa lebih dari seorang sahabat. Karena Iqbal memang menganggap Keyra seperti adiknya, dan Keyra pun sebaliknya. Mereka sudah bersahabat sejak pertama masuk SMP hingga sekarang kelas XI SMA.
Pelajaran pertama berakhir. Seluruh siswa kelas IPS 2 itu menghela nafas bebas. Pasalnya selama hampir dua jam, mereka mendengar pelajaran sejarah yang notabene nya seperti cerita penghantar tidur bagi mereka.
" Key, Kantin yok " ajak Iqbal
Keyra hanya mengangguk, keluar dari mejanya dan mengikuti Iqbal berjalan ke arah kantin.
" Eh Key, lo duluan ya. gue mau ke toilet dulu. kebelet gue, ntar langsung gue pesenin aja deh pas balik dari toilet " ucapnya sambil menahan sesuatu. Keyra hanya mengangguk.
Keyra berjalan mencari tempat kosong untuk dirinya dan Iqbal duduk. Saat mendapatkan tempat yang pas, Keyra kembali memejamkan matanya. Dia kurang beristirahat. Bahkan kantung matanya semakin terlihat.
" Key... Key .. bangun woy . Nih lo mau makan apa kagak sih ? "
Keyra bangun, menatap makanan di depannya dan mulai melahap. Perutnya sudah lapar dari tadi.
" Pulang sekolah, lo mau langsung pulang apa ke cafe ? " tanya Iqbal sambil menikmati makanannya.
" Cafe "
Iqbal mengangguk " gue anter "
" Thanks "
" oh iya tadi ada orang yang duduk disini, itu temen lo ?"
" hah? "
" Ck , pas lo tiduran ada cowok yang duduk depan lo tadi. temen lo ?"
Keyra hanya memasang wajah bingung. Memang tadi dia tertidur, tetapi tentang cowok yang dimaksud oleh Iqbal dia tidak tahu menahu tentang itu
" udahlah, lupain aja . Btw tante Sandra ama Om Gilang udah pulang dari Bandung ? " tanya Iqbal
" Hmm, kemarin malam kayaknya " jawab Keyra lemas
Iqbal menatap gadis di depannya. Dia menyayangi Keyra sepenuh hatinya. Dia menganggap gadis itu seperti adiknya dan dia harus melindunginya. Dia tahu apa saja yang terjadi pada gadis di depannya. Dia tahu betul.
" Key, Rara nyariin lo mulu. Rusak gendang telinga gue dengernya "
Rara adalah adik Iqbal yang berumur 5 tahun. Gadis kecil itu meminta untuk bertemu dengan Keyra, katanya kangen. sampai-sampai tangannya di gigit dan telinganya di jewer oleh adik kecilnya itu.
" haha.. kapan-kapan deh gue mampir ke rumah lo. Belum ada waktu senggang soalnya " Iqbal mengangguk paham.
" nanti gue bilang ke dia " ucap Iqbal " Btw, seragam lo napa kotor ? " lanjutnya saat melihat seragam Keyra penuh dengan noda coklat, sepertinya tanah.
" oh ini, gue jatuh "
" gak percaya gue " tatapannya mengintimidasi
" Bener Iqbal, gue jatuh. udah ah , gue mau ke UKS . kepala gue pusing "
Raut wajah Iqbal berubah kaget " lo serius ? yang mana yang sakit ? gue anter "
Keyra menggeleng pelan, kemudian tersenyum " santai bal, gue gak papa kok. gue bisa ke sana sendiri. Ijinin gue ya "
Iqbal hanya mengangguk. setelah cowok itu menyelesaikan makan siangnya, dia kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran seperti biasanya. Tak lupa juga, meminta ijin untuk Keyra yang sedang sakit.
Di sisi lain, Keyra berjalan masuk ke dalam ruang kesehatan sekolahnya. Rasa pusing di kepalanya sudah tidak bisa di tahan. Ingatan tentang kejadian tadi pagi, masih membekas di otaknya. Hampir saja tubuhnya jatuh, jika sebuah lengan tidak memegang pinggangnya. Keyra pingsan.
" Gimana keadaannya, bu? "
" kelelahan, sepertinya kurang tidur. kalau dia sudah sadar, jangan terlalu mengajaknya berbicara dulu. jangan lupa beri air. dia kekurangan cairan " ucap bu Dokter itu.
cowok itu hanya mengangguk " baik "
Dokter itu keluar dari ruang UKS. Sekolah ini termasuk sekolah elit yang berstandar internasional. Sehingga, Petugas UKS pun merupakan perawat dan dokter yang langsung berasal dari rumah sakit.
cowok itu menatap lekat wajah damai yang sirat akan kesedihan itu. Bahkan wajahnya terlihat sangat polos dan lugu. Ini kali kedua dirinya melihat wajah dengan mata yang terlelap itu. pertama saat di kantin tadi dan kedua saat ini.
Ya, dia adalah cowok yang dimaksud oleh Iqbal saat di kantin. Cowok itu awalnya ingin mencari tempat duduk, semua sudah penuh kecuali meja yang di duduki gadis itu. Saat itulah matanya tertuju pada wajah polos nan lugu yang tertidur dihadapannya. Ada rasa yang tak biasa yang dia rasakan saat pertama kali melihat gadis itu. Sifat pendiam yang membuatnya penasaran.
" Cepat bangun, gue khawatir "
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Fix You
Teen Fiction🚫 17+ ⚠️ KALAU DAPAT CERITA YANG SAMA, ITU HANYA KEBETULAN. SAYA SAMA SEKALI TIDAK PLAGIAT CERITA ORANG LAIN. INI MURNI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ Anita, gadis culun yang menyimpan segala cerita pahit sendiri, gadis manis yang bermata coklat y...