Saat sudah sampai di rumah gadis itu, mereka hanya diam.
" hey, apa kau masih marah padaku ?" tanya Aksa menggenggam tangan Keyra
Keyra menatap cowok yang mengklaim dirinya sebagai pacar cowok itu. Ada rasa bahagia, sedih dan juga takut saat melihat cowok itu. Dia takut, cowok di hadapannya ini hanya ingin memainkan perasaannya. Sungguh dia hanya gadis rapuh yang butuh kasih sayang, butuh orang untuk mencurahkan kesedihannya, butuh orang untuk melindunginya.
Air mata Keyra keluar saat itu juga. Rasa takut lebih dominan menguasai dirinya. Aksa yang melihat itu langsung merasa bersalah.
" kumohon jangan menangis. Maafkan aku jika aku menakutimu tadi. Aku hanya tidak mau kau tambah sakit dengan bekerja. Aku khawatir melihat kau tidak sadar dua jam lamanya." Ucap Aksa tulus
Memang benar, sejak di UKS tadi Aksa tidak bisa diam. Dia terus menunggu dengan perasaan khawatir saat Keyra belum juga membuka matanya. Padahal gadis itu pingsan dua jam lamanya. Di tambah penjelasan dari Iqbal sahabat gadisnya ini, membuatnya tambah khawatir.
" terima kasih. Maaf jika aku merepotkanmu " ucap Keyra
Oh akhirnya. Pikir Aksa
" tidak sayang, kau sama sekali tidak merepotkanku " ucap Aksa membelai lembut kepala gadis itu
" masuklah, besok aku akan menjemputmu. Istirahatlah dengan baik. Makan dengan baik. Oh ya, ini obatmu. Minum dengan baik. Jangan begadang. Setelah sholat kau harus langsung tidur. Aku akan menelponmu nanti." Ucap Aksa panjang lebar.
Mau tak mau Keyra tersenyum padanya. Pria di hadapannya ini sangat tulus. Keyra akan berusaha menerimanya.
" baiklah. Terima kasih. Selamat malam " ucap Keyra kemudian turun dari mobol Aksa
Aksa melihat Keyra masuk kedalam rumahnya. Dia memandangi punggung yang menjauh itu dengan rasa sayang yang sulit di jelaskan.
" get well soon, honey " ucap Aksa setelah memastikan gadisnya masuk rumah.
Keesokan harinya, sesuai dengan perkataan cowok itu kemarin. Aksa benar-benar menjemputnya. Keyra yang berniat berangkat menggunakan angkutan umum pun tidak jadi, karena mobil Pajero berwarna hitam yang terparkir rapih di depan rumahnya. Setelah masuk mobil. Keyra duduk diam tak bersuara, membuat Aksa bingung.
" kamu masih marah ya soal kemarin " ucap Aksa dengan sendu. Keyra menatap cowok di sampingnya
" enggak kok. Cuman lagi lemes aja " ucap Keyra
Tiba-tiba, Aksa menepikan mobilnya. Dia menatap Keyra seakan meneliti gadisnya dari atas sampai kebawah.
" kamu masih sakit ? kita pulang ya. Kamu gak usah sekolah dulu aja " ucap Aksa dengan khawatir
Keyra sampai terbelalak melihat Aksa yang seperti itu. Jelas sekali jika cowok di hadapannya ini khawatir padanya. Bahkan dia hanya lemas pun, mampu mebuat cowok itu tidak tenang. Keyra tersenyum dan memegang tangan pria itu. Memberi senyuman menengkan bahwa dirinya baik-baik saja.
" tapi wajah kamu pucat, yang " ucap Aksa masih dengan nada khawatir
" enggak kok. Kan belum kena matahari. Udah, jangan khawatir. Sekarang kita berangkat ya, nanti telat loh "
Dengan ogah-ogahan, Aksa menjalankan mobilnya. Sesekali dia menatap ke arah Keyra yang terkadang menutup matanya seakan menahan rasa sakit di tubuhnya. Keyra menyadari kegelisahan Aksa. Gadis itu berusaha untuk bersikap biasa saja agar cowok di sampingnya tenang.
Setelah sampai parkiran, Aksa membantu Keyra melepaskan seatbelt nya. Dia menatap gadis itu dengan tatapan sendu. Seolah mengerti, Keyra memegang lengan cowok itu. Mengelusnya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Fix You
Teen Fiction🚫 17+ ⚠️ KALAU DAPAT CERITA YANG SAMA, ITU HANYA KEBETULAN. SAYA SAMA SEKALI TIDAK PLAGIAT CERITA ORANG LAIN. INI MURNI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ Anita, gadis culun yang menyimpan segala cerita pahit sendiri, gadis manis yang bermata coklat y...