Satu (✓)

112 5 4
                                    

Adis sangat bosan melihat buku-buku yang tertata rapi di rak buku. Saat ini ia sedang berada di perpustakaan untuk mengerjakan beberapa soal yang memerlukan buku yang ada di perpustakaan nya.

Gadis itu duduk sendirian dan memilih bangku yang paling pojok didekat pintu. Ya, namanya juga jomblo pasti nya sendiri aja. ngehehe. Ketiga sahabat nya pun juga belum berangkat. Perlu kalian ketahui ini masih pukul 05.45, dan bisa di pastikan sekolah masih sangat sepi.

Kalau bukan demi tugas dari Bu Wati yang kecantikan nya mengalahkan Selena Gomes dan omelan nya pedas seperti seblak cabai 5, Adis tidak akan mau berangkat pagi-pagi dan mencari buku buku di perpustakaan yang sangat tebal.

Untung saja Penjaga perpustakaan memang datang selalu awal, jadi Adis tidak perlu menunggu untuk membukakan perpustakaan yang memang jika pelajaran selesai sudah dikunci.

Adis sedari tadi hanya mencorat coret buku nya tak jelas. Dari 20 soal yang berhasil ia jawab hanya 5 soal, meskipun dia sudah mengambil buku bantuan sebanyak 3 dengan halaman yang cukup banyak. Dijelaskan oleh guru saja belum tentu ia paham apalagi hanya membaca buku tanpa ada yang menerangkan tidak akan paham sama sekali.

Adis memandangi soal dengan sangat tajam, kemudian ia mendengus kesal. "udahlah, emang x sama y siapa gue si? penting banget nyariin mereka!" omelnya dengan mencoret coret itung-itungan yang membingungkan.

Tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka, Adis kira itu adalah Bu Yani yang menjaga perpustakaan, karena tadi ia keluar untuk ke kamar mandi.

Namun ketika Adis menoleh ke arah pintu masuk itu, ternyata seorang siswa laki-laki tampan dengan earphone yang ia gunakan masuk dan menuju rak buku dibagian tengah. Kemudian ia menuju tempat duduk yang hanya berjarak dua kursi dari tempat Adis.

Jujur, Adis sangat terkejut setelah melihat siswa tersebut mengambil 5 buku yang cukup tebal kemudian ia mulai membaca dari satu buku.

gila! doyan banget baca buku setebel itu- batin Adis.

Bisa dibilang baru kali ini Adis melihat seorang siswa laki-laki pula, datang ke perpustakaan pagi pagi untuk membaca buku setebal novel Harry Potter.hehe ga juga si.

Laki laki itu menoleh dan menatap Adis. "jangan liatin gue mulu, gue ga fokus" ucap nya sopan.

Adis membulatkan matanya. "pede bener sapa juga yang ngeliatin Lo" ucap nya bohong. Sebenarnya Adis memang memperhatikan siswa tersebut.

Laki-laki tersebut hanya mengedikkan bahu nya dan kembali membaca buku. Mungkin ia tidak mendengar apa yang Adis ucap kan tadi karena ia masih mengenakan earphone.

Adis pun tak mau ambil pusing dan segera melanjutkan tugasnya yang membuat nya pusing sendiri jika membaca soal dari tugas tersebut.

🍁

"SUMPAH? LO BERANGKAT JAM SETENGAH ENEM DIS?"teriak Icel dengan suara serak nya yang membuat orang-orang disekitar menatapnya tak nyaman. Icel hanya menatap nya dengan wajah yang meringis dan menampilkan deretan gigi putih nya.

"gausah teriak gitu kali, lebay banget,Sel" jawab Adis malas.

"gila, ada perihal apa seorang Adistya Pramudya bisa berangkat sepagi itu?" Ressa yang duduk di depan bangku Icel dan Adis juga tidak percaya.

Adis memutar bola matanya. "mau ketemuan sama bambam soal nya dia malu kalo ada murid lain jadi terpaksa gue yang berangkat pagi" jawab Adis dengan terkekeh.

Pletak.

Icel memukul dahi Adis dan membuat Adis meringis kesakitan.

"sakit njir" Adis mengelus dahi nya.

ADISTYAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang