12. Broken Parts

64 9 0
                                    

What if I had told you baby I am sorry
Would you still be wearing my shirt every morning
Or were the broken parts, waiting in the dark
I guess we'll never know it

.

.

.

" Kamu kenapa sih masih aja mikirin perasaan orang lain? Pikirin perasaan kamu sendiri " ucap cowok ber hoodie hitam itu. Aksa duduk di sisi ranjang pesakitan gadisnya, wajahnya terlihat masam. Gadisnya itu, baru saja bangun. Bukannya memikirkan kondisinya yang baru saja bangun dari masa-masa yang menegangkan bagi Aksa, gadisnya malah memikirkan bagiaman perasaan Elina.

" Kan aku kasihan sama Elina, Sa. Dia butuh kamu " ucap Keyra menunduk. Hatinya masih sakit mengingat kedekatan Aksa dengan sahabatnya itu.

Aksa menghela napas, tangannya bergerak meraih kedua tangan Keyra yang saling bertautan. Mengusapnya dengan perlahan dan lembut. Setelah itu, tangannya kembali meraih dagu gadisnya agar berhadapan langsung dengannya.

" Sayang, Maaf.. Maaf aku terlambat menyadari kebenarannya. Maaf, karena kebodohan aku, kamu harus sampai melukai diri kamu sendiri. Maafkan aku ... " lirih Aksa bahkan kedua matanya sudah memerah.

Dia tidak sanggup melihat keadaan gadisnya, mengingatnya barang sedetikpun mampu membuat dadanya sesak. 

" Please, apapun masalahmu saat ini, aku mohon jangan pendam itu sendiri yaang. Aku khawatir" Aksa menarik napas dalam saat mengucapkan kalimat itu.

" Mulai saat ini, aku akan selalu ada di samping kamu. Aku akan menjadi seseorang yang dengan senang hati mendengarkan semua cerita kamu, yaang. Please jangan kayak gini lagi. Aku-- aku takut banget kalau aku bakalan kehilangan kamu"

Aksa menyerah, peduli setan jika dia di bilang lemah. Karena sebenarnya dia memang lemah. Melihat kondisi dimana tubuh gadisnya di penuhi luka baret dan darah, serta saat gadisnya tidak sadarkan diri sungguh membuat duniany serasa hancur dan pasokan oksigennya menipis.

Mata Keyra berkaca-kaca mendengar kalimat yang di ucapkan Aksaa. Bolehkah dia berharap jika Aksa berkata benar ? Apakah cowok itu akan menepati janjinya ? 

" Sa..?" lirihnya

" Iya, sayang "

" Makasih ... "

"For What ? " tanya Aksa bingung.

" Untuk semua yang kamu lakuin buat aku. Makasih udah mau nerima gadis pembawa sial kayak aku. Mkasih udah mau nerima cewek bodoh kayak aku. Maaf kalau aku suka buat kamu repot. Maaf kalau aku sering buat kamu kesal. Maaf karena ak--" 

grep 

ucapannya terhenti saat cowok itu mendekapnya dengan erat. " Please, don't say that, please don't "

Air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi. Aksa merasakan sesak setiap kali gadisnya berbicara dengan nada yang sangat pelan dan terdengar lirih. Dia tidak sanggup, mengingat bahwa perkataannya waktu itu sangat menyakitkan bagi gadisnya. 

" Kamu bukan pembawa sial, sayang. You're perfect! And I'm so stupid for saying those word to you. Please forgive me. "

" No, not your fault. It's my fault. Harusnya aku sadar diri saat itu. Harusnya aku tahu kalau aku bukan orang yang tepat buat kamu."

" No, kamu orang yang tepat. please don't say that. you're enough for me "

Aksa semakin mengeratkan pelukannya, seolah dia tidak ingin kehilangan gadis dalam dekapannya untuk kesekian kalinya. Air mata yang mengalir menjadi saksi kisahnya. Bahwa cowok itu sedang bersedih dan ketakutan. Takut untuk kehilangan gadisnya.

Setelah berpelukan, Aksa naik ke ranjang pesakitan gadisnya dan memeluknya sembari mengusapp lembut kepala gadisnya.

" Sa.. Aku heran deh, kenapa dunia itu seolah nolak aku ? Apapun yang aku lakukan ataupun katakan, mereka tidak pernah menerima dan menolaknya. Kenapa aku selalu mendapat penolakan ? "

Menatap gadisnya sejenak, Aksa menghela nafas berat. Kenapa kejadiannya jadi rumit begini ?

" Sayang, denger. Kita lahir bukan untuk membuat orang terkesan. Kita lahir untuk bertahan dan kuat menjalani hidup. Bila dunia menolak kamu, lihatlah ke samping kamu. Ada aku. Aku yang bakal lari di samping kamu. Aku yang bakal pegang kamu saat kamu hampir terjatuh. Aku yang bakal lindungin kamu. Jadi kamu gak sendirian sayang. "

" Thank you so much for existing in my life. You're the one who complete me with all my flaws. I'm so glad to have you in my life "

" No, Aku yang bersyukur punya kamu di hidup aku. Kamu banyak ngajarin aku banyak hal. Tapi, aku mau kamu berjanji satu hal "

" Apa itu ? "

" Please don't hurt yourself. Please don't do the self-harm. It's really hurt me "

Keyra mengangguk dengan senyum yang terpatri di bibirnya. Dia akan melakukan hal yang Aksa minta sebisanya. Aksa kemudian memeluk gadisnya, mengecup puncak kepala gadisnya menyiratkan bahwa dia takut kehilangan. Aksa berjanji akan sellau berada di samping gadisnya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If I Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang