Usia kehamilan Jung Eun Ji telah memasuki usia 5 bulan. Terasa cepat memang. Dan perasaan itu bersamaan dengan perasaan gugup saat tahu bahwa sebentar lagi sebutan Ayah dan Ibu akan mereka dapatkan.
Hari ini merupakan hari libur Baek Hyun dan beberapa hari yang lalu Baek Hyun mengajak Eun Ji untuk mulai menyiapkan kebutuhan calon anak mereka. Dan tentu saja setelah tahu jenis kelaminnya. Perempuan. Dan bisa kalian bayangkan betapa bahagianya sosok Jung Eun Ji saat tahu berita itu?
Intinya, hari ini keduanya menghabiskan waktu untuk membeli beberapa keperluan untuk sang calon bayi. Dan karena mereka ingin anak mereka tidur di kamar mereka, mereka membeli tempat tidur khusus bayi juga. Takut kalau menidurkannya di ranjang yang sama, sesuatu terjadi. Entahlah..
Rencananya, mereka akan membiarkan anak mereka memiliki kamar sendiri saat dia telah siap. Namun, bukan berarti mereka belum menyiapkan. Satu ruangan yang untuk sementara digunakan sebagai ruang kerja Baek Hyun.
Ini seperti sebuah persiapan yang sudah sangat matang bagi mereka. Mereka tak ingin menjadi orang tua yang buruk di awal-awal cerita. Mereka ingin menjadi orang tua yang baik dari awal.. sampai akhir.
*** ***
"Cuti sebulan?"
"Iya. Hanya pada bulan di mana Eun Ji akan melahirkan saja. Bisa tidak? Aku hanya ingin di saat-saat seperti itu, aku bisa mendampinginya."
"Iya.. aku mengerti bagaimana perasaanmu. Mungkin, aku juga akan melakukan hal yang sama untuk istriku."
Saat ini Byun Baek Hyun sedang berhadapan dengan Choi Min Ho, direktur utama di perusahaan, tempat ia bekerja. Tak hanya sebagai rekan kerja, namun juga sebagai sahabatnya sejak lama.
"Tapi, aku merasa sia-sia jika kau tidak bekerja. Maksudku, itu satu bulan, Baek Hyun-ah. Sedangkan aku sangat memercayaimu. Pekerjaanmu selalu Bagus dan aku merasa.. takkan mudah melepaskanmu walau hanya sebulan." ujar Min Ho yang masih belum memutuskan dengan baik bagaimana permintaan Baek Hyun beberapa saat yang lalu.
Iya, Baek Hyun meminta cuti selama sebulan agar dia bisa lebih menjaga Eun Ji dengan baik. Tersisa 2 bulan lagi (karena waktu kembali berjalan dengan cepat) dan karena Baek Hyun bukan tipe orang yang suka mengatakan sesuatu dengan mendadak, maka dia mengatakannya sekarang. Sebelum terlambat.
"Ayolah~ aku mohon!"
Pria itu, Choi Min Ho, juga bukan tipe orang yang mudah dibujuk. Walau begitu, Baek Hyun tetap akan berusaha mengubah pikiran pria itu. Dalam waktu singkat.
*** ***
Kedua orang itu terlihat sedang berjalan-jalan. Walau waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, namun demi menuruti permintaan sang janin, Baek Hyun menuruti dengan mengajak Eun Ji jalan-jalan walau hanya di sekitar daerah rumah.
"Perutmu semakin membesar saja. Rasanya semakin sulit menggapaimu." ujar Baek Hyun dengan tangannya menggandeng tangan kiri Eun Ji.
Eun Ji terkekeh. Merasa lucu dengan ucapan Baek Hyun barusan. "Apanya yang jauh?"
"Yah~ untuk sekedar memelukmu, contohnya. Hadeuh~ " Eun Ji kembali terkekeh. Ada-ada saja yang digerutui pria di sampingnya ini. "Tapi, tidak apa. Semakin besar perutmu, semakin cepat dia lahir. Hah~ aku tidak sabar."
"Maka dari itu, berhenti mengeluh tentang hal-hal sepele. Ini juga demi kita. Kau tahu?"
"Iya, iya.. Sayangku. Aduh~ kenapa aku semakin gemas padamu?"
"Bisakah sehari saja tidak mesum? Menyebalkan."
"Tidak bisa. Karena, kau istriku."
"Yak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable Marriage •B A E K J I Fanfict•
Lãng mạnBercerita tentang seorang wanita yang menikah dengan pria yang tak pernah ia cintai. Namun, ini bukan berarti ia membenci pria itu. Ia bahkan mulai merasakan perasaan Cinta seiring berjalannya waktu. Pria itu melamarnya setelah 3 tahun mengenal w...