6. Terlupakan

57 5 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat buruk bagi Keyra, pasalnya sudah seminggu ini Aksa terlihat cuek padanya. Bahkan cowok itu menghabiskan waktu seharian penuh di sekolah dengan bercanda ria bersama Elina. Gadis itu merasa sedih, Aksa seperti berubah padanya. Seperti lupa akan kehadirannya. Tetapi, gadis itu tidak mau berpikiran buruk.

Dan juga malam ini, kedua orang tuanya kembali dari Amerika. Keyra yang sudah sangat rindu pun menghambur kepelukan kedua orang tuanya. Seperti yang sudah-sudah, tidak ada pelukan hangat untuknya. Tapi tidak apa, Kedua orang tuanya selamat saja dia sudah sangat bersyukur. Tak apa hatinya terluka.

Setelah makan malam keluarga Taran, Keyra yang hendak pergi ke kamar di panggil oleh kedua orang tuanya. Wajahnya seketika berubah cerah. Apakah dia mimpi ? Mama dan Papa mengajaknya untuk berbicara setelah 18 tahun lamanya.

" Keyra, saya mau bicara sama kamu " ucap Gilang tegas

" Kami akan memindahkanmu pada Oma. Kau tidak boleh tinggal di sini lagi. dan keputusan kami sudah bulat "

Jatung Keyra seperti jatuh ke lambungnya. Tenggorokannya tercekat. Pasokan udara di sekitarnya menipis. Katakan bahwa dia bermimpi  ? katakan bahwa ucapan Papa nya itu hanya omong kosong belaka.

" Tapi, kenapa pa ? apa salah Keyra ? "

" salah kamu banyak. Dari awal memang saya belum siap memiliki anak, tetapi kami teledor saat itu hingga kami memiliki kamu. Saya dan suami saya bahkan berniat menggugurkan kamu. Hanya saja , ibu melarang dan akhirnya aku melahirkanmu " ucap Sandra

" Pekerjaan kami sangat banyak, dan juga untungnya sangat besar. Dengan menampung mu itu sama saja menghamburkan uang kami " ucap Gilang

Sakit. itu yang dia rasakan. Apakah se sial itu dirinya hingga kedua orang tuanya tidak mau lagi menganggapnya sebagai anak mereka? Apakah Keyra memang merepotkan mereka selama ini ? Astaga, apa yang terjadi padanya ? kenapa takdir begitu kejam padanya.

Gadis itu berlari ke kamarnya. Mengurung diri. Menangis sekuat-kuatnya melepaskan segala rasa sakit di dadanya. Dia tidak menyangka, sosok yang dia anggap sebagai malaikat tidak menginginkan kehadirannya. Sosok yang menjadi pahlawan merasa di rugikan olehnya. Keyra menelpon Aksa, ponsel pria itu aktif tapi tidak ada tanda-tanda jika dia mengangkatnya

Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi 

Kini, panggilannya di alihkan. Keyra takut, dia merasa dunia sedang menghakiminya. dan dia tidak suka berada di posisi ini. Gadis itu mengacak meja belajarnya. Menarik rambut frustasi, lalu mengambil cutter yang tergeletak di lantai. Mulai menggores asal di lengannya.

Darah mengalir deras bersamaan dengan air mata yang keluar membasahi pipnya. Senyum kecil terukir di bibirnya, rasanya lega. Tetapi, saat mengingat kembali perkataan mama nya, tangisnya kembali pecah dan menggores kembali lengannya.

Sedangkan di sisi lain, Aksa sedang menemani sahabatnya menghabiskan malam minggu di luar. Mengunjungi beberapa bookstore hingga ke Timezone. Mereka seperti lupa waktu dan lupa status. Para pengunjung mall yang melihat mereka, pasti mengira bahwa mereka berdua adalah pasangan kekasih.

" lo gak berubah tau gak " ucap Aksa tertawa

" gak berubah apanya " tanya gadis cantik di hadapannya

" gak berubah jeleknya " jawab Aksa di akhiri tawa yang sangat kencang

Gadis di hadapannya hanya cemberut. Kesal dengan perkataan pria di hadapannya. 

" Enggak, bercanda kok. Jangan di anggap serius " ucap Aksa menenangkan " Tapi serius, lo jelek banget "

" tuh kan.. lo mah gitu, nyebelin " rajuknya. Aksa hanya tertawa

If I Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang