Angin dingin masih terasa di wajah Berlian meskipun jaketnya sudah dirapatkan tinggi-tinggi menutupi sebagian dari wajahnya yang kaku kediginan. Malam ini dia disuruh cepat pulang karna baru saja ia mendapat kabar kalau bang sean udah sampai di indonesia.
"Kita pulang sekarang ya" pinta Berlian yang disetujui Juna
Enggak berapa lama mereka sampai di rumah. Juna turun mengantar Berlian sampai kedepan pintu rumah.
"Aku enggak usah masuk ya, sudah malem banget nih..." Ucap Juna di teras rumah
"Sebentar aja dong masuk, aku bikinin teh anget dulu ya?"
"Jangan. Ini sudah malam. Lagian aku masih kekenyangan. Besok kan kita ketemu lagi di sekolah."
"Tapi itu kan beda" Berlian menundukkan wajah kecewa
Juna hanya tersenyum mengacak rambut Berlian dan berbalik pergi.
"Juna!" Berlian memanggil sambil mengejar
Juna menghentikan langkahnya, "Ada apa?" Tanya Juna ketika Berlian persis dihadapannya.
Berlian tercenung di depan Juna antara mau ngomong apa enggak.
"Ada apa?" Juna bertanya lagi
"Oh eng.. enggak apapa. Thanks for everything" Jawab Berlian tersenyum kecewa.
Juna berpikir sebentar menatap berlian, lalu mendekat dan meraih tangan Berlian, mengusapnya lembut, mendekapnya di dada dan dengan tersenyum menatap mata Berlian.
Berlian ngerasain banget jantungnya berdebar-debar.
Akhirnya dengan penuh perasaan Juna mencium tangan Berlian, mesra... dan lumayan lama. Jantung Berlian mau lompat aja rasanya diperlakukan istimewa seperti itu.
"Aku pulang dulu ya, kamu masuk dan mimpi yang indah..." Bisik Juna pelan
Berlian mengangguk dan Juna pergi.
Berlian masih berdiri di depan rumahnya sampai mobil juna tak terlihat lagi. Menghela napas panjang dan merasakan sisa debaran jantungnya dan masuk kedalam rumahnya sambil memeluk tangannya sendiri yang masih terasa hangat. Ya ampun.... bahagianya Berlian malam ini.
*****
Setelah berganti pakaian, Berlian lansung turun mencari keberadaan Sean yang sedang asik menonton tv.
"Bang Sean!!!!" Teriak Berlian dari arah tangga
Sean menoleh dan berdiri mendekap adik bungsunya yang menggemaskan.
"Berlin kangen sama abang"
"Kok gak ngabarin kalo mau balik? Kan Berlin bisa jemput di bandara"
"Kalo abang kasih tau namanya bukan surprise dong berlinkusayang" Ucap Sean mencium kepala Berlian
'Berlin' nama panggilan kesayangan yang diberikan oleh abang Sean.
"Abang ada sesuatu buat kamu"
"Apa?"
"Tunggu disini, abang ambilin dulu di kamar"
"TADAAA!!" Sean memberikan boneka beruang besar
"Ih lucu" Berlian memeluk bonekanya antusias
"Kemaren abang liat bonekanya waktu di amrik terus keingat kamu"
"Makasih bang Sean, Berlin suka banget bonekanya"
"Oleh-oleh buat gue mana bang?" Tanya Raja yang datang tiba-tiba
"Ada kok di kamar, ambil aja sendiri"
"Okedeh" Raja berlari menuju kamar Sean
"Kamu istirahat ya, besok sekolah. Abang mau ke kamar dulu. Barang-barang pasti udah di berantakin tuh ama Raja"
Berlian mengangguk patuh dan masuk ke dalam kamar
*****
Pagi yang cerah
Dengan berboncengan naik sepeda motor Juna, mereka berdua meluncur ke arah sekolah. Hati Berlian berbunga-bunga. Ini adalah pertama kalinya ia diantar kesekolah oleh seorang pria yang telah berstatus menjadi pacarnya sejak kemarin. Hampir enggak dia percayai, seorang yang pernah begitu dibencinya sekarang malah menjadi seseorang yang menapaki bagian penting di hatinya.
Begitu sampai di sekolah, semua pasang mata melihatnya. Ia sekarang menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Saat ini mereka datang ke sekolah bersama, terlebih lagi Juna menggandeng erat tangan Berlian. Disepanjang koridor banyak yang memberinya tatapan yang beragam tapi semua diacuhkannya karna Juna memberinya kenyamanan disampingnya.
"Cie yang kesekolah bareng pacar" goda Irma dari depan kelas
Berlian cuma tersenyum malu-malu
"Kamu masuk gih, aku mau ke kelas dulu" ucap Juna yang diangguki Lian
Di dalam kelas tak henti-hentinya Lian di cekoki pertanyaan beruntun dari teman-teman sekelasnya. Untung saja bu guru datang cepat dan membebaskan Lian dari situasi seperti ini
*****
Sebagaimana biasanya, jam istirahat sekolah di pakai oleh Berlian dan teman-temannya di kantin. Dan sebagaimana biasa begita sampai di kantin mereka lansung memesan makanan favorit mereka.
Tengah Berlian dan teman-temannya menikmati makanan dan minuman yang telah mereka pesan, terdengar suara Juna memanggil dan alhasil semua pasang mata kembali memerhatikan mereka.
"Berlian!"
Dan entah sejak kapan datangnya, Juna tahu-tahu sudah berada di belakang Berlian dan mengambil posisi duduk di depannya.
"Kamu pesan makanan gih" Pinta Berlian
"Enggak deh, aku udah makan tadi. Aku kesini cuma mau ngasih tau kalo bentar aku ada rapat osis jadi pulangnya agak telat. Kamu gapapakan pulang sendiri?"
"Iya, bentar aku minta dijemput kak Raja"
"Yaudah aku balik kelas ya" Dan Juna sudah bersiap-siap pergi, ketika tangan Lian refleks memegang lengan baju Juna
"Kamu kan bisa telpon aku, kenapa repot-repot nyamperin segala?"
Juna tersenyum, "Biar punya alasan untuk ketemu pacar"
Berlian merona dan Juna bergegas keluar kantin.
***
Akhirnya aku kembali setelah berabad-abad gak nulis 😂
Jangan bosan ya baca ceritaku.Jangan lupa vote and coment biar author semangat lagi nulisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA
Teen FictionKatanya, masa SMA itu... Masa yang paling indah. Masa di mana kehidupan kita tidak hanya abu-abu saja. Masa dengan berjuta kisah menarik. Lalu bagaimana dengan warna-warni kisah, Berlian Samudera. Gadis manis yang selalu bermimpi memiliki kisah inda...