7. Pembawa Sial

65 5 0
                                    

Seminggu ini, tidak ada kabar dari Aksa. Seminggu ini pun Keyra tidak melihat Aksa berada di Sekolah. Tidak melihat Aksa yang sering mengunjunginya, entah untuk mengajak makan di kantin atau datang untuk sekedar bersenda gurau dengannya. Benar-benar tidak ada

Keyra merasa sepi. Atau mungkin sikap Aksa yang berubah itu karena kejadian di dufan seminggu lalu ? Keyra merasa Aksa seperti menghindarinya. Bahkan saat di kantin tadi, gadis itu melihat Aksa yang sedang duduk di salah satu kursi. Keyra datang dan menghampirinya, tetapi cowok itu langsung berdiri dan pergi meninggalkan nya begitu saja.

Apakah kejadian itu sangat fatal untuk Elina ? Demi apapun, Keyra tidak tahu jika Elina pernah hampir tenggelam. Bahkan bukan dia yang mengajak gadis itu untuk bermain arum jeram. Keyra harus meluruskan masalah ini.

Saat pulang sekolah, Keyra menunggu Aksa di parkiran. Gadis itu berniat meluruskan semua kesalahpahaman ini.

" Aksa, aku mau ngom-- " ucapannya terhenti saat Aksa hanya menatapnya tajam

" Ngomong apa ? Lo mau bilang kalo bukan lo yang sengaja dorong Elina pas naik wahana itu, hah ? " ucap Aksa tajam. Keyra menggeleng pelan.

" Sa, bukan aku yang dorong. Seatbelt Elina longgar , dan dia jatuh " jelas Keyra

" Kenapa lo ngajak dia main wahana itu ? Asal lo tahu dia harus di rawat di rumah sakit seminggu ini. Traumanya muncul kembali. Dan utu semua gara-gara lo tahu gak ! " bentak Aksa.

Keyra yang melihat itu hanya terdiam bersama dengan rasa sakit yang menghimpit dadanya. Aksa salah paham. Dia sama sekali tidak mendorong Elina hingga jatuh. Air mata gadis itu keluar dengan sendirinya. Rasanya sangat sesak. Gadis itu melangkah pergi, menjauhi mobil Aksa yang masih terparkir.

Sedangkan di dalam mobil. Aksa mengontrol emosinya. Dia terlalu kalut tadi sampai membenatk Keyra. Bahkan saat Aksa melihat air mata yang keluar dari mata cantik gadis itu, rasanya sakit sekali. Tapi, perbuatan Keyra terjadap Elina lebih fatal menurutnya. Dan itu membuatnya menjauhi gadis yang sudah dia pacari selama dua bulan lebih ini.

.........

" Ma, jangan usir Keyra ma pa " mohon gadis itu pada kedua orang tuanya.

" Saya sudah bilang ke kamu, kalau kamu harus pergi dari rumah ini " ucap Gilang murka

" Keyra harus pergi ke mana ? Ini udah malam Pa " ucap Keyra sesegukan. Ini sudah malam, bmkemana dia harus pergi dengan gelapnya malam.

" Kamu itu merepotkan kami saja " ucap Sandra

" Keyra bakal kerja mah, Keyra bakal ganti uang mamah selama hidupin Keyra. Keyra mohon biarin Keyra tinggal di sini. Mamah dan Papa gak perlu anggap Keyra. Tapi ijinin Keyra tinggal di sini , Keyra mohon " ucap Keyra

Sandra dan Gilang saling tatap. Seakan berbicara melalui mata mereka.

" Okay, kamu boleh tinggal. Tapi kami tidak akan menganggapmu sebagai anak. Kamu kami anggap sebagai pembantu. Dan ingat, jangan pernah panggil kami Mama dan Papa " ucap Gilang

" Bi ! Bi Rahma " panggil Sandra

Bi Rahma yang sedari tadi melihat itu di dapur, keluar karena panggilan majikannya.

" iya nyonya ? "

" Bi, mulai besok bibi gak usah kerja. Bibi saya pindahkan ke rumah Oma untuk membantu mengurus ibu saya. Pekerjaan bibi akan di ganti oleh anak sialan ini " ucap Sandra

Bi Rahma ingin menolak, tapi dia tidak memiliki kuasa untuk itu. Setelah mengucapkan itu, kedua majikannya kembali ke kamar mereka. Bi Rahma memeluk gadis rapuh yang tengah menangis sesegukan di hadapannya.

If I Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang