Setelah kejadian kemarin. Keyra lebih banyak diam. Gadis itu tetap menjalankan pekerjaanya sebagai pembantu di rumahnya sendiri. Ralat, rumah orang tua yang bahkan tak menganggapnya. Keyra berangkat ke sekolah. Gadis itu juga tetap masuk sekolah agar nilainya tidak turun.
Saat berjalan menuju kelasnya, Keyra sama sekali tidak mengangkat wajahnya. Dia hanya terus menunduk. Sampai sebuah suara mengintrupsi langkahnya
" anak haram sih, harusnya gak usah balik lagi sekolah "
" iya bikin malu aja. Udah jadi anak haram, masih aja keliaran "
" dia bukannya pacar kak Aksa ya ? "
" iya, cuman ya gitu. Di campakkin. Siapa juga yang mau pacaran sama Anak pembawa sial kayak dia . Kak Aksa juga pasti mikir seribu kali lah "
Keyra sedari tadi menahan air matanya untuk tidak keluar. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat. Semakin cepat ia melangkah, cemoohan yang di lontarkan untuknya semakin banyak.
" Key ... Keyra... Ra... tungguin gue Ra " teriak Iqbal.
Cowok itu mengejar Keyra, dia kaget melihat mading di gerbang utama terdapat tulisan jika Keyra adalah anak haram yang bahkan orang tuanya sendiri tidak menganggapnya. Iqbal merobek kertas itu dan berlari saat matanya menatap sosok gadis yang sangat rapuh itu.
" Key.. jangan nangis . Ada gue " ucap Iqbal saat sampai di kelasnya dan duduk di sisi Keyra
Gadis itu hanya diam, menelusupkan kepalanya di celah tangannya. Bahunya bergetar, pertanda bahwa gadis itu menangis. Iqbal hanya mengelus rambut Keyra. Berharap dapat menenangkan hati sahabatnya itu.
" udah Key, jangan nangis. Ntar gue ikutan nangis nih " hivur Iqbal. Gadis itu tetap saja menangis.
Sampai seluruh pelajaran berakhir pun, Keyra hanya diam. Tatapan mata gadis itu kosong. Dia hidup tapi seakan tidak memiliki nyawa. Iqbal menghibur juga menawarkan akan mengantar gadis itu pulang. Tetapi Keyra menolaknya.
Keyra pulang kerumahnya. Melanjutkan pekerjaannya. Bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa terhadap dirinya. Gadis itu terlihat seperti mayat hidup. Raganya ada, tetapi jiwanya tidak. Setiap malam, gadis itu melukai dirinya sendiri. Menggambar pola abstrak pada lengan hingga kakinya. Semuanya dia lakukan untuk melepas rasa sakitnya.
..........
Setelah kejadian makan malam di rumah keluarga Taran. Abraham pulang ke rumahnya dengan raut wajah kesal. Kesal dengan perlakuan tuan rumah rerhadap anak gadis itu. Dia tahu, karena ketidak sengajaan gadis itu, jas milik Pak Robert basah karenanya. Tapi itu tidak sengaja.
Dia ingin membantu, tetapi itu bukan haknya. Itu hak pemilik rumah. Tetap saja, dia merasa kesal. Gadis itu kesakitan. Wajahnya mengeras. Melemparkan dasinya asal.
" Pah, kamu kenapa sih? Pulang kok marah-marah " ucap sang istri
" Papah lagi kesel mah sama Gilang itu " ucap sang suami
" Gilang ? Rekan bisnis papah ? " tanya istrinya
" iya, Perusahaan Tarans Group Corp "
" loh kok ? "
" tidak sengaja , saat makan malam gadis yang menjadi pembantu di rumahnya menumpahkan kuah sup ke baju Pak Robert. Gilang langsung menarik rambut anak itu dan membawanya pergi " ucap Abraham kesal saat mengingat kembali perbuatan Gilang terhadap anak itu.
" Astaga, kasihan sekali. Bagaimana keadaannya sekarang pah ? " ucap Lia khawatir
" Entahlah, ku rasa tidak baik "
Lia menghampiri suaminya. Mengelus pelan lengan kokoh suaminya. Dia tidak menyangka jika kejadian itu terjadi. Bagaimana nasib anak itu ? Seketika pintu rumah besar itu terbuka.
" Eh anak mama, udah pulang. Tumben ke rumah. Biasanya ke apartement " ucap Lia menyambut anak semata wayangnya.
" kangen masakan mamah. Laper " ucapnya manja
" manja banget sih kamu. Udah gede juga " ejek sang Ayah.
" biarin aja. Aksa kangen makan masakan mamah "
" ya udah. Kamu ganti baju. Mamah buatin makan malam ya "
Ya, anak cowok yang bermanja kepada ibunya itu adalah Aksa. Aksa Neandro Dimitra. Anak dari Abraham Yusuf Dimitra dan Lia Zafeera Dimitra.
" Muka papah kusut banget. Kenapa ? " tanya Aksa. Pasalnya saat dia datang wajah papah nya ini terlihat garang.
" itu loh, anak pembantu di rumah temen papah gak sengaja tumpahin kuah sup ke baju pak Robert. Temen papah langasung narik rambutnya dan marahin dia. Papah kesel aja liatnya. " ucap sang papah.
" Oh.. gitu. Trus anak itu gimana ? "
" ya gitu deh. Papah juga gak tahu nasibnya gimana. Wajah anak gadis itu sangat polos dan lugu. " ucap Abraham.
Aksa hanya diam. Cowok itu pergi ke meja makan dan menyantap makan malamnya. Perutnya sudah keroncongan. Setelah makan, Aksa naik ke kamarnya.
Entahlah dia rindu pada Keyra. Tapi egonya sangat tinggi, mengingat saat gadis itu sama sekali tidak jujur mengenai kejadian di dufan dan terus membela diri. Akhirnya, Aksa hanya melihat foto gadis itu di wallpaper handphone nya. Dia rindu. Sangat. Rindu dengan senyuman, dengan celotehan ria gadis itu.
Seandainya Aksa tahu, kalau faktanya Keyra, gadisnya tidak pernah mendorong Elina. Gadisnya lah yang menyelamatkan Elina. Dan Elina dengan sangat jahatnya, tidak memberitahu apapun pada Aksa. Seandainya saja. Tapi kata 'andai ' terlalu fana untuk gadis yang sangat sangat rapuh itu.
...........
Iqbal menemani adiknya Rara yang berumur lima tahun ke taman depan kompleks rumahnya. Pekerjaannya di rumah yang di suruh menjadi babysitter oleh sang ibunda tercinta. Sebenarnya Iqbal ogah mengurus anak kecil. Tapi bagaimana pun, Rara adalah adiknya. Dan dia sayang pada adiknya itu
" Ra, abang beli minum dulu ya. Jangan kemana-mana. Nanti abang ke sini lagi. Okay , princess ? "
" okay "
Saat membeli minuman. Iqbal melihat Elina yang juga berada di taman dengan teman-temannya. Iqbal mencoba untuk menghampiri. Sekedar menyapa sebagai teman. Namun, niatnya terhrnti saat mendengar ucapan gadis itu.
" keren sih lo. Emang udah sepatutnya Keyra itu menjauh dari Aksa " ucap salah satu anak cewek di situ.
" Gue sengaja bilang, kalau pas di wahana arum jeram itu, Keyra sengaja dorong gue " ucapnya tersenyum
Dasar medusa ! Iqbal sangat geram mendengarnya. Ternyata ini penyebab hubungan sahabatnya dengan Aksa renggang.
" lima jempol buat lo. Lagian lo lebih cocok sama Aksa ketimbang anak haram itu "
Iqbal tidak bodoh. Dia merekam suara geng gosip itu. Dia akan mengumpulkan bukti dan menunjukkannya pada Aksa. Sahabatnya itu menjadi taruhan di sini.
Iqbal kembali ke tempat adiknya. Membawa dua minuman yang bentuknya sudah tidak tentu karena tadi dia meremasnya.
" ih bang Iqbal, minumannya kok jadi gini sih " kesal anak itu
" aduh , maafin abang ya. Sekarang mending kita pulang deh. Nanti bunda nyariin " ucapnya dan menggendong adik nya. Iqbal harus pergi dan menjelaskan semuanya kepada Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Fix You
Teen Fiction🚫 17+ ⚠️ KALAU DAPAT CERITA YANG SAMA, ITU HANYA KEBETULAN. SAYA SAMA SEKALI TIDAK PLAGIAT CERITA ORANG LAIN. INI MURNI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ Anita, gadis culun yang menyimpan segala cerita pahit sendiri, gadis manis yang bermata coklat y...