Sepuluh (✓)

29 3 3
                                    

Saat ini Adis, Sellya, dan juga Ressa sedang berada di McD untuk makan, Setelah puas bermain di Timezone. Mereka bertiga sangat senang, karena sudah lama sekali tidak bermain bersama.

Adis yang semula nya sangat murung, sekarang sudah kembali ceria seperti biasanya. Ia sejenak melupakan masalah nya dengan jingga.

Namun pada saat mereka sedang tertawa bahagia, tiba-tiba mereka melihat Jingga dan Vanya yang sedang duduk dan tak jauh dari tempat mereka.

"itu bukan nya jingga ya sama Vanya?" ucap Sellya yang pertama mengetahui.

Ressa dan Adis langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Sellya.

"mereka lagi ngomongin apa sih? kok serius gitu" tambah Sellya.

Mereka bertiga menatap Vanya dan Jingga lekat lekat.

"kok si jingga kayak lagi marah ya sama Vanya? bertangker ya mereka?" lagi-lagi Sellya yang berbicara.

Ressa menjitak kepala Sellya, "ngomong Mulu, salah lagi, yang bener tuh bertengkar bukan bertangker lo kira mereka burung apa?"

Sellya hanya terkekeh.

Adis melihat wajah Jingga yang terlihat sangat marah dan juga kecewa. Rasanya ia ingin kesana dan ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

"eh-eh itu si Vanya nya kok pergi sih?" Sellya masih saja terus berbicara.

"itu jingga samperin sono dis, dia kayak kacau banget" celetuk Ressa.

"ogah, gue takut, dia kalo marah berbuah jadi hulk" Ucap Adis.

"berbuah pala lo peyang, berubah kali!" Koreksi Ressa pada perkataan Adis.

"itu maksud gue, eh tapi gue pengen nyamperin dia, tapi gue takut kalo diusir sama dia" celetuk Adis dengan menghela nafasnya.

"udah gak papa, sana samperin siapa tahu kalian bisa baikkan, lagian dia sepupu lo sendiri ngapain takut coba" Ucap Ressa kali ini meyakinkan Adis.

"Adis, fighting!" ucap Sellya yang menirukan gaya orang korea, seperti di drama yang sering Adis tonton.

Adis beranjak dan menuju tempat duduk Jingga. Tanpa persetujuan Jingga, Adis langsung duduk dihadapan nya. Jingga langsung menatap Adis malas.

"ehmm, itu tadi kenapa?" tanya Adis dengan sedikit ketakutan.

"Lo kenapa bisa ada disini?" Bukan nya menjawab pertanyaan Adis, Jingga malah balik bertanya.

Adis mengernyit, "jawab kali, kenapa malah balik nanya?"

"seperti yang lo lihat"

Terlihat wajah jingga sangat kecewa dan marah. Seperti Vanya habis melakukan sesuatu yang membuat Jingga seperti ini.

"ga"

"hm"

"maafin gue, seharusnya waktu disekolah itu gue gak ngomong kek gitu ke Lo, gue bener-bener gak tahu kalo itu nyakitin hati Lo" ucap Adis dengan menunduk takut jingga akan marah.

"Lo minta maaf sama siapa? paha lo? meja? atau kursi?" Tanya Jingga dengan menaikkan alis nya.

Adis merutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia berani dan tidak ketakutan seperti saat ini. Gadis itu menghela nafas dalam-dalam kemudian memberanikan mengangkat kepala nya menatap Jingga.

"ga"

"apa?"

"maaf"

Entah ini sudah ke-berapa kali Adis minta maaf. Ia hanya berharap sepupu nya ini segera memaafkan nya dan kembali seperti biasanya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADISTYAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang