Kamar Adis sekarang sangat berantakan. Sangat.Sangat.Sangat.
Semua ini ulah dari teman teman nya yang datang untuk mengerjakan tugas.Cemilan berceceran dimana-mana, ada air yang tumpah, kasurnya juga berantakan karena ditiduri Jingga dan Ziko.
Perlu diketahui keadaan kamar nya Sekarang ini karena datang nya dua makhluk tak diundang, yaitu Jingga dan Ziko. Mereka berdua kalo sudah jadi satu, dunia hancur. Lebih menyebalkan lagi pada saat Adis mengadu kepada mama nya, mama nya malah membela sepupu nya itu.
"Pokok nya gue gak mau tau, Lo berdua harus bersihin kamar gue!" Kesal Adis.
"dasar tamu tak diundang, bikin naik darah aja," timpal Ressa yang ikut ikutan kesal.
Ziko langsung menatap Ressa. "makanya undang dong, 'Ziko sini kerumah Adis' gitu pake sayang juga gapapa" Jingga yang disebelah nya langsung terkekeh. Masih saja anak ini mencari kesempatan dalam kesempitan.
Ziko memang telah menyukai Ressa dari awal kelas XI, Ziko ini murid pindahan. Meskipun dia murid pindahan entah kenapa Jingga dan dia sangat akrab pada saat pertama kali Ziko masuk. Mungkin memang dua-dua nya pandai bergaul.
Ressa sangat malas dengan semua gombalan yang selalu saja Ziko ucapkan, sangat muak. Ressa ingin sekali cepat menemukan seseorang yang bisa dekat dengan dirinya agar Ziko tidak terus mengejar cinta nya, Ressa heran sekali sudah beberapa kali ditolak tetap saja bertahan.
kan Ziko setia kek author nya Eakk-
"Wahai Putri Ressa segera lah membuka hatimu untuk Pangeran Kodok ini, aku merasa kasihan kepadanya karena perjuangan dia selama ini seperti hanya sia-sia" Celetuk Jingga dengan sok puitis. Ressa yang melihat nya jadi tambah geli. Sedangkan Adis, Sellya, dan Icel tertawa kencang.
"yah,kok pangeran kodok si, gak ada yang lebih bagus apa?" Ucap Ziko menjitak kepala Jingga.
Sellya yang ada di samping Ziko langsung terkekeh. "eh zik, gue kasih tau ya cewek disekolahan kita yang cantik tu banyak, kenapa sih Lo masih stay suka sama si Eca?" ucap Sellya. Eca adalah panggilan lain dari Ressa.
Ziko kemudian malah menatap Ressa dan Ressa hanya bergidik ngeri. "kalo gue pengen nya gitu sel, tapi hati gue cinta nya sama dia gimana coba?". Jingga memberikan dua jempol sekaligus dan kemudian mereka pun ber- high five.
"Dasar bucin, sering main sama Jingga si" timpal Adis.
Jingga langsung membulatakn matanya. "Dimata Adis emang gue selalu salah," ucap nya dengan melas.
Icel yang disebelah Jingga langsung tertawa. "sumpah, wajah lo wagu banget ga, kalo melas gitu-hahahah"
"Si Icel lama-lama juga ngeselin ya ternyata,"
"Emang dari dulu kali." Jawab Ressa cepat.
Pada saat mereka asyik mengobrol tiba-tiba Ningrum-Mama Adis masuk kedalam kamar dan menyuruh mereka untuk makan malam bersama.
Mereka langsung bersemangat dan segera turun ke bawah untuk makan malam. Ternyata di meja makan sudah ada Dito-Papa Adis dan Satya-abang Adis.
"Ga, gimana keadaan mama kamu? masih sering periksa ke dokter juga kan?" Tanya Dito memecahkan keheningan.
Jingga mengangguk cepat. "iya om, masih periksa juga. Semenjak kecelakaan itu mama kan jadi pake Kursi roda dan sampai sekarang mama belum bisa nerima keadaan nya itu," ucap Jingga sedikit menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADISTYAKSA
Fiksi Remaja"Gue gak tahu apakah hati gue pernah suka sama orang, dan gue juga ga pernah ngerasain gimana cinta dan dicintai orang lain" "Karena lo gue lupa sama masa lalu yang menyakitkan dan lo juga yang udah ngebuat gue fokus satu titik buat ngejar lo, gue g...