Kau berikan cinta tapi, kau juga yang memberi luka
Pagi ini langit sedang mendung, sepertinya matahari sedang malu-malu menampakkan dirinya. Namun tidak bagi Berlian! Pagi ini senyum nya terus saja mengembang dikarenakan seorang cowok yang telah berani mencuri hatinya. Siapa lagi jika bukan Iqbal
"Kenapa Lo masih pagi juga udah mesem-mesem sendiri. Ngeri tau liat nya" ucap Amel dengan wajah heran memandang sahabatnya itu
"Kesambet apaan Lo?" tanya Irma yang ikut menyaut
"Gue baper" ucap Lian dengan cengiran khasnya
"Semalem Iqbal nyanyi buat gue" tambah nya lagi
"Seriusan Lo?" Kompak Irma dan Amel tak percaya
"Hm. Gue seneng banget deh pokok nya"
"Apa kata lu dah. Kita semua ikut seneng kalo sahabat kita juga seneng" ucap Amel yang diangguki Irma
"Eh guys, kalian ingat cinta kan? Itu loh cewek yang pernah gue ceritain. Gue pengen ngenalin kalian sama dia. Kayak nya dia orang nya asik deh"
"Lo duluan aja, gue sama Irma lagi ada urusan. Entar gue nyusul"
"Oke"
Lian melangkah dengan santai sambil menyenandungkan beberapa lagu kesukaan nya. Sebelum melangkah lebih jauh, banyak suara keributan terdengar dari suara kelas sebelah. Berlian yang ikut penasaran akan riuh para siswa yang heboh berteriak akhirnya memutuskan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Betapa kagetnya Berlian ketika yang menjadi sumber dari keributan itu, Iqbal dan Cinta.
Iqbal menyanyikan lagu 'Sempurna' dari Andra and The BackBone
Setelah menyanyikan lagu itu, Iqbal mengutarakan perasaan nya
"Cinta, will you be my girl friend?" ucap Iqbal menggenggam tangan Cinta
"Yes, I will"
Saat itu juga air mata Berlian jatuh bersamaan dengan hati nya yang hancur.
*****
Berlian menangis tersedu-sedu di bawah guyuran hujan yang turun dengan derasnya di pagi hari ini
Rupanya semesta mengerti betapa hancur perasaannya
Betapa bodoh Ia yang mengira lagu semalam itu untuk nya.
Betapa kecewa nya Ia yang telah memberi hatinya pada orang yang salah.
Rasanya ingin sekali ia marah dan memaki Iqbal yang telah membuatnya baper
Ia merasa telah di bohongi. Di terbangkan setinggi langit, lalu di hempaskan dengan sadis nya
Betapa kejam dunia yang telah mempermainkan dirinya sesuka hati
"Kenapa lo setega ini sama gue bal?"
"Salah gue apa?"
"Gue sayang sama lo, tapi nyatanya sekarang lo nyakitin gue"
"Gue fikir lo beda sama cowok yang slama ini gue kenal"
"Nyatanya lo lebih jahat dari mereka"Berlian bermonolog seakan-akan Iqbal sedang berada di hadapan nya saat ini.
Ia tidak peduli dengan keadaan nya yang telah basah kuyub sekarang. Sampai tiba-tiba tetes demi tetesan hujan berhenti menjatuhi nya. Ia mendongak dan mendapatkan sebuah payung yang tengah melindungi nya dari tetesan air hujan."Gak usah sok baik" sentak Berlian saat mengetahui seseorang yang memayungi nya saat ini adalah Arjuna
"Gue perduli" ucap Juna dingin
"Apa peduli lo? Gue gak butuh bantuan lo"
"Gue gak bisa liat perempuan nangis hanya karna cowok brengsek kayak dia"
"Lo gak usah ikut campur urusan gue. Lebih baik sekarang lo pergi dari hadapan gue"
"Gue gak bisa"
"Mau lo sebenarnya apa sih?" tanya Lian berusaha tetap tenang dan beranjak pergi. Namun belum sempat melangkah, tangan Lian di tarik dan di peluknya tubuhnya oleh Arjuna sembari membisikkan sesuatu
"Lo bisa nangis di pundak gue. Kapan pun lo mau, gue akan selalu ada buat lo. Tapi gue pengen lo gak usah nangis lagi"
Entah Arjuna menggunakan sihir apa, namun Berlian nyaman di pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA
Teen FictionKatanya, masa SMA itu... Masa yang paling indah. Masa di mana kehidupan kita tidak hanya abu-abu saja. Masa dengan berjuta kisah menarik. Lalu bagaimana dengan warna-warni kisah, Berlian Samudera. Gadis manis yang selalu bermimpi memiliki kisah inda...