"DEAS KAMPRET NGAPAIN DI KAMAR AKU?" Murka Lian sarkastik
Lian memang tidak suka jika ada yang memasuki kamarnya. Baginya ruangan itu adalah privacy.
Deas yang tidur selonjoran menampilkan cengiran khasnya tanpa rasa bersalah
"Apasih nanya-nanya? Ganggu aja"
"Kamu yah.." Tunjuk Lian naik pitam
"Oke-oke, aku keluar sekarang"
"Enak aja main kabur. Beresin dulu kamar yang udah kamu buat bagaikan kapal pecah! Itu semua cemilan aku kamu apain? Di sedot kah?"
"Yaelah Lian, aku cuma numpang tidur doang di kamar kamu. Tiga jam aku tungguin sampe ketiduran di sini. Dan cemilan kamu, kak Raja yang abisin"
"RAJAAA" Teriak Lian berniat menghampiri Raja yang sepertinya sedang bermain game
"Eh tunggu dulu," Tahan Deas menarik lengan Lian "kenapa pulang sekolah tadi gak nungguin aku?"
Ya, itu yang menjadi alasan Deas menunggu tiga jam sampe ketiduran nungguin Lian cuma buat menanyakan hal itu.
Pasalnya tadi pagi mereka berangkat sekolah barengan tapi, pas pulang Deas malah ditinggalin."Maaf lupa ngabarin, tadi aku habis latihan di rumah temen" Jawab Lian seadanya
"Temen cowok atau cewek? Latihan apa emangnya? Betah banget di sana sampe gak ingat aku yang nungguin kamu sampe tiga jam disini" Tanya Deas posesif
"Apaan sih! Kepo banget. Lagian juga aku mana tau kamu nungguin aku"
"Iyalah kamu gak tau, di telfon gak diangkat, aku chat gak kamu baca"
"Masa sih?" Tanya Lian membuka layar handphonenya lalu memamerkan deretan gigi putihnya
"Hapenya aku silent jadi gak denger"
"Ckckck kamu kebiasaan deh"
"Eh itu bunga dari siapa?" Tanya Deas melihat bunga yang dipegang Lian sejak tadi
Lian hanya senyum gak jelas lalu menyuruh Deas keluar dari kamarnya tanpa berniat menjawab pertanyaan
Lian mengunci pintu kemudian duduk di depan jendela kamar. Menghirup wangi bunga matahari dan merona begitu saja.
"Perasaan apa ini? Gak mungkin kan aku suka sama Juna?" Gumamnya memegang dada lalu menggelengkan kepalanya
"Jangan baper!" Tegas Lian
Tapi perlakuan Juna emang manis. Kalau di fikir-fikir dia oke juga. Most wanted sekolah yang menjabat sebagai ketua osis, kapten basket incaran cewek sekolahan. Plus anak olimpiade Fisika kesayangan guru-guru"
"Tapi sayang, dia juga seorang panglima tempur" ucap Lian sedih
"Hssst... sssstt... Lian hei" Panggil Deas di depan jendela
"Liaan" Panggil Deas lagi tapi Lian tetap tidak bergeming
Deas mengetuk kaca jendela membuat Lian tersadar dan segera membuka jendela
"Apa? Kayak maling aja ngetuk jendela"
"Bosan nih, jalan yuk"
"Kemana? Ini udah malam Deasayang"
Deas tertawa dipanggil seperti itu
"Keliling komplek aja sekalian nyari nasi goreng"
"Sama kak Raja aja, dia kalo diajakin cari makan langsung semangat"
"Udah tapi dia disuruh nganterin paket sama bunda"
"Oh yaudah, ayo"
Lian meloncati jendela lalu ikut berjalan bareng Deas. Jika ditanya kenapa loncat jendela? Jawabannya karena Lian malas muter panjang cuma buat keluar malam
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak SMA
Teen FictionKatanya, masa SMA itu... Masa yang paling indah. Masa di mana kehidupan kita tidak hanya abu-abu saja. Masa dengan berjuta kisah menarik. Lalu bagaimana dengan warna-warni kisah, Berlian Samudera. Gadis manis yang selalu bermimpi memiliki kisah inda...