9. Pura Pura Lupa

47 4 1
                                    

Hari ini, Iqbal Ardhiyansah anak dari pasangan Bapak Edi Raftanus Dharma dan Yeni Yuliani akan mengajak Keyra sahabat sekaligus adik angkatnya untuk pesta barbekyu di rumahnya. Dia akan memanjakan sahabat satu-satunya itu dengan makanan yang sangat mevvah di rumahnya yang katanya seharga 15 M itu. Walapun masih kalah dengan sepupu artis ternama di Indonesia, tetapi rumahnya itu terbilang sangat mewah. Halaman luas , memiliki taman bermain hingga lapangan basket sendiri.

" Pokoknya, lo harus datang " paksa Iqbal pada Keyra. Sekang ini mereka sedang duduk di taman sekolah dan Iqbal sedang membujuk Keyra untuk datang malam ini kerumahnya.

" lagian besok juga libur Ra. Lo gak kangen apa sama Rara adek bontot gue ntuh " ucapnya memelas . Keyra hanya mengangkat kedua alisnya.

" Sorry Bal, gue gak bisa. Kalau gue pergi mamah dan papah gue bakal marah nanti " tolak Keyra meminta pengertian.

" Tapi kan nyokap bokap lo lagi keluar kota Ra, mereka di sana kan seminggu. Baru juga tadi pagi berangkatnya " ucap Iqbal tak mau kalah.

" Ra.. please mau ya. Demi gue Ra " bujuknya kembali.

Keyra yang tidak tega melihat wajah dihadapannya menghembuskan nafas pelan dan mengangguk.

" Yes ! Gitu dong , kan gue makin sayang " ucap Iqbal dan mengacak rambut Keyra.

" Eh, Btw . Lo sama Aksa masih marahan ? " 

" Ya gitu deh "

" Mending lo jangan deket Aksa dulu deh " ucapannya itu sontak membuat Keyra mengerutkan keningnya.

" Iya, maksud gue. ya beri si Aksa waktu buat sadar sama kesalahannya dia. Gue tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua. Dan ini semua salah si medusa itukan ? Gue tahu Key, kemarin gue denger dia akuin itu ke temen-temennya pas kemarin di taman depan komplek " jelas Iqbal.

kemudian cowok itu memegang kedua bahu gadis dihadapannya. Memasang wajah seriusnya.

" Gue bakal terus ada buat lo. jadi lo jangan ngerasa sendiri "

"Anjayy... gue udah kayak ke pacar sendiri aja " lanjutnya dan tertawa sambil bertepuk tangan

" Makanya cari, jomblo di pelihara " ucap Keyra dan bergegas kembali ke kelas.

Pelajaran kedua berlangsung. Siang ini kelas Iqbal dan Keyra belajar tentang Seni Musik. Mereka sedang melakukan praktek menyanyi . satu per satu murid di panggil untuk maju kedepan dan menampilkan suara mereka. Setelah beberapa siswa maju, kini giliran Keyra.

Keyra bingung harus menyanyikan lagu apa? menyanyi bukan keahliannya. Suaranya pun menurutnya sangat jelek dan tidak enak untuk di dengarkan. Gadis itu menarik nafas dalam. Iqbal menyemangatinya melalui bangku cowok itu. Keyra menutup mata dan mulai membuka suaranya. 

Pernah aku jatuh hati
Padamu sepenuh hati
Hidup pun akan ku beri
Apapun kan ku lakui

Tapi tak pernah ku bermimpi
Kau tinggalkan aku pergi
Tanpa tahu rasa ini
Ingin rasa ku membenci

Keyra mengingat, mengingat kenangannya bersama Aksa. Cowok yang sudah berhasil membuatnya merasakan apa itu kasih sayang. Yang berhasil membuatnya merasakan apa itu cinta. Dan juga Yang berhasil membuatnya merasakan sakitnya kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Tiba-tiba kamu datang
Saat kau telah dengan dia
Semakin hancur
Hatiku

Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tahu keadaannya
Kau bukanlah untukku

Jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia aku tak apa
Biar aku yang pura pura
Lupa

Iqbal yang duduk di bangkunya menahan air yang ingin keluar dari ujung matanya. Lebay memang, tapi dia baper mendengar suara Keyra yang sangat menghayati lagunya. Dia jadi kesal sendiri ke Aksa. Bisa-bisanya dia menyakiti sahabatnya padahal dirinya sudah di amanahkan untuk menjaga bukan menyakiti. Ingatkan Iqbal untuk segera memberitahu kebenaran kepada Aksa.

Setelah menyanyi, Keyra duduk kembali di kursinya. Riuhan tepuk tangan bergema di kelas IPS 2.

Gadis itu sudah menyerah. Hidupnya seakan tidak ada warna. Dia menjadi tidak percaya dengan cinta dan kasih sayang. Bagaimana tidak, orang yang dia sayang sekalipun meninggalkannya. Orang yang dia cinta pun ikut meninggalkannya. Mengapa semua orang sangat hobi meninggalkan dirinya ? Apakah dia sesial itu ? Jika berada di dekatnya mereka sial, dia akan pergi menjauh.

Iqbal yang melihat pemandangan yang sangat menyayat hatinya itu tidak tega. Dia merasa kesal pada Aksa. Tega-tega nya cowok yang sialnya tampan itu mengahncurkan hati sahabatnya. Demi apapun, Iqbal hanya tidak ingin Keyra melakukan hal yang di luar nalarnya. Sudsh cukup tahu dia jika Keyra mengalami masa kelam sejak kecil. Dia hanya ingin gadis itu bahagia beranjak dewasa. Dan kesedihannya di gantikan oleh kebahagian.

Sepertinya, Iqbal harus pergi menemui Aksa. Jika tidak, dia tidak menjamin Keyra akan baik-baik saja. Gadis itu sudah seperti kehilangan gairah hidupnya. Tidak ada semangat sama sekali. Bahkan berbicara pun Iqbal masih mampu menghitung kata yang keluar dari mulutnya. Iqbal benci melihat Keyra yang ini.

Ini semua karena Medusa gila itu. Sahabatnya jadi seperti ini. Menyesal. Dia menyesal pernah tertarik dengan gadis itu. Ternyata , dia serigala berbulu domba. Liat saja nanti, akan dia balas perbuatannya itu.

" Ra.. ke kantin yuk " ajaknya.

Gadis itu menggeleng pelan. Seribu kali dia mengajak pun, tetap tidak akan mau.

" ya udah.. gue beliin aja ya " tawarnya dan kali ini Keyra hanya mengangguk.

Iqbal berjalan menuju kantin. Saat di perjalanan dia berpapasan dengan Aksa yang sedang bersama Elina di taman lapangan sekolah.

" bangsat ! Adek gue lagi murung, dia malah enak-enakan berjemur di lapang " geram Iqbal.

Aksa memang bertingkah biasa saja. Tapi gadis yang di sampingnya seperti kurang belaian saja.

" tunggu , masih gue liatin. Belum gue lempar. Cuaca kayak gini emang setan lagi panas-panasnya "

Dengan sengaja Iqbal melempar batu kecil ke arah dua pasang pembantu dan majikan itu. Seakan tepat sasaran, Iqbal lari terbirit ke arah kantin saat Aksa yang terkena lemparannya menoleh mencari sumber pelemparan batu itu.

Puas ! Rasanya seperti mengeluarkan amarah yang di pupuk sedalam palung yang sesak dan baru bisa keluar.

Di lain sisi. Seorang pria meringis menahan sakit yang tidak terlalu di kepalanya. Berani-beraninya orang itu melempar batu. Walau kecil tapi itu tetap saja sakit.

" Sial ! Siapa sih yang lempar batu " kesalnya.

Elina gadis yang berada di sampingnya itu mengusap kepala Aksa dengan lembut.

"Kurang ajar banget sih " gerutu Elina " lo gak papa kan ? " tanya nya

" i'm fine . Gue mau ke kelas dulu " ucapnya dan di angguki oleh Elina.

Tak sengaja kedua matanya menangkap sosok yang sangat dia rindukan. Gadis itu, dia merindukan gadisnya. Celotehan dan senyumnya. Dia sangat rindu. Tetapi rasa kecewanya lebih besar dari itu. Aksa masih selalu memperhatikan Keyra dari jauh dan dengan cara diam-diam.

Dia melihat perubahan yang sangat drastis dari gadisnya. Keyra terlihat lebih kurus, apa gadis itu sedang diet ? Saat berpapasan, dia sempat melihat gadis itu tersentak ketika bertemu dengannya. Sorot matanya, entah kenapa membuat hatinya terasa sakit. Seakan kedua mata indah itu menyimpan kesedihan yang mendalam. Dan tunggu, sejak kapan Keyra memakai Hoodie ? Apa dia sakit ? Aksa seketika menjadi khawatir.

" Aksa ? " lirihnya.

Seketika perasaan rindu menyeruak dalam dadanya. Aksa rindu suara itu. Tetapi kenapa suara itu terdengar sangat menyakitkan ? Sungguh, Aksa sangat ingin mendekap tubuh mungil di hadapannya. Karena ego, Aksa hanya melewatinya begitu saja. Tanpa tahu, perasaan gadis itu .

If I Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang